anonymous ✔

零

zero;

lelaki dengan surai coklat gelap itu tersenyum tipis. matanya menatap lelaki mungil yang berada tak jauh darinya itu dengan gemas.

apapun yang lelaki itu lakukan selalu menggemaskan dimatanya, bahkan ketika ia hanya memasukkan buku ke dalam loker pribadinya.

fokusnya kemudian teralih pada berlembar-lembar kertas kecil yang berada di atas pangkuannya.

tangannya bergerak diatas kertas, pulpennya diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk.

goresan tercipta, membentuk sebuah tulisan yang terbilang cukup rapi.

setelah selesai menulis beberapa kata diatas kertas kecil itu, ia tersenyum simpul seraya membaca ulang tulisannya.

begitu ia mengadah, raut wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat.

ia celingukan, mencari-cari keberadaan lelaki mungil yang sempat menjadi objek perhatiannya itu.

namun hasilnya nihil, jadi ia harus menelan kekecewaannya bulat-bulat.

dengan lesu, ia bangkit berdiri dari kursi yang ia duduki sedari tadi. decakkan sebal keluar dari bibir tebalnya.

tangannya memasukkan peralatan tulisnya dengan asal ke dalam tas punggungnya.

ia masih setia memegang sticky notes-nya, bahkan ketika dirinya sudah sampai di depan loker lelaki mungil tadi.

dengan gerakan cepat, ia menempelkan salah satu sticky note yang telah ia tulisi ke permukaan pintu loker.

setelahnya, ia berjalan cepat menuju kelasnya dengan semburat merah dan senyum malu yang menghiasi pipinya.

to be continued.
25th september 2017.