"Angel sayang kamu belum bangun kah?"
Itu suara ibuku setiap pagi dia sering teriakin aku.
"Bentar ma' aku lagi mandi""Sayang ayah sama ibu tunggu kamu di depan ya,setelah mandi langsung ke ruang tamu ada yang akan kita bicarakan"
Apa yang akan ibu bicarakan padaku sepertinya sangat penting sampai-sampai ibu gak bisa nunggu dan gak sabaran banget.
Aku mandi kemudian beresin kamar tidurku dan keluar langsung ke ruang depan karena mereka sudah nungguin aku dari tadi."Sayang ayo duduk sini"
"Iya ma.mama kenapa kayanya ada sesuatu yang penting yang mau di omongin ke aku ya?"
Ayah dan Ibu saling memandang kemudian senyum-senyum bahagia melihat aku."Angel,sedikit lagi kuliah kamu selesai kan?"tanya ayah.
"Iya ayah terus kenapa"
"Umur kamu sekarang sudah 27 tahun,ayah sama ibu pengen kamu menikah"Aku kaget dengar permintaan ayah barusan.
"Yah,ayah ga salah ngomongkan?aku bahkan belum bekerja"jawabku dengan penuh hati-hati karena aku takut ayah tersinggung."Sayang ayah pengen kamu menikah"
"Tapi ayah aku bahkan belum kenal sama laki-laki yang ayah dan ibu pilikan untukku"
"Kau sudah kenal dia sayang"
Aku ingin protes tapi tiba-tiba Andre datang dan tertawa melihatku yang sedang panik karena akan segera di nikahkan."kak,nikah aja,laki-laki itu baik aku juga kenal sama dia kok.Kalau dia macam-macam sama kakak nanti aku yang berhadapan dengannya" kata Andre dengan penuh percaya diri padaku seolah olah dia yang sebentar lagi akan menikah.
"Kenapa tidak kau saja yang menikah dek"
"Kakak belum menikah mana mungkin aku mendahului kakak.Setidaknya aku tau kalau laki-laki yang ayah dan ibu carikan itu adalah laki-laki yang tepat buat kakak"
"Andre aku belum kenal dia"aku masih protes dan aku berharap ada keajaiban kemudian ibu mendukungku untuk tidak menikah dulu.
"Sayang kamu kenal dia,namanya Adi Aileen Caesar" ibu yang dari tadi diam mendengarkan kami berdebat kemudian buka suara dan aku sangat kaget dengan apa yang ibu katakan sampai aku gak tau harus jawab apa.
"Jadi...dia yang jemput aku tadi itu sengaja kalian suruh jemput aku biar aku tau dia itu laki-laki yang akan kalian jodohkan denganku???"aku marah kemudian aku berlari ke luar mengabaikan teriakan ibu menahanku untuk jangan pergi dulu.
Aku lari dan terus berlari menjauh dari rumah.Aku gak terima tapi aku bahagia antara iya dan tidak aku sungguh bingung.Aku berlari ke taman indah yang sering aku datangi kalau aku sedang marah.
Aku duduk dengan napas tak beraturan karena memang aku kecapean.Pikiran ini semakin kacau karena panik dan marah aku sampai lupa bawa handphoneku jadi aku gak bisa hubungi temanku untuk temani aku di taman.
Jari-jari tanganku aku selipkan kedalam rambutku kemudian aku remas kepalaku yang semakin pening..."Aa...."
Aku kaget yang panggil aku dengan nama itu hanya Adi.Aku angkat kepalaku dan kulihat dia sedang berdiri di sampingku dengan seikat bunga.
"Dari mana kau tau aku di sini??apa Andre menelponmu?"aku mulai bertanya padanya dan dia bukannya jawab pertanyaanku tapi malah duduk di sampingku kemudian beri aku seikat bunga sambil tersenyum.
Aku yang tadinya pening sekarang jadi semangat.Aku bahagia saat aku lihat senyumnya.Aku ambil bunga yang dia bawakan kemudian ku simpan di sebelahku."Apa kau suka bunga itu Aa?"
"Iya aku suka,ma kasih ya"Kami terdiam beberapa menit melihat jauh ke depan.kemudian saling memandang.
Adi beranikan dirinya untuk menggenggam erat tanganku.Awalnya aku ragu dan ingin menarik tanganku tapi kemudian aku biarkan saat aku tatap matanya yang begitu indah,dia ingin katakan sesuatu padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR DARI SEBUAH RASA
RomanceAku tak pernah menyangka,aku mencintai dua orang laki-laki sekaligus dalam waktu yang sama.Aku sadar kalau aku menyakiti hatinya karena aku mencintainya tapi juga mencintai orang lain.Aku tak pernah minta hatiku yang cuma satu ini menyimpan dua nama...