Esoknya
Jiyeon merasakan sebuah tangan melingkar diperutnya dan tampa sadar dia langsung menutup mulutnya
Dia melupakan bahwa kemarin dia menikah dengan sehun
Entahlah apa yang membuat sehun menerima permintaan papanya yang menurut jiyeon cukup membuat dia mau gila
Sehun menggeliatkan tubuhnya sambil nengok kearah jiyeon yang pagi pagi udah melamun entah memikirkan apa sampai sampai dia ga sadar kalau sehun sudah bangun dan langsung masuk kamar mandi
Pas sehun menutup kamar mandi dengan keras dia baru sadar kalau sehun dia sudah bangun,
" oh ya ampun akukan blm nyiapin sarapan"
Jiyeon begegas kedapur dan ternyata sarapan sudah disediakan oleh mamanya sehun
Jiyeon Jadi ga enak hati dengan mama mertuanya eh apa jiyeon barusan menyebut mamanya sehun mama mertua
"sudah gila apa kata jiyeon hati dia sama sehun kan nikah tampa adanya cinta"
" Bi maaf ya jiyeon kesiangan"
" eh ji gapapa kamu sama sehun pasti capek banget udah tidur lagi gih"
" elah masa tidur lagi sih bi"
" koq manggil bibi sih ji kan kamu udah nikah sama sehun ya kamu manggilnya sama kaya sehun"
" gitu ya bi eh mama" cengir jiyeon
" ngomongi apa pagi pagi"
Sehun ternyata sudah rapi buat pergi kekantor
" eh hun koq kamu pake baju kantor sih bukannya kita cuti selama 2 hari"
" kan udah kemaren ayo makan"
Kata sehun sambil nyendok nasi buat jiyeon kebalik ya si jiyeon mah...
" mau pake apa ? Ayam goreng apa telor dadar"
" ntar aku yang ngambil sendiri"
" oh yaudh"Skip
Sehun tidak mempedulikan apa yang dikatakan teman temannya tentang dia yang masih pengantin baru aturan masih cuti dan bulan madu malah bekerja seperti biasa kaya ga ada pernikahan dihari sebelumnya
"aduh numpuknya ji tolong bawain ini keruangan drektur dong ! "
" ji eh aku lupa ya jiyeonkan dirumah"
Jam itiraht
" cie yang pengantin baru koq udah masuk aja sih"
" kerjaan aku banyaklah" sehun cuma ngejawab singkat pertanyaan minho
" ya kasian jiyeon pasti dia pengen jalan jalan menikmati pernikahan kalian eh malah kamunya masuk"
" hun bagaimana dengan irene"
" apanya"
"kalian bukanya sepasang kekasih"
" aku sudah nikah ama jiyeon"
" terus irene"
Sehun cuma diam atas pertanyaan minho
Sehun bukanlah orang yang jahat dia sebenarnya tidak tega sama irene tapi mau bagaimana papanya jiyeon sakit dan dia meminta sehun untuk menikah dengan jiyeon masa dia tolak
Bagaimanapun jiyeon itu menurut sehun tanggung jawabnya
Jangankan menikahin jiyeon disuruh mati aja dia mau kalau itu buat kebahagian jiyeon..
Back to jiyeon
" apa aku ngomong sama irene aja ya biar dia membujuk sehun untuk balikan sama dia"
" Ya aku rasa irene lebih bisa diandalin dibanding sehun aku akan menghubunginya, mudah mudahan caraku berhasil tuhan"Irene apartement
Air mata irene dari kemaren tidak berhenti mengalir dadanya sesak dia pengen mati saja daripada harus berpisah dengan sehun,
Tapi sepertinya sehun tidak peduli sama sekali jangankan menelpon balik telpon dan smsnya tidak digubris sama sekali
Menyadari itu air mata irene kembali mengalir dia berlari kedapur dan mengambil pisau..
" mungkin dengan cara ini kamu bisa balik sama aku hun hiks...hiks...
Irene menggoreskan pisau dapur itu ditangannya melihat darah mengalir irene pun panik dan pingsan
Maneger irene yang baru mau masuk apartement irene pun kaget dan berteriak histeris..Sorenya pas sehun baru mau pulang kerja dia tidak sengaja mendengar berita ditivi dan itu membuat dia nyaris jatuh
Sehun tidak menyangka masalahnya akan serumit itu, dia langsung berlari kerumah sakit tempat irene dirawatRumah sakit
Irene sudah sadar dia mengedarkan pandangannya
Ketika dia mulai sadar dan menerima kenyataan bahwa sehun sudah tidak peduli lagi dengannya hatinya terasa sakit dan tercabik cabik
Untuk kesekian kalinya air matanya tidak bisa dibendung dia kembali menangisi kisah cintanya yang amat sangat menyedihkan
Kreit..
Pintu dibuka dari luar dan munculah sosok orang yang amat dia rindukan
Senyum cerah irene tampakan ketika sehun mendekatinya
Irene bangun untuk menyambut sehun tapi kepalanya masih pusing
" tidak usah dipaksakan" kata sehun sambil menggenggam tangan irene
" aku merindukanmu hun aku tidak bisa tampa kamu, aku mendingan mati daripada harus putus denganmu"
" irene aku dan jiyeon sudah menikah
Aku sudah memutuskan melanjutkan pernikahanku dengannya apapun yang terjadi,
" jadi tolonglah mengerti aku tidak mau jadi pria jahat"
" tapi bagaimana denganku sehun bagaimana dengan hubungan kita"
" irene kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi semenjak aku memutuskan menikah dengan jiyeon"
" tapi hun aku tidak bisa hiks...hiks...
" berhentilah irene dan lanjutkan hidupmu masih banyak pria diluar sana yang lebih baik dari aku, maaf aku tidak bisa lama lama "
" ga hun gak..... Teriak irene sambil berusaha menahan sehun tapi percuma sehun sudah keburu keluar
Irene tambah berteriak histeris dan meraung raung memanggil nama sehun, hingga manegernya datang menenangkannya
Dirumah sehun
Jiyeon masih melamun memikirkan cara agar sehun mau kembali pada irene
Sehun yang baru sampai rumah mengelengkan kepalanya tidak habis fikir dengan jiyeon semenjak mereka menikah bukan seperti itu yang sehun inginkan jiyeon terlihat lebih aneh dan raut wajahnya selalu menunjukan rasa bersalah,
Sehun langsung masuk kamar dan mengganti pakainya dengan pakaian yang lebih casual.
Sementara jiyeon masih memikirkan cara dia untuk membuat sehun bersama irene lagi sebagai pasanganMalamnya
Sehun melihat jiyeon sudah diranjang mereka sambil melamun
" ji kamu kenapa sih dari pagi sore dan sekarang kerjaannya melamun terus mikirin apa hmm..
" hun gimana kamu mau ga dengan tawaran ku"
Niat sehun mau ngobrol dengan jiyeon seketika buyar dan dia langsung berputar membelakangi jiyeon
Jiyeon kembali diam dan kembali dengan fikirannya..
Hingga tengah malam jiyeon masih belum bisa memejamkan matanya dia bolak balik kaya cacing kepanasan
Sekarang sehun sudah tidak membelakanginya lagi sehun tidur menghadap jiyeon
jiyeon berbalik menghadap sehun dia memandang sehun sambil menelusuri jarinya dimata hidung dan berhenti di bibir sehun,
" kenapa berhenti"
" kamu blm tidur " tanya jiyeon balik
" bagaimana aku bisa tidur sementara kamu bolak balik begitu
" dah tidur" sambil sehun memeluk jiyeon
" hun lepasin aku ga bisa tidur dengan posisi kaya gini"
" tidur aku bilang atau aku lebih nekad ntar aku suamimu sekarang ji"
" iya iya"
Jiyeon langsung memejamkan matanya takut dengan ancaman sehun
Dan sehun tersenyum sambil mengecup kepala jiyeon dan mengeratkan pelukannya..Esoknya
Ketika sehun bangun dia sudah tidak menemukan jiyeon ditempat tidur kamar mandi dan juga dapur
" jiyeon mana ma ? "
" oh tadi dia pagi sekali sudah pergi kata dia ada urusan"
" Owh "
sehun langsung mandi untuk siap2 kekantorSementara itu
" kamu yakin ji"
" iya aku kasih kamu kesempatan untuk kembali pada sehun selam 24 jam buat dia kembali padamu"
" tapi kalau kamu tidak berhasil aku tidak mau membantumu lagi"
" baiklah aku akan membuat sehun kembali padaku dan saat dia kembali padaku jangan harap aku melepasnya untukmu"
"baiklah aku setuju"
" oke deal" kata irene,
senyum mengembang dipipinya menjulurkan tangannya untuk menyalamin jiyeonBack sehun
" ah capeknya "
Sehun tersenyum sendiri mengingat pas jiyeon masih bekerja
Pada saat jam istirahat pasti jiyeon selalu mengajaknya kekantin atau makan bekal yang dia bawa
Sekarang dia harus makan sendiri dikantin karena sehun susah akrab sama orang lain kecuali jiyeon
Malamnya