2

129 6 2
                                    


Sebuah mobil mewah melaju cepat ditengah keramaian kota. Tanpa menghiraukan klakson mobil lain yang terganggu.

"Ya!!!! Gemanayeo!!!" Teriak Jimin yang berpegang erat pada kursi.  Sedangkan yang diteriaki hanya tertawa sambil terus menancap gas. "Wae??"

"Ya!! Park Yerin!! Neo babo heoh ?!!" Teriaknya lagi seraya ikut memegang stir kemudi.

"Ya! Ya! Mwoya?!"

Terjadilah perebetun stir yang dapat merenggut nyawa. Belok kanan belok kiri tidak jelas. Klakson mobil lain semakin banyak terdengar. Hingga Yerin secara tiba-tiba menancap rem. Sehingga Jimin yang tidak mengenakan sabuk pengaman pun terdorong kedepan, ia mengusap dahinya yang sedikit membiru.

Sedangkan Yerin masih pada posisinya. Diam membeku menatap syok kedepan dengan kedua tangan yang masih setia di stir kemudi.

"Kau benar-benar gadis gila!!!" Maki Jimin.

Yerin POV

Apa aku tidak salah lihat? Aku menabrak seorang namja.
Tanganku bergetar hebat sekarang. Aku tidak bisa mengontrol kegugupanku lagi. Mungkin sekarang aku pucat.

Akupun keluar tanpa menghiraukan makian Jimin yang membuat telingaku semakin panas. Kuberanikan diri melihat kedepan mobilku.

Tidak ada!?

Aku mencari-cari kemana namja yang kutabrak tadi. Aku pun berjongkok dan melihat kebawah mobilku, tapi nihil tidak kutemukan apa-apa.

Tiba-tiba Jimin sudah berada di sampingku dengan berdiri tegap menatapku. Aku pun berdiri dan menatap balik kearahnya.

"Kau lihat? Tadi aku menabrak seorang namja... dimana dia? Dia tidak ada!!" Ucapku cepat menatap cemas kearahnya.

"Eoh benar! Kau menabrak seorang namja!!" cibirnya melotot kearahku "dan sekarang dia sedang cedera!! Coba lihat baik-baik!!" Ucapnya menunjuk dahinya yang terlihat kebiruan.

"Oww itu pasti sakit..." ringisku mengejek "tapi aku serius!!!" Lanjutku.

"Aku juga serius...Cepatlah naik! Kita berada ditengah jalan sekarang"

Aku berjalan menuju pintu mobil dengan beberapa pertanyaan yang masih menggelayat dalam otakku. Hingga Jimin memegang bahuku. Aku pun menoleh padanya yang sedikit lebih tinggi dariku.

"Wae?" Tanyaku dungu.

"Kau ingin menabrak orang lagi heoh?! Pergi sana" usirnya.

Aku hanya mengangguk pasrah didorongnya. Seperti orang yang benar-benar dungu.

Kubuka pintu mobil kemudian kututup dengan kasar. Pikiranku kembali melayang, aku menabrak seorang namja tapi tiba-tiba ia tidak ada. Apa ia hantu? Tapi jika ia hantu kenapa wajahnya seperti manusia? Setahuku hantu yang kutemui tidak punya wajah dan lebih jelek daripada namja sialan disampingku yang tengah sibuk dengan sabuk pengamannya ini.

TIT...TIT

Suara klakson mobil mengagetkanku dari lamunan menyenangkan. Lalu diiringi klakson mobil lain.

Sekarang aku benar-benar kesal, suara-suara itu akan kubasmi dengan picingan mataku dan teriakanku setelah ini. Namun setelah aku membuka kaca mobil, dari kejauhan nampak seorang namja tengah berdiri dengan seragam sekolah yang persis denganku.

Mata itu menatap tajam kearah mobilku, lebih tepatnya kearahku. Mungkin.
Tapi kenapa ia menatapku?

Jimin hanya mendengus kesal lalu menancapkan gasnya.

Heol! Itu membuatku terkejut dan membuat diriku terjungkal kebelakang dengan mengenaskan(?). Kepalaku terbentur kaca, itu sangat sakit. Kutatap ia dengan tatapan mengerikan. Sedangkan ia hanya menatap lurus kedepan. Oke! Dia membalasku sekarang.

Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang