18

1.2K 178 12
                                    

Hari ini gue nekat ke ruangan pak Presdir. Hikoco Park.

Gue mau nyicil(?) hutang bokap gue yang di perusahaan JFO, walau mungkin terbilang mustahil.

"Ah Yera, Tunangan Chanyeol kan?" sapa bapak mertua eh maksudnya pak Hikoco.
"Ada apa keruangan saya?"

Cara ngomong bapak mah..
Persis kek Chanyeol.

Dibedain kek biar gue gak plesbek.

"Saya ingin membayar sebagian..em..hutang..ayah saya yang masih terkait di perusahaan JFO, Pak"

"Oh..mengenai itu.."
"Hutang yang kamu maksud itu bukan ke saya maupun perusahaan"

Lahhh???

Terus hutang bokap gue yang 1 triliun kemarin dari mana tong?

"Semua yang kamu maksud itu dari Chanyeol sendiri, bukan dari JFO ataupun dari saya"
"Saya pikir kamu sudah diberi tau oleh Chanyeol" sambung pak Hikoco.

"Bukannya... Pertunangan karna hutang 1 triliun itu dari JFO?"

"Hmm...awalnya saya dan perusahaan JFO, meminta maaf telah memanipulasi mengenai perjanjian yang ada"

"Tapi mengenai 1 triliun itu, Chanyeol yang memberikan langsung kepada ayah kamu dan mengatasnamakan perusahaan JFO"
"Saya tidak tau ada perjanjian apa diantara ayah kamu dan anak saya, saya hanya mengabulkan apa yang diminta oleh anak saya" sambungnya.

Hmzz

Berapa kali lu bohongin gue ya yeol?

Kenapa lu gak cerita?!

Lu buat perjanjian apa sama bokap gue?

"Dan...Sejujurnya saya bingung harus berterima kasih atau maaf atas perlakuan anak saya selama bersama kamu"
"Saya tau persis sifat anak saya yang memiliki kemiripan dengan ibunya, jadi saya minta maaf jika memang ada salah"



THE
BEETHOVEN
SEASON 2



Gue jalan kaki pulang kerumah, gue sengaja buat nenangin diri dengan jalan kaki dari pada naik taksi.

Gue nangis sepanjang jalan, beberapa orang sampai nyamperin gue.

Dari nenek-nenek, ibu-ibu, anak kecil, bahkan yang seumuran dengan gue nyamperin buat nanya gue nangis karna apa.

Akhirnya gue sampai di jalan dekat rumah gue, jalanan yang sepi hanya menyisakan suara langkah kaki gue yang bergema.

Diantara langkah kaki gue itu..

Ada langkah kaki milik orang lain..

Gue pun berhenti, di dekat gue ada cermin yang sedikit retak dan buram. Gue melihat pantulan agak jauh di belakang gue.

Ada seseorang berpakaian hitam..

Oh..

Bukan seseorang..

Tapi lebih.

Gue melanjutkan jalan gue, bukan kerumah, tapi ketempat yang ramai.

Ditangan gue megang handphone, gue nelpon bang Kyungsoo.

Dan gak diangkat.





Gue telpon semua orang yang sekiranya bisa membantu gue, sampai akhirnya...

Gue nelpon Kris.



Namun tetap gak diangkat.



Dari kejauhan, seseorang menelpon salah satu orang yang ngikutin gue dari tadi.

Gue langsung bersembunyi di salah satu gang.

"Kalian mengejarnya?!"

"Ya, kami hampir mendapatkannya!"

"Hentikan! Bos bilang kalau dia bukan target kita selanjutnya!"
"Posisi target yang sesungguhnya itu di Venesia!"

"Baik"

Mereka pun pergi entah kemana...

Tunggu...Apa tadi?

Venesia?

--13%--

THE BEETHOVEN : PCY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang