Part XIV

14.9K 953 19
                                    

Nadhifa Pov

Haduuh... Bawa buku sebanyak ini lumayan berat juga ya, bahkan tumpukan buku ini menutupi pandanganku, alhasil aku harus berjalan ekstra hati-hati sembari meraba-raba, tadi disaat Bu Elin memintaku untuk membawa tumpukan PR ke ruang guru, seketika teman-teman di kelas beranjak pergi meninggalkan kelas, jadilah aku membawa buku ini sendiri, tapi aku gak boleh bersedih karena aku harus bangkit dan tidak boleh lemah lagi.

"Loh"

Aku terkejut karena tiba-tiba saja ada yang mengambil sebagian tumpukan buku itu dari tangan ku, dan seketika aku dapat melihat jalan tanpa penghalang pandangan lagi.

"Kak Akbar!"

Aku kembali terkejut karena yang mengambil buku ku itu adalah Kak Akbar teman dari Kak Afnan.

"Kakak mau ngapain?" tanyaku sembari menunduk

"Gue bantu bawa separuh, biar lu gak ribet bawanya" ucapnya lalu berjalan meninggalkan aku.

"Kenapa gak jalan?" ucapnya sembari menoleh ke arah ku

"Eh..."

Segera ku berlari untuk menyusulnya

"Gak usah kak, saya bisa membawanya sendiri" Ucapku sembari menunduk.

"Lu jalan duluan, gue tau lu pasti gak mau kan kalau harus jalan berdua sama laki-laki, gue ikutin lu di belakang" ucapnya tanpa menghiraukan ucapan ku tadi.

Akhirnya aku pun jalan duluan dan Kak Akbar ikut berjalan di belakangku dengan jarak yang cukup jauh, sepertinya Kak Akbar mengerti.

"Assalamualaikum, permisi" salamku sembari mengetuk pintu ruang guru, lalu masuk  ke dalamnya, kulihat Bu Elin sedang duduk di kursi nya yang berada di pojok ruangan.

"Permisi Bu Elin, ini bukunya" ucapku

"Iya taruh saja di sana, kok bukunya cuma sedikit Dhif?" tanya Bu Elin

"Ini Bu bukunya lagi" ucap Kak Akbar sembari menaruh tumpukan buku yang dia bawa di atas tumpukan buku yang baru saja aku taruh di meja.

"Oh iya... Terimakasih ya Akbar, baik sekali kamu mau bantu Nadhifa" ucap Bu Elin

Aku tidak terkejut karena Bu Elin mengenal Kak Akbar, sebab di sekolah ini siapa yang tidak kenal dengan Kak Akbar, seorang kapten basket yang telah memberi harum nama sekolah.

"Iya Bu, terimakasih kembali"

"Yasudah Bu, kami pamit ya Bu, Assalamualaikum" ucap ku lalu pergi meninggalkan ruang guru bersama Kak Akbar

"Terimakasih Kak" Ucap ku setelah keluar dari ruang guru.

"Lain kali jangan melakukan sesuatu yang dapat mencelakai dirimu sendiri, Assalamualaikum" ucap Kak Akbar lalu pergi meninggalkan aku

"Waalaikumsalam"

Aku tidak mengerti dengan perkataan Kak Akbar barusan, apa yang mencelakai, tadi aku hanya membawa buku doang kok, bukan membawa benda tajam atau benda berbahaya lainnya, mungkin Kak Akbar kelelahan karena membawa buku tadi, jadi bicaranya tidak jelas seperti itu, yasudahlah lebih baik aku kembali saja ke kelas.

"Eh princeesssss udah dateng..."

"Bagaimana tadi bawa bukunya"

"Kasian... Pasti keberatan ya"

Begitulah suasana di kelas saat aku masuk, mereka terus saja menyudutkan aku, sudah terbiasa... ya, seperti itulah yang aku rasakan kini

"Awas... Nanti sang prince dateng loh"

Seindah Goresan UkhuwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang