"Alex maafkan aku" 2

54 6 0
                                    

Dengan bercucuran air mata "ga, aku bisa dapet No ponsel nya ga?" Pintaku.

"Boleh nih"sambil menunjukan ponselnya dan menelpon Alex

"Aku disini" suara lantang yang membuat semua terpelongo mendengar suara itu. Itu Alex.

"Lex, kamu?" Tak percaya, sangat sangat tak percaya.

Alex memeluk gadis lugu itu dengan penuh rasa kasih sayang bagaikan orang yang sudah lama tidak bertemu.

"Lex, gue kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan kebahagiaan gue kali ini. Aku bahagia Lex" sambil memeluk erat-erat, air mata yang terus bercucuran tanpa henti.

"Maafin gue Lex!" Kataku yang ke terakhir ini

"Iya, Bunga I miss you, aku kangen banget sama kamu!" Begini lah kisah 2 orang yang berbeda jenis kelanin di pertemukan diatas orang yang dicintainya.

Lalu kemana Arga yang dari dulu sudah mencintai Bunga?

Seorang laki-laki yang sedang menangis di pojokan pintu coklat yang terbuat dari kayu, dan luas atas hamparan rumput dan pepohonan yang rindang.

"Bodoh gue, harusnya gue ga punya perasaan aneh kayak gini ke Bunga, tapi juga gue kesel sama Alex dengan cara tak sengaja dia bener bener udah nikung gue, tapi ga ada salahnya juga. Ka Alex yang bertemu Bunga Daria awal, aku aja yang bodoh" cerutukannya dalam hati, membuat ia dan Anggta tubuhnya gusar gelisah memikirkan hatinya yang menangis menginginkannya.

Dapat disimpulkan bahwa kini hatinya salah masuk, harusnya ia masuk kepada hatinya yang sudah benar-benar terluka dari sekian lamanya ia memendam rasa sakit itu.

Sialnya.

Aku disini aku bertemu 2 hati yang terluka sama sama olehku, karena ku dan dari ku. Aku merasa bersalah karena harus pergi ke Jogja dan disinilah, kota inilah yang membuat hatiku kakut Marut.

Lalu bagaimana dengan ka Jeffry yang mencintainya juga dalam diam?

***
Tok....tok...tok...

Suara pintu yang terdengar sampai ke telinga ku, kulihat dibalik jendela ada satu orang pria yang ku kenal sedang berdiri menatap pintu

"Kamu?"

"Hi!" Sapanya dalam diam

"Eh ayo masuk!" Tawar ku

"Ia santai aja kali"

"Oh ya, ada apa?" Tanyaku yang heran mengapa Arga kesini

"Aku mau ngajakin kamu jalan, sambil dengerin story dari aku tentang Ka Alex" ajaknya

"Jalan?"

"Iya, maukan?"

"Iya, yaudah aku ganti baju dulu yah!"

Heran mengapa Arga kesini, dan mengapa Arga juga nawarin aku jalan. Semua itu akan aku jawab lewat waktu.

"Ayo berangkat!" Kali ini aku memakai jilbab ku seperti biasa dengan warna ping peac berbalut baju yang berwarna abu-abu, dan kardigan putih.

"Ayo, eh tapi gak izin dulu sama bude mu?"

"Udah tadi, Ayo!"

Seketika waktu berjalan Dengan cepatnya. Kami berjalan menelusuri Jalan Malioboro yang dahulunya tempat kami bertemu.

"Kamu inget ga?dulu kita disini! Kamu datang dan aku pergi memberikan sweter?" Sambil menatap rumah yang dulunya aku meneduh disana

"Iya"

"Kamu tau, sweter itu punya Alex, maafin aku. Aku nyuruh kamu buat balikin karena, ka Alex akan pulang kesini aku takut dia nyariin!"

"Iya udah tau ko!"

"Kenapa kamu tau? Aku kan gak pernah cerita apa apa ke kamu?"

"Aku liat kertas di pesak sebelah kirinya, aku baca kertas itu No ponselnya Alex, sempert aku telpon, aku kira itu kamu. Pemilik sang sweter itu. Eh tapi ternyata?"

"What?apa katanya"

"Mau di ceritain?"tawarku

"Boleh, eh Kuta sambil duduk aja!"

"Jadi begini ceritanya......."

Saat ku buka pesaknya, barang kali ada uang maksdku akan ku kembalikan, tapi yang aku dapat adalah no telpon, aku pikir itu adalah No telponnya Arga.

"Hallo?" Aku menggambil ponsel dan menelpon nya

"Iya?" Terlihat suaranya seperti yang ku kenal, seperti kembali kepada 6 tahun yang lalu. Terdiam.

"Hallo?" Tiba-tiba lamunanku hancur.

"Iam Alex? Hallo?" Tanyanya sekali lagi

"Oh, Iam sorry. I thing This is Arga!"

"Oh, no. Yes no problem!" Jawabnya santai.

"Begitu ceritanya" lanjutku.

"Oh."

Seharian mereka bersama, canda tawa menghampiri pasangan yang tak pernah ditakdirkan untuk bersama, namun hati mereka ada didalam satu tegukan yaitu; tak saling menyakiti.










Kau, Aku Dan JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang