5.Maaf

52 6 0
                                    

"Nih" Rico menyerahkan tasnya pada Zaza.

"Apa??"Zaza mengerutkan dahinya.

"Bawain lah yaa..."

Zaza menatap tas yang di pegang Rico lalu beralih ke muka Rico begitu terus hingga beberapa kali.

Rico memutar kedua bola matanya, ia meraih tangan kanan Zaza lalu menautkan dengan tasnya.

"Bawain yaa pelayanku..." Ucap Rico diakhiri dengan senyum mengejek lalu berjalan dahulu meninggalkan Zaza.

"Hah...." Zaza menghembuskan nafasnya kasar.

Mau tak mau Zaza harus menuruti perintah Rico dan membawakan tasnya.

***

*KelasRico

Brak...

"Gilaa berat banget..kamu bawa batu yak??! " Zaza menjatuhkan tas milik Rico tepat dihadapannya.

Rico yang sedang memainkan hpnya berhenti sejenak lalu mendongak untuk menatap Zaza.

"Emang"jawabnya santai lalu kembali bermain handphone lagi.

Zaza membuka tas milik Rico, dan ternyata benar didalamnya hanya terisi beberapa buku dan 2 buah batu sebesar kepalanya.

Zaza mengepalkan kedua tangannya menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Jadi aku harus ngelakuin hal ini selama seminggu?"tanya Zaza.

"Yap, bukan cuman hal ini tapi, lo juga harus nurutin apa yang diperintah gue kaya nungguin gue eskul basket, mbawain gue minum trus lappin keringet gue, ngerjain pr gue-"

"Kamu Ipa co, aku ips"

"Bodo amat"

Zaza memejamkan matanya, emosinya sudah berada di puncak kepala.

"JADII AKU HARUS NGELAKUIN SEMUA ITU HANYA KARENA DOMPET ?? HAHH...."

"Heh..bukan cuman dompet lah tapi HARGA DIRI, contohnya sekarang aja lo berani ngebentak gue" tatapan Rico menajam beradu dengan Zaza.

"Fak"umpat Zaza.

"Apa??"

"FXXX IT TAUU GAKK!!! KAMU TUH BRENGSEK!!MODAL TAMPANG DOANG JUGA!!!HAH....EMANG BENER YA KATA ORANG, COWO KALO GAK BRENGSEK YA HOMO!!" Nafas Zaza tak beraturan, ia meluapkan emosinya.

"Udahlah, cape aku ngomong sama orang yang HARGA DIRINYA ngelebihin tinggi gunung everest, aku mau ke kelas" Zaza berlari meninggalkan Rico yang tak percaya.

Ada seorang cewe yang menyebutnya brengsek dan berkata fxxx it(?).

***

Sekolah sudah sangat ramai, beberapa kali Zaza menabrak siswa dilorong karena berlari.

Sesampainya dikelas betapa terkejutnya ketika melihat mejanya yang sudah dicorat-coret menggunakan tipe x dan spidol.

'dasar cewe keganjenan!'

'ular!!!'

'mati aja sanah!!!"

'Gak usah ngerayu Rico!!"

"Selamat paASTAGAAA ZAZAA!!!!"
Rere yang baru saja berangkat langsung menghampiri zaza.

Kemudian Gina dan Ita datang.
Mulut Gina terbuka lebar.

Unexpected Day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang