14.Festival

38 5 2
                                    

Rico bangun, ia meraih hp yang berada tepat disebelahnya.
Pukul 9 pagi.
Lagi-lagi Rico bolos sekolah tapi kali ini tubuhnya sudah jauh lebih baik ketimbang kemarin.

Rico bangkit lalu meregangkan otot-otot nya, ia berjalan menuju dapur untuk menghilangkan rasa hausnya.

Tingtong

Baru satu tegukan bel rumah Rico berbunyi, Rico dengan malas berjalan menuju depan untuk membukakan pintu.

Rico mendapati Zaza sedang yang menggunakan seragam sekolah lengkap.

Zaza menatap kaget Rico.
"Kamu udah baikan ?" satu pertanyaan keluar dari mulut Zaza.

Rico hanya mengangguk dengan raut muka datar lalu berbalik.

Zaza dengan cepat berada dihadapan Rico lalu menempelkan telapak tangannya pada dahi Rico.

"Uh iya udah gak panas."

Rico berdecak tangannya bergerak menyingkirkan tangan Zaza.

"Lo bolos sekolah?" tanya Rico.

Zaza menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Enggak kok! kan ntar malem festival jadi dipulangin cepet."

Rico mengangguk.

"Emm yaudah, aku pulang ya."

Zaza menghentikan langkahnya karena tangannya dicekal oleh Rico.

"Ntar malem biar gue yang njemput lo."

***

"Aarrghh...pake baju apa...."
Zaza menggeram karena sedari tadi dia tidak tau akan mengenakan baju apa.

Mendadak Zaza tidak mempunyai baju, padahal semua baju dilemari sudah dikeluarkan.

"OH MY GOD ZAZAA..."
Irina yang naru saja masuk terkejut melihat kamar putrinya seperti kapal pecah.

"Ma..mamah.."

"Kamu mau kemana, terus ini kenapa baju selemari diacak-acak begini?, astaga."

Zaza menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Anu mah, tar malem ada festival disekolah."

Irina menatap Zaza lamat-lamat  mulutnya lama kelamanam semakin menganga.

"ZAZA MAU KENCAN?"

Zaza menghembuskan nafas kasar.
"Engga mah, ntar juga Zaza sama Rere, Gina, Ita kok."

Irina memandang Zaza penuh selidik, Ia meneruskan pandangananya pada baju-baju Zaza yang berserakan.

"Kamu mau make baju mamah?"

Zaza sedikit menimang-nimang tawaran mamahnya.
Karena sudah menyerah akan bajunya sendiri Zazapun akhirnya menerima.


"

Baju mamah pasti baju jadul ya?" celetuk Zaza.


"Eiiyy jangan salah, ini bajunya dibeliin sama temen mamah dulu lho di Paris, nah ini dia!" Irina mengeluarkan sebuah dress selutut.

"Bagus banget..." Zaza menghampiri mamahnya.

"Apa Zaza pantes ya make ini?" tanya Zaza ragu.

Unexpected Day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang