God Pov
Aku terbangun dari nada dering alarm di hand phoneku. Lalu aku sadar bahwa aku akan mempunyai meeting hari ini di perusahaan Paman Piniwat. Aku dengan gesit untuk mandi dan berpakaian.
"Pa, Ma aku berangkat dulu ya."
"Semoga sukses ya sayang. Mamah bangga sama kamu God kamu itu sudah tampan, baik dan seorang CEO lagi."
"Ma, aku ini memang tampan dari dulu kan, seperti Pa dulu ya ma?"
"God, sudah sekarang berangkat lah, kalau kalian kebanyakan ngomong anaknya Piniwat akan tidak suka dengan sikapmu datang tidak tepat. Ingat kamu seorang CEO tepat waktu."
"Iya Pa, aku menggerti. Kalau begitu aku berangkat dulu ya Ma, Pa."
Ucap aku sebelum pergi ke mobil dengan supirku yang mengantarkan. Jujur aku sungguh penasaran dengan anaknya Paman Piniwat gimana orangnya.
'Aku sungguh penasaran. Oh Tuhan, kenapa aku ada rasa penasaran. Aku bahkan belum pernah bertemu dia tetapi Jantung ku berdebar deluan.'
Setelah lama mereka menghadapi jalan yang lumayan macet tetapi bisa di tempuh sebelum waktunya meeting.
Aku berjalan menuju lantai 10 dengan lift di mana letak ruang meeting; lantai paling atas. Terlalu jauh tetapi jangan remehkan perusahaan ini, Paman Piniwat juga salah satu Businessman paling terkaya setelah keluarga Itthipat Thanit.
Aku menuju meja Administration agar bisa bertemu dengan anak itu; Bass Suradet Piniwat. Walaupun aku seorang CEO tetapi kesopanan itu adalah salah satu image harus di jaga ke sesama perusahaan.
Dengan berdiri di belakang sang Admin ini, aku pun segera masuk dan terkejut melihat sosok yang Tuhan telah ciptakan sungguh mengemaskan.
"Tuan Bass, ada Tuan Itthipat mau bertemu." Saut sopan sang admin ini. Sungguh sopan tata kramanya.
Pemuda yang bernama Bass Suradet Piniwat pun menoleh dan melihat di depannya ada seorang pemuda yang tinggi, tampan dan sungguh menarik.
Lalu, yang bernama Bass pun sadar situasi sekarang dan berdiri mengizinkan aku untuk duduk dan menyuruh sang admin untuk kembali ketempatnya.
Aku berjalan mendekatinya dan berdiri di depannya. Aku mengulurkan tangan aku dan bersalaman sama pemuda yang lebih pendek dariku.
"Sawadhee Khap God Itthipat Thanit krub." ucapku dan mengenalkan namaku.
"Sawadhee Khap Bass Suradet Piniwat krub. Apa kamu yang bekerja sama Ayahku?" Dia mengenalkan dirinya dengan tersenyum. Manis sekali senyumannya.
"Iya, aku yang bekerja sama, aku CEO baru dari perusahaan Ayahku. Kamu terlihat sungguh terlalu muda untuk menjalankan usaha ini. Aku kagum"
"Ah.. Kop Kun Krub. Aku masih berumur 19 tahun walaupun aku terlalu muda tetapi aku sudah dari dulu suka membantu Ayah menjalankan usaha ini dan mempelajari semuanya."
"Nice. Aku ternyata lebih tua darimu. Aku berumur 22 . Bolehkan aku memanggilmu Nong Bass?"
"Uhh.. Iya boleh P' sungguh tidak masalah." Jawab Bass dengan gugup dan lihat dia terlalu manis untuk malu-malu.
Aku sungguh terkejut lihat wajahnya yang manis dengan wajah yang gugup itu sesuatu indah yang Tuhan pernah buat.
"Makasih Nong. Mari kita mulai meeting kita." Aku segera memulai meeting ini sebelum aku membuat dia lebih tersipu malu, Aku suka dia.
Author Pov
Terlihat keduanya sungguh serius menjalani meeting ini walaupun mereka masing-masing tidak menggerti kenapa harus Jantung mereka jalan cepat. Namun karena mereka sadar lagi meeting dan harus bersikap Professional.
God Itthipat Thanit terlihat mencuri pandang terhadap Bass, come on siapa yang tidak sanggup melihat wajah Bass yang menggemaskan ini? CEO tampan ini saja tidak sanggup, dia belum pernah bertemu seseorang yang sungguh mengemaskan ini. Waktu dia berpacaran sama mantannya; Sherlin dia tidak seimut Bass tetapi Sherlin hanya cantik. Bass dia sungguh komplit - Imut, Keren, Pintar dan bisa di sebutkan juga cantik.
God memperhatikan bagaimana Bass mempresentasikan sungguh menakjubkan. Dia hebat juga untuk menjalankan sebuah business yang besar walaupun di umur yang sungguh muda ini. Bass wajib di contoh untuk anak-anak muda di luar sana dengan menghasilkan uang dengan jalur Positive di umur yang sungguh muda dan Jenius.
Setelah mereka selesai meeting, Bass dan God pun bersalaman menunjukan senang untuk berkerja sama.
Bass memberikan senyuman khas dia terhadap God dan CEO ini membalas senyuman tampan dia. Bisa di lihat bahwa si Tampan tidak bisa meninggalkan jejak matanya ke Bass.
"P' aku sungguh senang bisa bekerja sama bersama P'. Sungguh hebat, aku kagum lihat P' semoga kerja sama kita ini bisa selalu menahankan kedua perusahaan kita."
"Tentu saja Nong, kita harus professional. Aku juga senang bekerja sama Paman Piniwat."
"Akan aku sampaikan pesan P' barusan ke Ayahku." Bass tersenyum lagi dan lagi di hadapan God. Tidak bisakah Bass sadar kalau God Itthipat Thanit ini untuk menahankan diri supaya dia tidak segera mengarungkan pemuda imut ini.
Lalu God pun berpamitan dengan Bass untuk kembali ke perusahaanya.
"Baiklah, terima kasih Nong atas meeting hari ini. Kalau boleh, aku minta no hand phone kamu Nong supaya kita bisa saling informasi kapan ada meetingnya." Tanya God sungguh hebat CEO kita ini dengan membawakan kerjaan dengan meminta no hand phone Bass.
"Oh, iya boleh P' tapi jangan sebarkan no aku ya P'." ucap Bass dengan ramah. Sungguh apa Bass ini malaikat pencabut nyawa? Lagi pula tidak mungkin God menyebarkan no Hand phone Bass sembarangan, dia seorang CEO dan tidak mungkin melakukan seperti itu. Sikap Bass baru saja membuat God sang CEO tampan ini menahan dirinya untuk tidak mencubit pipi gemasnya.
"Tentu aku tidak akan memberikannya Nong. Lagi pula buat apa menyebarkan No kamu? Aku ini kan seorang CEO Nong dan kamu anak Paman Piniwat dan aku tidak mungkin menjelekan hubungan antara Pa dan Paman Piniwat." Bales tersenyum God untuk Bass.
Bass tidak tahu terbuat dari apa God bisa sempurna Tampan seperti Pangeran di dongeng-dongeng di mana sang Putri jatuh cinta terhadap Pangeran tampan. Sungguh menarik buat Bass.
"Iya, makasih P', aku hanya memastikan saja takutnya ada orang sembarangan menelfon aku lalu.. -
"Tidak akan Nong."
Setelah mereka exchanging phone numbers, God pun pamit balik dan keluar dari ruangan meeting itu.
God terlihat dia sedang mengkontrol detak jantungnya. Hari ini dia senang, dia bisa lagi merasakan gimana rasanya Jatuh Cinta pada pandangan yang pertama. Setelah lama tidak menggenal apa itu Cinta, bagaimana rasanya Jatuh Cinta lagi. Namun, dia merasakannya lagi sekarang tetapi dia belum mau berharap terlalu tinggi, dia harus mengetahui terlebih dahulu tentang dia, apakah dia mempunyai pacar? Karena berharap lebih tinggi dan jatuh lagi akan lebih susah buat CEO tampan kita ini bangkit kembali.
Dia mengingat kembali Flashbacknya dengan kekasihnya- tidak maksudnya mantannya.
Hari itu, 3 tahun yang lalu.. Sherlin, kekasih God menyakitinya. Dia menyayangi Sherlin, tetapi dia tidak pernah sayang tulus terhadapnya. Sherlin wanita cantik dan selalu setia bersama God.
Tetapi, Tuhan berkata; Jodohmu sedang ada di masa depanmu yang akan datang God.
Itulah yang aku rasakan 3 tahun lalu, dan 1 tahun aku mencoba melupakannya, rasa tulus aku terhadapnya. Tetapi, aku tidak membencinya, walaupun kita mantan tidak seharusnya kita saling membenci bukan?
To be continued..
---------------------------------------------------------
Okei, this is my first chapter of the story hehe.
Yes, semoga Godt sama Bass bersatu *amin* 😋
Semoga suka ya, and remember ini hanyalah sebuah imajinasi ku hehe. Tentang Sherlin idk, ini hanya sebuah pengharapan oleh GodBass hardcore shipper💕
Don't forget to vote or comments.
Kob Kun na~Cheers,
Meitaeblossom ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy CEO (GodBass) *DISCONTINUE*
FanfictionGod Itthipat Thanit atau bisa di panggil God; adalah seorang CEO baru tampan dan sungguh di kagumi banyak perempuan ataupun kaum lelaki. Dia di angkat oleh Ayahnya untuk melanjutkan usaha besar Ayahnya, tentu Ayahnya mempercayai kemampuan anaknya. N...