3

119 8 2
                                    

"Omo!!? Nuguya!?"

Namja itupun beralih ke posisi duduk kemudian menatap Yerin "wae?! Seperti tidak pernah melihatku saja!!" Ucapnya datar.

Tunggu! Sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana?

"A...jadi kau orang yang berada ditengah jalan tadi!? Aishh... hampir saja kutabrak!" Ucap Yerin sok akrab kemudian duduk disamping namja itu.

Namja manis bergigi kelinci itu hanya melihat Yerin yang tengah menyilakan kakinya. Yerin yang sadar tengah ditatap serius pun ikut menatap kearah namja itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu!?" Ucap Yerin. "Lagipula jika aku menabrakmu, kau juga tidak akan mati" lanjutnya seraya kembali menatap lurus kedepan.

"Jadi kau benar-benar bisa melihatku!?" Tanya namja itu serius.

YERIN POV

Aku menghela nafas kasar setelah mendengar pertanyaan dari namja disebelahku ini.

Aku sudah muak mendengar hal yang sama setiap aku bertemu dengan arwah-arwah tidak jelas sebelumnya. Pada intinya jika aku bicara pada kalian para arwah, itu berarti aku dapat melihat kalian. Kurasa arwah gentayangan memang tidak berpikir dengan baik.

Kulirik ia sekilas, entah kenapa mataku langsung tertuju pada nametag yang tertempel diseragamnya. Jadi itu namanya.

Jeon Jungkook.

Dan sekarang pertanyaan itu kembali diulang oleh arwah namja disebelahku ini sebut saja Jungkook yang kutahu sekarang.

"Jawab aku?! Kau benar-benar bisa melihatku!?"

Kau pikir aku tidak mendengarmu?!

"eoh!!" Jawabku singkat padat dan berisi tanpa melihatnya.

Diam. Tak ada jawaban apapun darinya. Akupun memalingkan wajahku kearahnya.

Eo!! Dia mengagetkanku. Wajahnya masih nampak serius menatapku, sangat serius."Ya!! Wae?!" Ucapku di depan wajahnya.

"Neo!?" Ucapnya seraya menunjuk dengan jari telunjuknya yang sudah berada di depan wajahku. Benar-benar tidak sopan. Meskipun aku juga seperti itu. Terkadang.

"Mulai sekarang kau harus terikat denganku!!" Ucapnya dengan jelas.

Aku mengerutkan alisku bingung. Apa maksudnya?

Terikat?

Dengannya?

Karena aku merasa risih selalu ditatap seperti itu dengan telunjuknya yang masih setia didepan wajahku. Akupun segera menyingkirkan tangannya dari hadapanku.

"Apa maksudmu heoh?! Terikat? Aku tidak mau terikat dengan seorang hantu!!" Ucapku lantang didepan wajahnya yang nampak mengerutkan alis.

"Aku hanya minta tolong padamu!! Kenapa kau berteriak seperti itu?! Santai saja! Dasar wanita pemarah!!" Ucapnya yang tidak kalah lantang.

"Mwo!!? Aish..." Kesal, itu yang kurasakan sekarang. Akupun segera berdiri, rasanya panas dari kursi ini sudah menjalar ke otakku.

"Tadi kau bilang terikat, dan sekarang minta tolong?!! Kau membuat pikiranku jadi kacau!!... kau pernah lihat obat nyamuk !? Seperti itu sekarang pikiranku! Berputar-putar mencerna kata awalmu tadi!! Kau membuat pikiranku jadi negatif!!!" Teriakku marah seraya menunjuk-nunjuk wajah polos dan bingungnya itu. Bahkan jariku pun ikut marah sekarang.

Tunggu! Kenapa aku marah? Ah majeo! Aku sedang PMS sekarang.

Dia pun juga ikut berdiri setelah diteriaki panjang lebar olehku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang