Dean POV
Aku melihat anak-anak nakal itu mulai mendekati mobil Rena. Dari kejauhan, kulihat sepertinya mereka mendekat ke arah ban belakang kiri. Dan... Apa yang terjadi? Mereka melepas pentil ban itu dan membukanya beberapa saat, hingga bannya mengempis. Lalu mereka memasangnya kembali, dan kabur. Tak lama kemudian, kulihat Rena menuju mobilnya, sepertinya akan pergi ke acara pernikahan Bu Sera dan Prof. Sugiono. Ia terkaget manjah saat mengetahui ban mobilnya kempes, sementara guru wanita lainnya sudah menaiki sepeda motor manjah mereka, dan guru yang tersisa hanya aku.Sebenarnya aku juga akan pergi ke acara pernikahan Bu Sera, dan saat aku melihat ke arah Rena, ia melihatku juga dan ia sepertinya meng-kode ku untuk mengangkutnya dengan motor bebek kesayanganku. Apa boleh buat, hanya aku yang tersisa disini dan aku tidak mungkin membiarkan seorang wanita tinggal sendiri. Akhirnya aku menyuruhnya menaiki motorku.
Saat diperjalanan, ada seorang pengendara mobil yang mengerem mobilnya secara mendadak. Aku pun terkaget tercyiduq, sehingga aku juga mengerem motor syantik syalalala ku juga. Namun ternyata, karena diakibatkan oleh guncangan hebat dari seekor motorku, gigi Rena kejedot ke helmku. Behelnya terchochol oleh helmku dan juga terlepas. Hancur sudah segala behelnya.
"WOY BANGSAT MATI AE LU ANJENG!", kata Rena, cantik-cantik ngomongnya nyolot, dih. Lalu ia mengetuk helmku dengan kencang, sekencang guncangan alam disaat Mimi Peri berqasidah ria, dan menaruh kepalaku di ketiaknya dan menekan kepalaku sekencang mungkin.
"WOY LEPASIN, JATOH NIH NJER", kataku, dengan suara sekencang mungkin, dan akhirnya motorku tercintah termanjah menjadi terchochol oleh aspal kasar nan hitam. Syukurlah aku dan Rena baik-baik saja, namun posisi kami sekarang... Aku menimpanya dan ia berada di antara tubuhku dan aspal. Kami saling bertatapan untuk beberapa saat, dan akhirnya kami sadar.
Namun seketika itu juga aku langsung terbangun, ternyata itu hanyalah mimpi nan syahdu serta tersyalalalala.
Tapi... ASTAGA G-DRAGON! INI SUDAH JAM SETENGAH TUJUH! OMG KZL KZL KZL. AKU TERLAMBAT KERJA! BAGAIMANA DENGAN ARZAN???!!! APAKAH IA SUDAH BANGUN???
Aku langsung keluar kamar, dan menemui Arzan sedang memainkan smartphone-nya.
"Kok abang ga dibangunin sih?", tanyaku dengan nada cemas.
"Males ah, bang Dean kang ngigo, ampe nyebut nama Bu Rena", katanya terang-terangan. Wah, ternyata aku tercyduck hehe.
Tanpa berpikir panjang, aku langsung mandi dan bersiap-siap, tanpa sarapan karena sudah pasti tidak sempat lagi, terlebih pagi ini akan ada rapat antarguru.
Sekitar 7 menit kemudian, aku pun sampai di sekolah bersama Arzan. Ternyata aku terlambat, dan aku langsung memarkirkan motorku setelah menurunkan Arzan di luar gerbang sekolah. Aku sudah tidak mementingkan nasibnya lagi. Dan... Yang terburuk adalah, ternyata rapat sudah selesai. Pada akhirnya, aku pun memasuki kelas 11 ipa 1, jadwal dimana aku mengajar pagi ini.
•gerbang sekolah•
"Woy, ini beneran gaada piket? Kita ga dihukum gitu?", tanya Divo, yang juga terlambat. Bahkan mereka satu squad juga terlambat."Gatau sih, inimah gegara adek-adek gw semua pada ninggalin gw asw", kata Nathan, yang kesal karena ditinggal oleh anggota RC Squad.
"Gegara abang gw nih, ngigoin Bu Rena jadinya telat", ucap Arzan terang-terangan.
"Dih, gw telat malah gegara Bu Rena anjir", Rama juga menyampaikan keluh kesahnya.
"Jadi sekarang... Gimana nih? Kita cabut aja atau masuk? Yang ngajar sekarang Bu Mia lho, PR gw juga belum kelar, bisa-bisa gw disunat buat kali kedua sama tuh guru", keluh Nathan.
"Masuk aja udah", usul Divo.
"Yaaa, terserah kalian sih, gw mah ngikut aja", kata Rama.
"Yaudah masuk ga nih?" tanya Nathan. Dan lainnya mengangguk tanda iya.
Tok Tok Tok
Rama mengetuk pintu kelas, dan terdengar suara dari dalam mengatakan "Masuk". Yang pasti itu adalah Bu Mia.Mereka berempat pun memasuki ruangan kelas, lalu mendekat ke meja guru.
"Kenapa kalian terlambat?", tanya Bu Mia, dan yang pertama menjawab adalah Divo.
"Tadi malem kelamaan tidur, Bu", ucapnya.
"Kam..."
"Saya juga sama, Bu", ucap Nathan, Rama, dan Arzan serentak.
"PR kalian udah selesai ga?"
"Ngg..."
"Saya udah, Bu!", jawab Divo. Lalu Bu Mia melirik ke arah tiga orang lainnya, lalu yang dilirik pun nyengir gaje. Tanda tidak mengerjakan.
"KERJAKAN DI LUAR, SEKARANG!"
•kantin•11 AM•
"Ini bang Nathan sama yang lain kemana yak? Kok gaada", Vera bingung."Bolos kali, tadi kan dia ketinggalan, kaya kolor ae dah bisa ketinggalan gitu", tebak Aeri.
"Hmm... Maybe", kata Sally.
•depan 12 ips 1•11.20 AM•
"Akhirnya kelar juga nih", Nathan pun merasa lega.
"Jadi kemana nih kita? Ke kantin kayanya ga sempet lagi", ucap Divo.
"Kita keliling sekolah aja gimana? Males gw di kelas, tapi bentaran aja ya", saran Rama.
Dan pada akhirnya, mereka pun jalan mengitari sekitar sekolah.
TBC
Vomment bebebque :*

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher in Love
SonstigesCinta segitiga antarguru dan cerita kesengklekan para muridnya.