Arti Kata Pengorbanan

92 1 2
                                    

Alam POV

Telat masuk sekolah sudah biasa paling diceramahi sama diminta ke ruang BK (Bimbingan Konseling), akupun terdiam dan menunggu guru berhenti menceramahi aku, aku yang malas melawan kata guru tersebut. aku pun terdiam dan berpikir mungkinkah ada gunanya untuk masa depan aku bila beliau  menceramahi aku terus.

      Berbagai topik dia ganti, aku tidak tahu untuk apa dia terus menerus menganti topik, yah  bilamana aku menjawab atau melawan kata-kata tersebut mungkin ceramah ini akan lebih lama. Setelah sekian lama aku diceramahi akhirnya dia bosan juga dan meminta aku untuk masuk kelas. Bila tidak salah mungkin masih jam pelajaran ke 2 atau ke 3 dengan tergesa-gesa akupun masuk kelas. Pada saat dikelas ternyata tidak ada bapak atau ibu guru dan teman sebangku aku bernama Riko bertanya “Gimana diceramahinya seru?”

“Yah, seperti biasanya udah beres 1 topik ganti lagi ke topik lain.”jawabku

“Yah,udah kodrat Pak Budi kaya gitu Lam.”

Dan kami berduapun terkekeh pelan
 
    Tak lama kemudian guru pun masuk ke dalam kelas dan mengajar seperti biasanya untung saja aku masuk kelas beberapa saat yang lalu mungkin, bila sekarang aku baru diminta masuk ke kelas mungkin aku harus menunggu pelajaran ini diluar sampai usai dan yang paling beruntung lagi sekarang adalah pelajaran matematika, yang aku maksud beruntung itu bukan karena matematika itu penting karena diujiankan dan bukan karena aku menyukai guru atau pelajarnya. Yang aku maksud beruntung adalah karena pelajaran kali ini membahas materi baru yah aku maksud beruntung itu karena aku malas membaca buku apalagi bila tiada gurunya mungkin akan lebih lama belajarnya.

Bel istirahat berbunyi

Kami semua pun langsung ke kantin. Pada saat itu aku sangat amat beruntung dikarenakan aku melihat cewek yang aku kagumi namanya tuh Putri. Menurutku dia itu seperti malaikat jatuh yang lupa ingatan dan tidak bisa terbang kembali ke surga. Pada saat dia melewati  aku dan Riko, dia pun tersenyum.Aku merasa sangat bahagia di sana  seperti aku bisa mengalahkan Hercules seorang diri. Pada saat sudah dia melewati kami aku pun senang karena beruntung bisa bertemu dia Riko pun berkata “Tau gak orang itu teh...” , “udah ah ko cepetan jajanya keburu penuh.”(memotong pembicaraan Riko) “Oh yaudah  hayu.” Dan kami berdua pun  langsung membeli Naskun(Nasi Kuning) beruntung disana masih belum banyak orang jadi kami tidak perlu repot-repot mengantri lama. Setelah kami membeli Naskun,  aku pun bertanya ke Riko “Ko mau makan dikelas apa di kantin aja?” dan Riko pun menjawab “Di sini aja.”,”Oke.”

     Pada saat kami duduk di meja ternyata disebelah kami ada Putri lebih tepatnya disamping kiri Riko dan Putri pun melihat ke arahku dan berkata “Eh nama kamu teh siapa ya?” Tabya ehngan spontan aku menjawab “ Alam.” Dan Putri pun bertanya kembali “ eh pernah sekelas kan?” dengan spontan lagi aku menjawab “ Iya pernah pas kelas 11.”  “Oh iya aku inget kamu teh yang juara 5 kan ya pas dikelas 11 yah?” Tanya Putri dan akupun menjawab “Iya, eh kok kamu inget sih.” Dan Putri pun kembali menjawab “ Iya atuh masa lupa sama temen sekelas yang baru ditinggal setahun udah lupa lagi.” Dan aku pun menjawab “Katanya gak akan lupa sama temen sekelas sendiri tapi kenapa tadi nanyain nama?” Dan Putri pun menjawab “Nggak atuh , jujur aja aku gak kenal sama kamu tapi Iko aja yang sering cerita.”, “Iko siapa tuh?” tanya Alam dan Riko pun menjawab “aku lah emang siapa lagi itu panggilan masa kecil aku.”, “Lho Putri kamu kenal sama Riko???” Tanya Alam “Kenal atuh mana ada disekolah ini yang gak kenal sama cowok seaktif dan sepinter Iko.” Jawab Putri “Ih biasa dah kalau udah gini mah harus dibawa ke ruang UKS.” Jawab Riko dengan santai “Eh bentar-bentar kalian kenal udah berapa lama?” tanya Alam “Kalau gak salah sih ....” dan bel masuk pun berbunyi. “aku duluan ya.” Kata Putri dan diapun langsung meninggalkan kami berdua. Dan Riko pun berkata ”Hayu Lam ke kelas.” ,”Eh bentar dulu ko aku aja belum nyentuh naskun masih utuh nih.” Jawab Alam . Riko pun berkata ”aku duluan ya, oh sama jangan lupa sekarang pelajaran Pa Budi jangan telat ya dan jangan buat high score  dimarahin Pa Budi  1 hari 2 kali.” Dan tanpa pikir panjang tanpa mempedulikan naskun yang belum disentuh aku dengan terburu-buru langsung berlari ke arah kelas berdua dengan Riko pada saat aku sampai di kelas Pa Budi beium datang dan dengan lega aku menarik nafas pada saat aku mau duduk tiba-tiba aku jadi kebelet buang air kecil dan dengan tergesa-gesa aku langsung aku ke toilet. 

Arti Kata PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang