[Us]

565 62 25
                                    

Naruto menelan suapan terakhir sarapannya dengan kilat. Setelah menghabiskan air minumnya ia bergegas pergi.
"Terimakasih untuk hidangannya! Aku pergi dulu. Semuanya doakan aku ya!"

"Hati hati, semoga berhasil!" jawab seisi ruang makan pagi itu. Ya, seluruh anak anak dan pengurus panti asuhan termasuk pasangan suami istri Orochimaru dan Kabuto. Mereka melepas keberangkatan Naruto dengan senyuman dan doa yang tulus. Satu bulan telah berlalu semenjak Naruto kembali dari rumah sakit. Tubuhnya sudah benar benar pulih begitu pula dengan semangatnya.

Naruto mulai memburu iklan lowongan pekerjaan sejak masih dirawat dirumah sakit. Hal ini sempat membuat Kabuto dan Orochimaru sedikit khawatir. Namun melihat betapa gadis ini begitu tegar dan bangkit dalam waktu yang cukup singkat cukup untuk menghalau segala keresahan mereka. Dukungan dan semangat dari orang orang terkasih sangat berarti bagi Naruto. Ia tak mau berlama-lama tenggelam dalam kesedihan dan mengabaikan kehidupannya sekarang.

Naruto menatap arlojinya dengan sedikit terengah. Dia tiba di halte tepat sebelum bus yang akan dia tumpangi tiba lima menit kemudian. Dirapikannya ikatan rambutnya yang sedikit mencuat karena berlari dengan bercermin pada bayangan ponselnya (yang Itachi belikan dengan paksa) ketika benda itu berdering menerima panggilan masuk.

Future husband is calling...

"Sejak kapan nama kontaknya berubah?" batin Naruto bertanya.

"Selamat pagi. Kau sudah bersiap?" terdengar suara diseberang sana.

"Pagi. Un, aku sedang menunggu bus di halte dekat rumah. Sebentar lagi mereka tiba." jawab Naruto sedikit terkikik.

"Apa yang membuatmu begitu bahagia pagi ini?" pria itu bertanya, rasa penasarannya jelas terdengar.

"Aku geli dengan nama kontakmu." balas Naruto masih dengan kikikan kecil. Gadis itu berinisiatif untuk men-sreenshot layar ponselnya dan mengirimkannya pada Itachi. Hanya keheningan yang terjadi selama beberapa detik sampai bunyi klakson menyadarkan Naruto busnya telah tiba.
"Halo, kau masih disana? Busku sudah datang, aku pergi dulu. Semoga harimu menyenangkan!" celotehnya menutup perbincangan pagi ini dengan senyum terkembang.

Sementara itu Itachi...

"Kemarin kau dan Sakura berkunjung ke panti asuhan bukan? Apa yang sudah kau lakukan dengan ponsel Naruto?" matanya menyipit tajam pada sesosok pemuda berpredikat adik kandung disebelahnya.

"Hanya sedikit improvisasi." jawabnya ringan tanpa menoleh sedikitpun.

"Kerja bagus." jawaban tak terduga dari Itachi membuat Sasuke menyeringai lebar.

"Kau tahu aku merasa tak tega padamu saat kau menamai kontak telponnya dengan 'My future wife' sedangkan si dobe hanya menuliskan 'Keriput tampan' untukmu?"

Fugaku Uchiha mendadak tersedak, Mikoto dengan segera memberinya minum sambil menahan tawa. Dengan ganas Itachi mengacak acak rambut Sasuke yang sudah rapi jali ia tata dengan pomade. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama sarapan pagi keluarga Uchiha terasa begitu meriah.

My Crow

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Genre: Romance
Rated: M
Warning: AU, fem!naru, genderband, ItafemNaru, typo, eyd terabaikan, gaje dll
Don't like don't read

***

Naruto mengetuk jari jarinya pelan diatas map dipangkuannya. Ia merasa sedikit bosan dan tak nyaman. Saat ini dia sedang menunggu namanya dipanggil untuk interview namun rasa gugupnya yang muncul berasal dari tatapan aneh seorang wanita berambut merah berkacamata (yang Naruto yakin adalah pegawai senior perusahaan ini) yang nampak menyelidik sejak pertama mereka berpapasan setengah jam lalu. Selama itu wanita itu datang dan pergi seperti ingin memastikan sesuatu namun yak bisa meninggalkan hal lain. Terhitung sudah tiga kali Naruto melihatnya mengawasi dari kejauhan.

My Crow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang