1.

55 2 0
                                    

Autor pov.
Perjalanah Saras menuju bandara sedikit terhambat kemacetan karena ada kendaraan mogok yang menjadikan lalu lintas macet. padahal pesawat take off 30 menit lagi.

"ayah apa tidak ada jalan lain menuju bandara?" dengan nada kesal.

"ada Saras, namun kita harus berputar 2 kali lebih jauh" sambil fokus menyetir.

"Aduh bagaimana ini jika pesawatnya sudah take off sebelum aku datang.
Apa lebih baik aku turun dari mobil dan mencari ojek untuk mengantarkanku ke bandara"- guman Saras dalam hati.

"Ayah bagaimana kalo Saras naik ojek saja?" sambil memohon kepada ayah.

"jangan Saras bahaya! Apalagi kamu kan bawa barang yang banyak" tegur ayah.

"Saras bisa ayah!"

"lebih baik saras naik ojek sekarang" sambil turun dari mobil.

"baiklah saras kamu hati - hati" teriak ayah dengan nada cemas melihat Saras berlari menembus kemacetan.

Autor pov.
Saras terus berlari di pinggir jalan menembus kemacetan yang cukup panjang. Akhirnya dia bertemu dengan tukang ojek yang siap mengantar pelanggan ke tempat tujuan.

"Bang ojek ke bandara ya cepat!" dengan nafas tersendak - sendak karena iya berjalan cukup jauh.

"Baik neng mari naik" sambil menyalakan montor.

Saras pun naik dan abang ojek memacu montornya dengan cepat.

Autor pov.
Sekitar 15 menit akhirnya Saras tiba di bandara. Pesawat take off 10 menit lagi. Saras merogoh dompet yang ia selipkan di saku belakang untuk membayar ongkos ojek dia langsung berlari masuk, dan dia tak menyadari bahwa dompetnya terjatuh.

"Berapa bang ongkosnya?" tanya Saras kepada abang ojek.

"15 ribu neng" jawab tukang ojek dengan nada datar.

"ini bang, kembaliannya ambil saja" sambil berlari tergesa - gesa.

"Akhirnya sampai juga huftt. Aku harus segera naik bentar lagi pesawatnya take off." cibir Saras dalam hati.

"selamat pagi mbak, bisa saya check tiketnya? " sapa petugas bandara yang bertugas memeriksa tiket.

"Oh iya mas, sebentar ya saya ambilkan." merogoh dompet di saku belakang celana.

"dompet... dompetku kemana? " sambil kebingungan dan kembali keluar untuk mencari dompetnya.

"jangan - jangan di ambil orang?? " pikir Saras sambil celingak - celinguk mencari dompetnya.

Autor pov.
Tak sengaja Azi yang merupakan pilot dari Leon air menemukan dompet Saras yang tergeletak di samping pintu masuk.
Sedangkan Saras sedang kebingungan mencari dompetnya yang berisi tiket dan kartu - kartu penting di dalamnya.

"dompet siapa ini" pikir Azi sambil mengambil dompet itu. Dan berniat melihat identitas pemiliknya, barangkali dia bisa mengembalikannya.

Belum sempat Azi membuka isi dompet itu, tiba tiba...

"Hey! Kamu pasti ya yang ngambil dompet saya! " Azi terkejut mendengar teriakan Saras yang sedang berjalan menghampirinya.

"Ini milikmu? " tanya Azi cuek.

"iya! Pasti kamu yang mengambilnya."
Omel Saras sambil mengambil dompetnya dan mengecek isinya.

Azi tidak menanggapi omongan Saras dan langsung pergi meninggalkannya-

"Hey awas akan saya laporkan kamu ke petugas keamanan!"

"Dasar ganteng - ganteng pencuri" cibir Saras dalam hati.

"Eh nggak juga sih, orang kek gitu ganteng dari mananya??" pikir Saras dengan raut wajah yang jutek.

Tak lama kemudian terdengar pemberitahuan bahwa pesawat yang ia tumpangi akan segera diberangkatkan, Saras pun kembali bergegas menuju pesawat dengan perasaan marah kepada Azi.

***
Mas Azi kok cuek gitu to 😢




Let me love you in the planeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang