02

397 4 0
                                    

Jam menunjukan pukul 4 sore saat Tuan Kim yang merupakan direktur dari Heaven entertaiment mengumpulkan seluruh artisnya di ruang latihan. Beliau menyapaikan pada kami semua agar bersiap tampil untuk mengisi acara peresmian penggabungan perusahaan yang di jadwalkan 2 minggu lagi.

" sepertinya bulan depan lo bakal bisa memulai debut Alex", goda Taemin sambil merangkul leherku diikuti tawa kecil 3 rekanku yang lain.

" yeah, semoga saja" senyum mengembang di wajahku....

Kkrriiiiinng....
Kkrriiiinng....

Suara yang berasal dari saku celanaku menghentikan langkahku saat melewati pintu keluar dari ruangan. Aku menariknya keluar lalu melihat nama Leo yang tertera di layar.

" Alex,lo dimana? "

" gue masih di Heaven bro?"

" Temanku sudah ada di korea pagi ini, bisakah malam ini gue anter ke tempat lo?"

" Jam berapa lo mau datang "

" sekitar jam 7, bisakah?"

" Ok, gue selesai jam 5, kurasa jam 7 bisa "

" ok bro, thank's "

Flashback..

2 hari yang lalu..

Aku memainkan game di Iphone ku saat menunggu sahabatku Leo sampai di cafe yang ada di lantai teratas kantor.

*
Pagi tadi saat sampai di tempat kerja, aku terkejut saat melihatnya berjalan di lobby kantor. " bukankah anak ini bekerja di Amerika " batinku. Kulihat dia berjalan ke arahku

" hi bro,apa kabar?"
" baik seperti yang lo lihat bro" kami berdua bertos ria. "bukannya lo harusnya di Amerika?" tanyaku
Bukannya menjawap Leo malah mengajakku makan siang sambil mengobrol. Katanya sih ada ada yang mau di bicarakan jadi aku menyetujuinya.
*

Leo berjalan cepat ke arah cafe dan langsung ngeloyor duduk dan menyeruput jus yang ku pesan. " Ahhh, kenapa cafe ini letaknya harus di lantai paling atas dan wow, di sana ada helipad ternyata" Leo memandang ke balik diding kaca yang memisahkan area dalam cafe dan luar yang di jadikan untuk mendaratkan helicopter.
Leo menatapku serius

"bro, gue butuh bantuan lo"

"Hhmm, bukannya lo selalu butuh bantuan gue" jawabku enteng sambil tetap memainkan iphone ku

" hahaha,kau benar" tawanya keras memenuhi seluruh ruang. "Bisa enggak teman gue menyewa satu kamar kosong di rumah lo, cuma 2 minggu dan dia akan membayar berapapun yang lo mau".

" serius? Kenapa dia enggak menyewa apartement atau tinggal di hotel" tanyaku

" Dia membenci hotel bro, dan apartement kurasa nggak perlu karna dia sudah memiliki rumah disini, hanya saja baru 90%. Jadi belum dapat ia tempati" jawapnya serius

"Hhmm, 2 minggu ya? Aku meletakan iphoneku di meja sambil berfikir".

" Ya bro, bisakah? Gue cuma bisa percayain dia sama lo disini" wajah Leo memelas.

" Ok, kalau hanya 2 minggu"

" thank's bro, you're the best. Jadi lo mau bayar di muka atau bagaimana?" Tanyanya.

" Nggak perlu bro, santai saja sama gue".

" baiklah, kurasa lusa dia sampai di korea " leo berkata sembari bangkit dari kursi. " ok gue duluan bro masih ada perlu".

Aku hanya mengacungkan jempol sambil menatap layar
Hp dan melanjutkan tugasku menumpas kejahatan di game hahaha.

Flashback end..

Ting..tong.....

Aku menatap ke arah layar, kulihat leo berada di depan pintu. Aku berjalan ke arah pintu dan membukakan pintunya.

Cekreekk...

" Hi bro, gue hanya akan mengantarnya disini dan gue harus langsung cabut karna ada yang mesti gue urus" Leo berkata panjang lebar

" yeah, jadi dimana temanmu? Gue akan tunjukan kamarnya". Tanyaku pada Leo

Leo nyengir memperlihatkan senyuman jahilnya yang tanpa kusadari membuatku sedikit waspada "apa yang sedang di rencanakan bocah ini" batinku

" bro apa gue lupa ngasih tau lo ya kalau teman gue seorang gadis" tanyanya sambil berlari ke arah mobil dan membukakan pintunya.

" wait.... What!!!!! Aku tercengang dengan apa yang di ucapkan Leo. " apa yang dilakukan bocah gila ini, aku seorang idol tinggal bersama wanita! Shit! Bodohnya aku tak bertanya dulu padanya" batinku

Cklek..
Leo membukakan mobil kulihat gadis itu keluar. Dia memakai ransel serta kaus dan jeans ketat rambutnya dimasukan ke dalam topi yang ia pakai sehingga hanya anak rambutnya saja yang terlihat. Kulitnya putih pucat, lehernya jenjang dan memiliki proporsi badan yang sangat bagus.
Gadis itu jalan tertunduk sambil menatap iphonnya.

" Allea ini AleX, dan Alex ini Allea sahabat yang sudah seperti adikku" leo mengenalkan kami berdua

Gadis itu mengangkat kepalanya kemudian Dia membungkukan badanya lalu megenalkan dirinya padaku

" Hi Alex, aku Allea" suaranya begitu lembut dia mendongak menatapku.

Deg...

Mata itu...

Bersambung..

She iS "NOT" PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang