Chap.20

62 11 4
                                    

_

_

_

"Tidakk.."

Geya terkejut dengan teriakan itu. Begitu juga dengan David. Lelaki itu melirik Devin dengan alis yang terangkat satu, menandakan bahwa Ia membutuhkan jawaban dari Devin.

"Kenapa begitu? Bukankah semua ini hanya rencana yang kita buat untuk membatalkan pertunanganmu dengan Reguita." Lanjut Devin panjang kali lebar. Ia menurunkan satu kakinya yang sebelumnya terangkat di kaki satunya lagi.

"Ibu menginginkan itu, setelah Ia tahu kalau Reguita yang membuat-

"Tidak bisa begitu.!" Potong Devin yang kini duduk tegap menghadap David.

Sementara David memandang heran pada Devin, pasalnya suara Devin amat keras. Dan David menganggap bahwa Devin terlalu berlebihan dalam menanggapi masalah ini.

"Kenapa tidak bisa? Bukankah keputusan itu di tangan Dita?"

"Kau tidak bisa begitu Dav, Dita tidak mencintaimu. Apa kau akan memaksanya melakukan hal bodoh ini?."

"Aku tidak memaksanya, Aku hanya-" David diam sejenak menatap Dita yang kini menunduk. "Kuharap kau mengerti posisiku Dita, Aku tidak akan memaksamu. Tapi tolong pertimbangkan keputusan ini."

"Ak-aku..-

"Aku tahu kalau Dita tidak enak jika menolak permohonanmu. Kau jangan memaksanya Dav..!" Sela Devin kembali. Entah kenapa Ia merasa tidak suka mengenai keputusan ini.

"Lalu Aku bisa apa Vin! Aku, aku merasa berhutang budi dengan kedua Orang Tuaku. Kalau tidak ada mereka, mungkin saat itu Aku sudah mati."

Devin diam, begitu juga dengan Geya yang langsung menatap kaget kearah David.

"Aku bukan anak kandung kedua Orang Tuaku. Saat itu Aku ditemukan tak sadarkan diri, dengan luka serius di kakiku."

Geya baru mengetahui kenyataan lain dari wajah datar Tuan-nya. Ia merasa hatinya sedikit tersayat mendengar cerita dari David, karena Ia juga tahu bagaimana rasanya tidak mempunyai Orang tua kandung seperti Tuannya saat ini.

Semuanya hening, Devin yang sedari tadi membantah pun diam mendengar cerita dari David. Meskipun Devin sudah tau kalau David memanglah anak angkat dari teman Ayahnya. Namun setelahnya, Devin tidak tahu apa-apa lagi mengenai cerita dan kejadian sebelumnya.

"Aku mohon Dita, Aku tidak akan membuatmu merasa terbebani. Tapi-"

Baru kali ini Geya mendengar kalimat memohon yang tulus dari Tuan-nya, karena sebelum itu David adalah seorang yang datar dan hanya berbicara seperlunya.

Ternyata bukan hanya dirinya saja yang terlihat tak berdaya jika sudah menyangkut mengenai masalah Orang tua.

"Aku tidak tahu harus mengatakan apa lagi, Aku.. hanya memohon agar kau memikirkan lagi keputusanmu." Lanjut David akhirnya.

"Apa kau akan menikahi Dita hanya karena balas budi Orang tuamu?."

David terdiam, Ia tidak tahu harus mengelak atau mengiyakan pertanyaan Devin. Karena memang hal itu yang ada di posisi nya saat ini, dan jika Ia mengiyakan ucapan David sama saja Ia tidak menghargai perasaan Dita.

Can't With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang