"Woy, lu kelas mana nih?", tanya Aeri sambil melihat papan pengumuman.
"Gue kelas 11 ipa 2 nih", sahut Hanna yang berada di sampingnya.
"Serius lu? Gue juga 11 ipa 2 yeayyyyyy", teriak Sheila kegirangan sangkin senangnya.
"Kalo gue 11 ipa 1", jawab Wendy.
"Gue juga 11 ipa 1 anjir", sahut Vera.
"Gue juga", sahut Sally.
"Yeayyyy, gak jadi sendiri gue", kata Wendy senang.
"Lah, nama gue kok gak ada ya?", kata Aeri dengan nada frustasi karna belum menemukan namanya di daftar nama anak kelas 11.
"Jangan jangan lu gak dianggap jadi murid disini?", jawab Sheila sambil ketawa.
"Bangsat, bantu cariin kek", sahut Aeri.
"Malas gue, gue ke kelas dulu ya", kata Wendy yang diikuti Vera dan Sally.
Hanna dan Sheila yang kasihan terhadap teman sepemikirannya ini, akhirnya ikut mencari nama Aeri.
Satu menit kemudian....
"Woy upil kuda, nih nama lu", kata Hanna sambil menunjukkan nama Aeri yang berada di daftar nama anak kelas 11 ipa 2.
"Makanya, nyari itu pake mata, jangan pake hidung", sahut Sheila sambil menoyor kepala Aeri.
"Woy gak sopan lu anjeng", jawab Aeri tidak terima, dan menoyor kepala Sheila kembali.
"Toyor toyoran ah~~~", kata Hanna sambil ngedangdut.
"Jijik anjir", sahut Aeri dan Sheila bersamaan.
"Btw, kita bertiga sekelas kan?", kata Aeri.
"Hooh anjir", jawab Sheila.
"Cini peyuk cini", kata Hanna dengan nada yang diimut imutkan.
"Jijik anjir", kata Aeri dan Sheila bersamaan sambil menoyor kepala Hanna.
"Gak sopan lu berdua asu, gue masih lebih tua dari lu berdua ya", kata Hanna.
"Dih, tua aja bangga", sahut Aeri.
"Biarin, yang penting muka gue masih kiyut kiyut gemesin", jawab Hanna sambil berjalan ke kelas yang diikuti Aeri dan Sheila.
Sementara di tempat lain.....
"Yeayyyyy sekelas lagi kita bro", kata Divo.
"Iya iya, tapi gak usah segitunya anjir", jawab Rama.
"Udah udah, kuy masuk kelas, ntar kita telat terus dihukum lagi", lerai Nathan sambil berjalan menuju kelas nya.
~~~
Rena POV
Gue mulai berjalan ke kelas 12 IPS 1, saat menaiki tangga, gue berpapasan sama pak Dean. Gue senyum ke arah dia tapi dia tetap lewatin gue dengan tampang datarnya. Dih, songong bat lu anjir, kayak senyum bayar ae, padahal senyum itu sedekah, ye gak?
Sesampainya di kelas 12 IPS 1, gue langsung mendaratkan bokong uhhh syalalah gue di kursi guru.
"Selamat pagi murid murid", kata gue.
"Selamat pagi bu", jawab mereka.
"Oke, buka buku kalian halaman 4", kata gue ke murid gue.
"Yahhhhh masa langsung belajar sih bu", jawab mereka.
"Bu, perkenalan dulu dong, kan kalo gak kenal maka gak sayang, ye gak bu", sahut Arzan salah satu murid gue yang paling toa mulutnya, dia juga teman nya adek gue si Rama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher in Love
DiversosCinta segitiga antarguru dan cerita kesengklekan para muridnya.