Aku sudah menebak. Hal seperti ini cepat atau lambat pasti akan terjadi. Aku takut, takut jika aku tidak kuat menghadapi semuanya. Rasa nyaman yang sudah muncul harus hilang dan pergi bersama kenangan. Ralat, kenangan tidak hilang. Yang hilang hanyalah raga. Tapi, apa artinya kenangan tanpa adanya visual yang nyata? Tidak ada. Kita hanya bisa mengenang, tanpa mengobati rasa rindu yang membelenggu. Inginku membuat kenangan baru bersama kalian, bukan hanya mengenang yang mungkin tidak akan pernah terulang. Berteman memang harus dengan siapa saja, tapi apakah salah jika hati kecilku yang memilih kalian diantara beribu teman yang ku punya? Hatiku yang menunjukkan bahwa kalian lah teman terbaikku, bukan aku. Ingatkah kalian dengan mimpi kecil kita? Aku mohon, sebelum itu terwujud, janganlah kalian berniatan untuk pergi. Tetaplah disini, seperti ini, sebentar saja. Sampai aku benar-benar siap.
-nttfla
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerimis dan Kenangan
PoesíaRintikan air hujan turun sore itu. Aku melihatnya dari balik jendela. Suara air jatuh membuatku terlarut dalam ritme yang ia ciptakan, sangat tenang dan damai. Seketika otakku memutar pikiran. Membuka kisah lama yang sebenarnya tidak ingin aku ungki...