Pertemanan

42 4 0
                                    

  Kemudian jam pelajaran pun di mulai. Dua jam kemudian bel istirahat pun berbunyi"kriiiiiiiiing" anak pada keluar kelas untuk beristirahat. Aku duduk di tempat duduk ku dan aku terdiam, karna aku tidak tau dimana kantinnya, tidak lama kemudian Salsa pun mengajak ku untuk beristirahat bareng dia. "Adel kamu gak ke beli makanan?" tanya Salsa ke aku. "Tidak, aku tidak tau dimana kantinnya" jawab ku ke Salsa. "Ayo bareng beli makanannya" ajak Salsa ke aku sambil menarik tangan ku. Aku dan Salsa ke kantin bersama, pas aku sedang melihat-lihat tiba-tiba ada kakak kelas tadi pagi nendang bola ke arah ku. "Sal, kamu kenal sama kakak kelas yang itu gak?" tanya ku ke Salsa. "Iya, aku kenal sama kakak kelas itu, memangnya kenapa?" jawab Salsa. "Tidak apa-apa. Kamu tau bio nya kakak kelas itu?" tanya ku ke Salsa. "Sedikit, namanya dia Astron William, dia itu kakaknya si Max yang sekelas sama kita yang duduk di barisan sebelah" jawab Salsa ke aku. "Owh, dia kelas sembilankan?" tanya ku ke Salsa. "İya, dia kelas 9A" jawab Salsa ke ku. Sesudah aku ke kantin aku naik ke kelas ku dan tiba-tiba ada yang menabrak ku dari belakang, tidak taunya tiga anak perempuan yang bernama Hanna, Ivey, dan Meggy. Dia bertiga adalah bad gril yang di takuti semua murid kecuali aku. "Aduh, kalo jalan pake mata dong" seru Hanna yang ketua dari salah satu mereka sambil melihat mata ku dengan tajam. "Di mana-mana jalan pake kaki ngeliat pake mata, bukannya jalan pake mata" jawab ku ke dia sambil balik badan. Hanna yang ketua dari salah satu mereka pun melihati aku seperti musuh yang gak akan dia ampuni. Gak lama kemudian mereka pun pergi dari hadapan ku, kemudian aku bertanya ke Salsa. "Sal, kamu tau gak anak yang tadi itu siapa?" tanya ku ke Salsa. "Iya aku tau, dia adalah anak-anak yang berkuasa di sekolah ini, jadi semua murid takut pada mereka bertiga" jawab Salsa ke aku. "Emm..... termaksud kamu ya?" tanya ku ke Salsa dengan ejekkan. "Tidak, aku tidak pernah takut padanya" jawab Salsa dengan mata yang malas. "Masa, gak percaya" seru ku ke Salsa. "Iya, Adel bener" jawab Salsa sambil mendorong ku. Pas saat Salsa mendorong ku aku jatuh di depan satu orang anak laki-laki. "Aduh" seru ku saat terjatuh. "Eh, hati-hati kalo jalan" seru dia ke aku sambil mengulurkan tangan kanannya. "Iya, makasih ya" jawab ku sambil berdiri. "Iya, sama-sama kan sesama manusia harus saling tolong-menolong, lain kali kalo jalan hati-hati" seru dia ke aku sambil berjalan perlahan-lahan. " iya " jawab ku ke dia. Sebenarnya yang tadi aku jatuh di depannya itu adalah adiknya kak Astron yang bernama Max William. Setelah itu aku berjalan lagi bersama Salsa, dan di jalan Salsa mengejek ku. "Cieee... yang tadi jatuh di bangunin Max" ejek Salsa. "Apaan sih, kan kata dia sesama manusia harus saling tolong-menolong" jawab ku dengan muka memerah. "Baru juga sekolah di sini udah ada yang nunggu nih" ejek Salsa ke aku. "Ih, sudahlah lupakan saja yang tadi" jawab ku ke Salsa
   Setelah sampai di kelas aku dan Salsa duduk dan aku bertanya kepada Salsa soal pelajaran. "Sal, habis istirahat pelajaran apa, Sal?" tanya ku ke Salsa. "Habis istirahat masuk pelajaran IPA tentang Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia" jawab Salsa kepada ku. "Owh, susah tidak pelajarannya dan kalau di kelas biasanya siapa yang paling di percaya guru?" tanya ku ke Salsa. "Lumayan susah, pelajarannya bukan soal tulisan tapi hafalan rangka-rangka, kalau di kelas yang paling di percaya guru adalah si Max, karna kata guru-guru dia paling rajin dan dia wakil ketua OSIS seperti kakaknya si Astron" jawab si Salsa. "Owh" jawab ku ke Salsa.

   Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi "kriiiiiiiiing" semua murid pada masuk ke kelasnya masing-masing, pelajaran IPA pun di mulai. Tiga jam kemudian bel pulangpun berbunyi"kriiiiiiiiing" aku menunggu ayah menjemput ku tapi ada yang menanyakan dan mengajak ku pulang, yaitu si Max. "Hai, kamu anak baru ya?" tanya Max ke aku. "Iya, kamu yang tadi nolongin aku pas jatuhkan" jawab ku ke Max sambil nanya balik ke dia. "Iya, emm... pulang naik apa?" tanya Max. "Lagi tunggu jemputan tapi gak dateng-dateng" jawab Max. "Owh, mau pulang bareng gak" ajakkan Max ke aku. "Tidak, terima kasih" jawab ku ke Max. "Owh, yasudah duluan ya" seru Max kepada ku. " iya" jawab ku. Tidak lama kemudian ayah datang menjemput ku, aku masuk ke dalam mobil dan duduk. Lima menit ke mudian aku dan ayah sampai di rumah, lalu aku masuk ke dalam kamar ku untuk beristirahat. Aku melempar tas ku dan aku berbaring di kasur. "Ternyata aku tidak salah memilih sekolah baru ku, aku boleh jujur aku lebih memilih sekolah baru ku di banding sekolah lama ku" cakap ku di dalam hati ku.

Hai, friends baca terus ya, cerita ku ini 😋

*****NEXT*****

Two Different People Have One Thing In CommonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang