[Forward & Rewind]

1.1K 156 67
                                    

"Karena itu setelah aku pulih kembali berkencanlah denganku."

Jika seorang pria yang belakangan ini mengusik benakmu secara mendadak mengatakan ketertarikannya dan mengajakmu berkencan apa kau akan meleleh? Akui saja.

Naruto sendiri gelagapan, bingung harus berekspresi seperti apa. 
Diluar dugaan Itachi menyukainya, selama ini Naruto hanya beranggapan pria itu baik padanya karena memang berhati mulia. Terkadang Naruto hampir lupa betapa dinginnya pria itu dihadapan staff lain dan terlihat ramah saat bersamanya. Pantas Shion begitu bernafsu menyingkirkannya, selama ini Naruto hanya menganggap semua itu hanya prasangka buruk Shion saja.

Oh Tuhan, kemana Tuan Gagak itu berkelana? Godaan ini sungguh berat.

Naruto menurunkan pandangannya, menggaruk pipi sambil menyiapkan diri.

"Ano..."

"Kau masih menunggu pria masalalu itu?" sela Itachi yang dibalas dengan anggukan. "Tapi kau belum menemukannya?" lanjutnya. Sekali lagi Naruto menjawabnya dengan cara yang sama. Lalu Naruto merasakan dekapan hangat dan dalam dari pria dihadapannya. Tangan yang besar dan kokoh itu merengkuhnya dengan lembut.

"B-bos?"

"Kau gadis yang baik dan lurus karena itu aku menyukaimu." bisik Itachi pada gadis dalam pelukannya.

Tapi jika kau terus seperti ini mungkin aku tak akan menjadi gadis baik lagi. Keluh Naruto dalam hati.

"Untuk terakhir kalinya kumohon pergilah denganku sekali saja." Entah mengapa Naruto tak kuasa menolak permintaan tulus Itachi kali ini.

***

My Crow

***

Malam itu kereta tak begitu penuh. Berdiri didekat pintu gerbong memandang keluar, bangunan bangunan dan lampu jalan seperti berlari dan melintas dengan cepat. Kepalanya dipenuhi dengan Itachi dan janji masalalunya. Ia tak lagi memikirkan insiden dango setelah Kakashi dan Sasuke datang berkunjung sore itu. Bagaimana Shion menaburkan bubuk rhum (milik Obito yang tertinggal dan tersimpan dalam minibar di ruangan yang dipakai Itachi saat ini) dan alasan kepergiannya demi menjaga nama baik ayahnya yang seorang pejabat kota. Shion memilih pergi daripada dipenjara.

Sore itu juga Naruto dibebaskan dari tugasnya karena Itachi telah membaik dan hanya perlu istirahat dirumah untuk pemulihan. "Terimakasih telah menjaga Itachi san, jika kau tak disini dia tak akan benar benar istirahat." begitu kata Kakashi sebelum Naruto pamit. Mungkin Itachi akan terus mengurusi pekerjaannya sementara dia sakit, itulah maksud yang Naruto cerna.

Naruto melirik jam tangannya, masih tersisa tiga puluh menit sebelum waktu yang dijanjikan. Malam ini dia akan menemui Kurama. Ilustrasi untuk novel Kurama telah ia selesaikan. Kurama menyukai ilustrasi manualnya karena lebih ekspresif dan berseni. Bukan berarti Kurama membenci gambar digital, hanya saja goresan garis dan warna yang dibuat langsung oleh tangan sang artist memiliki nilai yang lebih dimatanya. Menambah kesan lebih hidup dalam kisah yang ia tulis karena gambar itu menorehkan perasaan sang seniman. Sedalam apa seniman itu menyelami kisahnya, memahami dan mengapresiasikan dalam karya visual. Naruto cukup ahli dalam hal ini karena itu Kurama mengunginkan kerjasamanya.

Sesampainya di cafe tempat mereka bertemu, ternyata Kurama belum tiba. Naruto menemukan tempat duduk yang telah dipesan dan melesakkan dirinya diatas kursi empuk bergaya minimalis didekat jendela. Seorang pelayan datang dan menawarkan menu yang tersedia namun Naruto belum ingin memesan apa apa sekarang, ia kan menunggu Kurama tiba terlebih dahulu dan memastikan semua ilustrasinya lengkap sebelum diserahkan.

My Crow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang