Epilog : HER

2.6K 298 144
                                    

WARNING: Ini chapter panjang kali lebar kali tinggi. Jadi yang mau baca pelan-pelan dan di hayati, dengan harapan feel dari cerita ini bisa tersampaikan. Tapi jika tidak penulis memohon maaf atas segala kekurangannya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan harap di maklumi. Ini chapter panjang yaa, baca ulang aja males apalagi ngedit. Jadi kalo ada typo nikmatin aja. Muehehehehe

Dan ini chapter khusus di buat untuk para readersku tersayang. Selamat menikmati!

-000-




"Jungkook, kalau tiba-tiba aku pergi apa yang akan kau lakukan?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Jungkook mendelik. "Apa kau akan pergi? Kemana? Apa akan lama?"

"Ck, aku kan bertanya kenapa kau malah bertanya balik? Jawab saja."

"Hmm." Jungkook terdiam sesaat. "Aku akan menunggu."

"Menunggu? Maksudmu, kau akan menungguku?"

Jungkook mengangguk.

"Karena kau adalah rumahku, rumah tidak mungkin meninggalkan pemiliknya?"

"Kenapa begitu?" Eunha mengernyit bingung

"Karena rumah tidak punya kaki untuk berjalan." Setelahnya terdengar tawa puas dari Jungkook.

Bugh!

"Awww." Jungkook memegang lengannya yang terkena sasaran pukul Eunha.

"Bodoh! Aku bertanya serius, kenapa malah bercanda?"

Jungkook tersenyum geli melihat ekspresi Eunha. "Aku juga serius darling."

Blush~

Oke, bisakah Jeon Jungkook berhenti membuatnya merona? darling? Ugh~ it's so cheesy but my heart is beating, batin Eunha.

Jungkook meraih tangan Eunha dan menautkan jemari keduanya.

"Mungkin ucapanku tadi bagimu hanya sebuah gombalan, tapi aku serius mengatakannya. Kalau kau pergi dan aku tidak bisa menahan kepergianmu maka yang bisa ku lakukan adalah menunggumu."

"Lalu bagaimana jika selama apapun kau menunggu aku tidak kembali?"

Wajah tenang Jungkook berubah sendu, genggamannya di jemari Eunha pun semakin erat.

"Aku akan tetap menunggumu. Menunggu sampai akhirnya kita di persatukan kembali."

Kristal bening itu meluncur bebas menuruni pipi chubby Eunha, gadis itu sudah tidak bisa lagi menahan isakannya. Ini terlalu menyakitkan. Ia tidak bisa membayangkan jika Jungkook benar-benar melakukan apa yang di katakannya.

"Apa kau tetap akan menungguku meskipun......meskipun kau tahu aku tidak akan kembali?"

Jungkook yang mendengarnya segera merengkuh erat tubuh mungil Eunha. Jungkook tidak sanggup lagi mendengar pertanyaan Eunha yang terkesan seperti salam perpisahan baginya.

"Jangan tanyakan apapun lagi yang mengarah pada perpisahan."

Eunha semakin terisak dalam rengkuhan Jungkook. Ia juga tidak ingin ada perpisahan di antara mereka, tapi yang namanya pertemu pasti juga akan mengalami perpisahan. Eunha hanya berharap bahwa perpisahannya yang mungkin sebentar lagi akan terjadi di antara mereka hanya bersifat sementara. Ia berharap semoga Tuhan memang mentakdirkan mereka untuk kembali bertemu.

.

.

.

.

LOVE YOURSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang