Part 1

73 6 1
                                    

PROLOG.

Ketika Cinta telah dinodai oleh nafsu, ketika itu pula manusia telah berkhianat kepada Tuhan, bukan? Karena pada dasarnya Cinta itu suci. Sebuah rasa yang dianugerahkan Tuhan kepada makhluknya.

Apa berbekal kepercayaan dan kesetiaan saja tidakkah cukup? Jangan melibatkan nafsu didalamnya. Bisakah??

Karena cinta dan nafsu itu beda tipis.
💝Cinta, perasaan yang tulus menyayangi.
👻Nafsu,perasaan yang tidak tulus menggerayangi.

Apa kalian bisa membedakan?

🌿
🍑
🍁

Keheningan malam begitu menyelimuti sebuah ruangan yang bernuansa merah jambu. Tirai putih disudut-sudut kamar dan beberapa pajangan gambar memperindah pemandangan di kamar tersebut. Akan tetapi keindahannya berbanding terbalik dengan sang pemilik. Hanya suara isak tangis yang terdengar disela-sela suara lagu sedih yang sedang ia putar. Seakan lirik lagu sedih tersebut bisa mewakili perasaanya saat ini.

Hiks.. hiks... hiks...

Lea Pov.

Tuhan... Hatiku sangat sakit. Dia..orang yang aku cintai dan kuharapkan menjadi pemimpin untukku tega meninggalkan begitu saja dengan kenangan yang begitu menyakitkan. Aku sangat mencintainya, tapi tidak dengan seperti ini. Yang ujungnya, cinta tulusku berubah menjadi benci. Teramat membencinya. Bahkan melihat wajahnya saja aku tidak sudi. Apa aku salah Tuhan?.. Aku hanya menjauhi laranganmu.

Kuatkan aku.. Aku percaya mati dan jodoh ada ditangan-Mu.

🌱🌺🍂

Sudah seminggu Davin meninggalkan Lea. Ia juga tidak berharap Davin datang. Dan brengseknya Davin tidak datang untuk sekedar minta maaf karena telah menodai perasaanya . Rasa yang dulu mampu membuatnya tersenyum bahagia hanya dengan membayangkan wajahnya kini tiba-tiba hilang berubah menjadi benci. Meskipun begitu, Lea tidak ingin terus-menerus menangis dan terpuruk dengan masalah asmaranya yang begitu tragis. Mungkin, sendiri adalah keputusan yang tepat untuk saat ini. Lebih baik sakit hati sekarang daripada sakit dan rugi? Lalu ditinggalkan begitu saja? Cihh !!!
Membayangkan saja membuat darahnya naik.

Flashback.

Malam minggu adalah malam yang panjang bagi insan untuk sekedar memanjakan diri dan juga pasangan. Liburan mungkin. Ataupun bersenang-senang.

" Sayang, filmnya bagus ya..?" tanya Davin. Ia memilih menghabiskan weekend dengan mengajak perempuan yang telah dipacarinya setahun ini.

"Iya Vin. Bagus. Romantis lagi."ujar Lea dengan memberikan senyuman tulusnya. Lea adalah tipe gadis yang setia pada pasangan.

Davin? Entahlah. Karena Lea melihat Davin adalah pria yang baik di depannya. Itu saja. Tidak begitu mempermasalahkan tentang pribadi lainnya. Salah ya?

Hari ini Lea terlihat lebih cantik dan dewasa. Rambut digerai. Dengan dress tanpa lengan, panjang sedikit di atas lutut, berwarna pitch dengan motif bunga dibagian pinggangnya. Dipadukan dengan hils hitam yang tidak terlalu tinggi.
Davin memandang Lea dari atas sampai bawah.

"Kenapa Vin. Ada yang salah dengan penampilanku?" Lea tidak nyaman jika dilihat dengan pandangan seperti itu.

"Emm..tidak. Kau sexy.." ujar Davin setengah berbisik mendekat pada Lea.

"Genit.." Lea mencubit pinggang Davin Ia menggaduh hingga beberapa mata melihat tingkah mereka dengan pandangan yang hanya mereka yang tahu.

False PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang