Sudah dua jam berlalu, Kai masih menunggu Dyo untuk menjawab pertanyaannya selama mereka masih di terowongan tadi. Akan tetapi hasilnya nihil. Bahkan hingga sekarang pria itu masih mengacuhkan keberadaannya. Kai mulai tidak yakin apa Dyo keluar kawasan distrik memang benar-benar untuk memburu zombie atau mengumpankannya untuk mendapatkan keinginannya itu. Jika memang benar, Dyo memang menginginkannya ikut berubah menjadi zombie-zombie busuk itu.
Sepertiga malam mereka lewati untuk menyisir pengumpulan sampah rongsokan dimana lebih tepatnya seperti sebagai sarang para zombie itu berada. Satu hal yang berbeda dari dunia ini sekarang tidak ada lagi tumbuhan hijau yang hidup disana. Semua digantikan oleh peralatan logam tua dan rongsokan bekas perang dan rumah tangga yang menumpuk menjadi satu. Keberadaan pohon sudah dibilang jarang. Tidak ada kawasan hijau yang tercipta.
Kai ingat bahwa dulu Chen pernah mengatakan bahwa ia ingin melakukan sebuah penelitian untuk membuat satu pohon saja tumbuh di Guryong akan tetapi hal itu terhitung sangat mahal dimana bibit bahkan perawataannya akan sulit sekali didapatkan terlebih dikawasan kumuh seperti Guryong sekarang. Memikirkan hal itu, Kai berangan apa jadinya tumpukan rongsokan ini jika digantikan dengan tumbuhan hijau yang menyejukkan. Mungkin tidak akan seburuk dan seberantakkan ini. Begitu terabaikan.
Ketika Kai meluruskan pandangannya ia terkejut ketika Dyo telah menodongkan sebuah katana ke arahnya. Bahkan sebelum Kai bisa merespon. Dyo telah mengayunkan katana itu dan berakhir dengan suara terhenyak dari katana yang menikam tubuh.
Suara tubuh yang ambruk membuat Kai lantas membuka matanya. Sebelumnya ia menutup matanya karena terkejut dan sekarang ia bisa menatap mata itu yang tengah mendelik tajam ke arahnya.
"Apa yang kau lakukan?!" teriak Kai sebagai bentuk protes dari apa yang telah Dyo lakukan beberapa saat yang lalu.
"Kau sendiri? Apa yang kau pikirkan sampai kau tidak sadar ada zombie di belakangmu hah?" balas Dyo dengan nada sakartik.
"Pohon," balas Kai datar dan Dyo langsung berdecak. Pria itu berbalik dengan delikan mata yang begitu sangat menyebalkan bagi Kai.
Kai melirik zombie yang tergeletak dengan darah berlumuran itu di bawah kakinya. Sedikit mendorongnya menjauh menggunakan kakinya dan mendengus sesaat. Ia pikir ia akan mati terbunuh oleh rekannya sendiri, ternyata Dyo telah menolongnya dari serangan zombie—dan ini terhitung untuk kedua kalinya.
Kai berjalan mendekati Dyo. "Sebenarnya apa yang kaucari, kau bisa menggunakan zombie itu untuk penelitianmu."
"Aku membutuhkan zombie yang masih hidup bukan yang sudah tidak bernyawa."
"Kau ingin menjadikan zombie itu temanmu atau apa? Kau gila ya?"
Dyo berbalik dan menatap jengah Kai, "Kau menggangguku. Jika kau memang tidak ingin membantuku lebih baik kau pergi."
Kai memainkan pistol dengan sebelah tangannya, memutar-mutarnya dengan santai, "sayangnya sudah terlanjur. Lagipula sebentar lagi pagi, kau juga harus kembali karena kau tidak akan menemukan para zombie itu di pagi hari. Mereka memilih tidur," candanya akan tetapi candaan itu tak lantas membuat Dyo tertawa.
Dyo mendongak seolah menyadari dengan apa yang dikatakan Kai bahwa pagi benar-benar segera tiba sebentar lagi. Jujur saja Dyo memang tidak sepenuhnya mencari zombie-zombie itu, ia hanya mencoba menghindar dari Kai. Setelah ia tertangkap basah pergi meninggalan dorm dan juga pertanyaan yang menyudutkannya utuk menceritakan masa lalunya. Jadi semalaman ini ia hanya mencari alasan saja untuk mencari zombie sebagai bahan penelitiannya.
Dyo menurunkan katana yang dibawanya dan menatap Kai. Ia bisa melihat raut wajah itu yang seolah menggambarkan kemenangan disana.
"Baiklah, kita kembali."
![](https://img.wattpad.com/cover/99701542-288-k621360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ace; All Is Hell That Ends Well
Ficção CientíficaIni kisah tentang sekelompok pemuda yang hidup normal dalam sebuah komunitas sosial disebut masyarakat. Hidup dalam dunia yang hampir porak poranda. Dibalik gemerlapnya kota Gangnam, terdapat nyaris separuh warganya tertindas dalam kemiskinan dan ke...