3

2 0 0
                                    

"Kamu menginginkan seperti dulu hah?! Apakah kau tidak sadar kita merusak semuanya bersama-sama, kita MERUSAK." Ucapku dengan nada dingin kepadanya.

"Maka dari itu aku ingin kau dan aku memperbaiki semuanya bersama-sama, Apa kamu mau, kak?" Ucapnya yang membuatku tertawa dengan keras.

"Kamu memanggilku apa tadi?! Kak?! Sulit dipercaya kau memanggilku seperti itu." Ucapku dengan sinis.

"Ayolah aku tahu kamu menertawakanku. Aku kangen jaman kita dulu yang selalu bersama-sama bukannya seperti ini." Ucapnya yang membuatku berpikir.

"Maksudmu ? Jaman dulu yang mana?" Ucapku yang bingung ucapannya.

"Maksudmu yang mana?" Jawab Jake yang membuatku menahan emosi.

"Kalau ditanya jangan jawab tanya lagi!" Ucapku dingin dan ketus kepadanya.

"Maksudku seperti yang kita lakukan ketika aku masih umur 5 tahun tetapi kakak udah 10 tahun. Apakah kau ingat, kak?" Ucapnya yang membuatku mengingatnya.

Flashback

"Mommy aku ingin main di luar rumah mom." Seru Jake dari ruang tengah yang biasanya kita gunakan sebagai ruang berkumpul semua anggota keluarga yang lengkap.

"Kalau mau keluar ajak kakakmu, Jake." Jawab mom dari arah dapur yang beliau sedang memasak untuk makan malam nanti.

"Kak Leon ayok kelual main belcama Jake." Ucap Jake yang langsung kusanggupi dengan senang hati.

Di luar rumah ayah sudah menyediakan sebuah taman yang akan digunakan untuk aku dan Jake bermain.

Kami asik bermain kejar-kejaran jika aku yang menang dia pasti cemberut yang membuatku tertawa terpingkal-pingkal.

--------------------------------------------------------------------

Aku saat itu berumur 12 tahun dan aku mendengar suara pecahan dari bawah dan aku memeluk erat Jake yang saat ini dia di kamarku.

"Kak aku takut kenapa ada suara pecahan?" Ucapnya dengan ketakutan yang membuatku memeluk Jake dengan erat seakan-akan tidak ada masalah apapun.

"Kamu pengen seperti spiderman kan? Jika iya bayangin kamu itu spiderman dan kamu gak takut sama apapun." Ucapku yang menenangkannya dan dia nurut.

Back story

"Dulu, itu sudah dulu dan aku ingin menanyakan sesuatu yang aku pendam ini kepadamu." Ucapku berdesis dan menahan gertakan.

"Aku sudah siap menceritakan segalanya yang membuat kamu bingung, kak. Sebelum aku bercerita aku ingin meminta maaf kepadamu terlebih dahulu." Ucapnya yang membuat aku menggertakan gigiku sendiri.

"Kamu gak perlu jelasin semuanya, saat ini aku membutuhkanmu nanti malam. Temani aku ke club Homa's club seperti biasa." Ucapku sambil menyeringai ke arah dia.

"Apa satu wanita tidak cukup untukmu, kak?" Tanyanya yang kulihat dia terkesan kesal padaku.

"Kencamkan kata-kataku seorang Leon Homthon tidak akan cukup hanya dengan satu wanita!" Ucapku dengan nada tegas.

"Itu terserahmu. Aku tunggu kau di Homa's club nanti malam, kak." Ucapnya yang langsung meninggalkanku sendirian di taman ini.

Setelah beberapa menit aku melamun di taman, aku segera bangkit dan melangkah menuju kantor dan bekerja seperti biasa yang membuatku bosan akan kehidupan.

skip malam hari

Setelah semua kukerjakan aku segera menelpon sekretarisku untuk membatalkan semua meeting hari ini.

"Put kosongkan jadwal hari ini. " Ucapku dengan dingin.

"Tapi pak ada meeting penting sama Company Grup..... "

"Batalkan. " Potongku dan segera kututup telpon dan segera menuju ke club sekarang ini.

Sesampai di club aku langsung menghampiri bentender yang dia langsung nyediain minuman seperti biasa.

Aku melihat banyak cewek yang menggodaku dengan menggesekka bokongnyalah dan mendekatkan payudaranyalah yang seketika membuatku bergairah tertahan.

Ada satu wanita yang entah kenapa membuatku ingin menghampirinya yang sedari tadi dia melihatiku terus.

"Hey, kamu liatin siapa sih baby?" Ucap Salah satu wanita yang menggodaku dengan suara yang diiringi desahan.

Tanpa basa-basi lagi aku menyeret perempuan tersebut menuju ke toilet dan melakukannya.

aku menciumnya buas turun ke leher jenjangnya yang selalu menggoda untuk ku nikmati, meninggalkan bekas kemerahan di sana yang ku dengar hanyalah desahan yang keluar dari mulutnya.

aku melakukannya dengan cepat untuk menyelesaikan urusanku dengannya. setelah selesai aku membenarkan letak bajuku dan keluar dari bilik kamar mandi wanita.

saat setelah keluar aku melihat wanita yang sedari tadi memperhatikanku ketika masuk ke club ini.

"Kalau mau memandangi ku hadap saja langsung jangan melalui cermin, dan sepertinya aku mengenalmu, kau yang melihatku berciuman di bar tadi kan?" Ucapku dingin kepada wanita itu.

"Kenapa kau berada di sini ini kan toilet wanita." Jawabnya tak kalah dingin dan memasang wajah datar sedatar datarnya.

Aku menaikkan sebelah alisku dan mencoba untuk tidak menjawab ucapan wanita itu dan aku tersenyum meremehkannya

"Thank you baby." Suara wanita yang tiba-tiba muncul dari balik punggungku dan dia langsung mencium kedua pipiku.

"Kenapa kau memperhatikan ku seperti itu, apa kau mau juga hah??" Ucapku yang ketus pada wanita di hadapanku ini.

"What!! Apa kau bilang tidak terima kasih aku masih memiliki harga diri untuk menjual tubuhku ini menjual tubuhku ini ke laki laki bangsat sepertimu."

"Harga diri ya berapa?? Akan aku bayar berapapun yang kau mau." Jawabku.

"What?? Harga diriku tidak bisa di bayar dengan uang dan jangan harap aku menginginkan uangmu aku tidak membutuhkannya." Jawabnya yang langsung berlalu meninggalkanku tapi tertahan karena tiba-tiba tangan yang besarku mencekal untuk dia pergi dan aku langsumg mendapatkan ciuman darinya, aku mencium tepat di bibir nya yang membuatku menggila akan bibir kenyalnya ini.

Dia mendorong tubuhku kuat-kuat tapi aku sama sekali tidak bergerak Kekuatannya tidak sebanding denganku. Usahanya sia-sia rasanya tapi sedetik kemudian aku melepaskannya.

"Kau wanita pertama yang menolakku dan aku menyukainya." Jawabku di telinganya dengan suaranya yang rendah yang membuat semua wanita inginkan terdengar sexy yang membuat pipinya memanas karenaku. Lucunya dia!

"Aku akan mendapatkan mu apapun caranya." Lanjutku dan di akhiri dengan mencium pipinya kemudian berlalu meninggalkannya yang masih sangat terkejut dengan perlakuanku di dalam toilet.

"Shit!!!aku di cium oleh laki-laki bangsat itu, mimpi apa aku." Teriak nya frustrasi di dalam toilet. Aku tertawa akan teriakan frustasinya! haha

Sesampainya di bar aku melihat gadis itu seperti meminum yang disodorkan minuman dari teman laki-lakinya yang kutahu jika melihat situasi pasti ada yang tidak beres akan minumannya.

Kenapa juga aku mikirin gadis itu?! Seakan-akan hati ini langsung ada pemiliknya?!
Arghhh......

To be continue

Lama ya? maaf








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mi Amor (Sequel You The Bad Boy I Need) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang