2.

59 3 0
                                    

"Zi,ayo kita masuk bentar lagi harus berangkat" kata seorang teman Azi yang bernama Rifki yang juga seorang pilot.

"Oke baiklah" berjalan menuju ke ruang tempurnya.

Saras pun telah berada di dalam pesawat dan dia sedang kebingungan mencari tempat duduknya yang telah di tempati orang lain karena dia datang terlambat.

"Selamat pagi, Ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang pramugari cantik.

"Saya sedang mencari tempat duduk saya, semestinya saya duduk di kursi deret bagian tengah. Namun kursinya sudah ditempati orang lain" ujar Saras dengan menghembuskan nafas karas.

"Mari iku saya" ucap pramugari tersebut sambil berjalan menggandeng tangan Saras.

Saras hanya diam dan mengikuti perintah pramugari tersebut.

"Mbak duduk disini saja" pinta pramugari tersebut.

"Iya terimakasih." sambil tersenyum kecil.

Saras pov.
Walau aku duduk di bagian paling belakang tapi aku merasa nyaman disini karena bisa bergabung dengan pramugari - pramugari cantik itu.

Terdengar dari speaker bahwa pesawat akan segera take off, semua penumpang diharap mengenakan sabuk pengaman.

"mbak tolong sabuk pengamannya dipakai" pinta seorang pramugari yang diketahui bernama Selsi.

Saras mengangguk pelan.

Setelah beberapa saat, pramugari tersebut kembali ngemhampiri Saras yang sibuk memainkan hp nya dengan membawa jatah makanan.

"Permisi mbak, ini jatah makannya" menyodorkan makanan kepada Saras dengan ramah.

"Oh iya terimakasih" jawab Saras anggun.

Lalu pramugari tersebut duduk di samping Saras setelah selesai melaksanakan tugasnya.

"Mbak namanya siapa?" tanya Saras memecah keheningan.

"Nama saya Selsi maurena pratama, biasa dipanggil selsi. Kamu? " jawabnya dengan ramah.

"Saya Saraswati bisa dipanggil Saras" jawab Saras sambil tersenyum kecil.

"Senang bisa bertemu denganmu Saras" ucap Selsi dengan ramah.

Dan akhirnya mereka pun akrab satu sama lain.

Tak terasa akhirnya pun sampai di bandar internasional Changi Singapura.

"Akhirnya sampai juga" merasa lega.

"Mari kita turun Saras" ajak Selsi.

Saras pun berjalan menuju keluar dengan menuruni anak tangga. Namun Saras terkejut ketika melihat Azi yang sedang bercakap - cakap dengan Rifki dan di kerumuni beberapa pramugari lainnya.

"Saras kamu kenapa" tanya Selsi melihat Saras menatap Azi dengan tatapan tajam.

"Dia kan cowok tadi yang ngambil dompetku" guman Saras sambil menghembuskan nafas kasar dan ingin menampar pipi Azi.

"Apa? " tanya Selsi yang kebingungan mendengar kata - kata Saras.

"E...enggak kok mbak" sambil menutupi rasa malu karena ternyata Selsi mendengar ucapannya.

"Mbak, Saras turun dulu" berlari kecil menuruni anak tangga.

"Saras tunggu" teriak Selsi.

Tiba - tiba....

"Aww..." teriak Saras membuat pandang orang - orang tertuju padanya.

"Astaga" Azi yang melihatnya langsung berlari untuk menolong Saras yang terpeleset.

"Brakkk...." Azi yang tidak kuat menahan tubuh Saras pun akhirnya ikut terjatuh. Namun untungnya Saras terjatuh tepat di atas tubuh Azi dengan posisi memeluk tubuh Azi sehingga terasa tidak begitu sakit.

"Aziii..... " teriak Selsi sambil menghampiri Azi yang tak sadarkan diri.

"Aduh bagaimana ini, bangun dong!! " mengguncang tubuh Azi.

Azi yang tak sadarkan diri langsung dibawa ke rumah sakit. Saras pun merasa bersalah karena telah menuduh Azi mengambil dompetnya.

***
Hayo loh mbak Saras gimana mas Azi jadi pingsan 😂

Let me love you in the planeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang