4. Reina

91 11 0
                                    

Egy pov

"coach" Panggil Egy saat melihat Coach Indra sedang mengarah kepadanya. Lalu mencium tangan coach

"iya gimana keadaan kamu gy? Sudah baikan?" Tanya Coach

"Saya gapapa coach cuma sedikit lelah saja sampai tertidur tiba-tiba sampai disini. Coach bertemu dengan cewek itu? Apa coach tau ia siapa?" tanya Egy

"Namanya Reina,saya juga tak tau dia siapa tapi yang jelas dia orang baik" sahut coach, di tempat tidur Egy sedang terduduk. Ia sempat berfikir siapa sebenarnya cewek itu. Namun lamunan nya sirna setelah coach Indra menepuk bahu nya karna harus segera latihan. Coach Indra memang sangat disiplin oleh apapun.

"Ayo bangun. Kita ada latihan sore" Tak lama kemudian coach meninggalkan ruangan tersebut. Egy mengikutinya dari belakang

Timnas Indonesia U 19 menjalani TC dengan sangat fokus. Bahkan semuanya steril dari dunia luar. Semua dalam pengawasan coach. Termasuk Egy dan seluruh punggawa timnas lainnya. Coach Indra mempersiapkan semuanya dengan sangat baik dan strategi yang matang. Target menjadi yang terbaik pun sudah di depan mata. Nama baik bangsa yang jadi taruhannya.

Reina juga kembali dengan kesibukan kuliahnya. Tugas,kuis,praktik,dan laporan berdatangan dengan deras. Rutinitas yang harus di lalui nya tiao hari

Tidak ada yang tau pertemuan itu akan dibawa kemana. Namun semua yang terjadi sudah ada yang merencanakan. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini.
----------------------------------------------

Author pov

Reina baru saja pulang. Jarum jam tangan rantai berwarna hitam itu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan ia baru pulang. Hari ini ia sedang mood untuk melalui kota dengan kaki nya namun tidak disangka jika akan semalam itu ia sampai. Ia tetap gadis sederhana seperti sebelumnya.

Reina sampai di depan pintu rumah. Sepi. Ia mengetok pintu namun tidak ada yang menjawab. Semua anggota keluarga tahu tempat rahasia kunci rumah. Reina membuka kunci dan masuk.

"Assalamualaikum mah" Reina membuka pintu perlahan untuk menghindari suara bising yang bisa saja membangunkan seisi rumah. Sepertinya benar lampu ruang tengah sudah dimatikan. Sudah sepi dan mamah nampaknya sudah tidur. Semua anggota keluarga sudah tidak terlihat. Reina masuk tanpa lupa mengunci pintu terlebih dahulu.

Reina langsung menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya. Ia membanting tubuhnya ke kasur empuk itu. Hari yang melelahkan. Tas yang ia pakai sudah jatuh ke lantai. Sepatu,jaket,dan baju yang ia kenakan seharian ini masih menempel di tubuhnya. Namun matanya seperti tak kuasa untuk membuka. Reina tertidur dalam posisi tengkurap. Tidur nya sangat pulas.
Kadang lelah kita butuhkan untuk sekedar menjauh dari dunia dan pergi ke mimpi yang indah.

***

Di bis

Semua peserta yang akan mengikuti liburan menaiki bis secara satu persatu. Di dalam bis tersebut sudah berisi pemain timnas dan official tim.
Reina memilih kursi no. 8 di dekat jendela. Ia meletakkan tas ransel yang dibawanya di bagian atas. Setelah itu duduk dengan nyaman. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang mendekat.

"Aku boleh duduk disini?" Seorang cowok menghampiri Reina

"Iya silahkan" Reina membalasnya dengan senyuman manis

Perjalanan Jakarta-Jogja membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam jika menempuh jalur darat. Waktu yang panjang untuk hanya duduk diam juga dapat membosankan.

Diperjalanan Reina mengantuk dan ia pun tertidur. Kepala Reina pun terjatuh di pundak cowok itu. Cowok yang sedang memakai earphone itu pun tersentak karna earphone sebelah kiri nya terlepas dan ternyata akibat Reina sedang tertidur di pundaknya. Cowok itu hanya tersenyum dan memasang earphone nya kembali. Bis dalam keadaan sepi karna semuanya sudah tertidur. Cowok itu melanjutkan mendengarkan lagu kesukaannya itu. Kadang saat kepala Reina hampir terjatuh karna guncangan di bis, cowok itu memperbaiki nya agar Reina tetap nyaman.

ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang