Penulis: Sanniucha Putri
Source: cerpenmu.com◐◑
Suara tetesan air. Itu pasti dari kamar mandiku. aku tak akan menaruh curiga pada sesuatu yang ingin menakutiku. Aku beranjak dari tempat tidurku dan menuju kamar mandi untuk mematikan kerannya. Setelah itu aku akan pergi untuk tidur.
Hari ini aku sendirian di rumah. Kakakku dan istrinya merantau ke luar kota. Katanya, lusa mereka baru pulang. Rachel, sahabatku, dia biasanya menginap di rumahku jika aku kesunyian. Dia tak datang ke rumahku malam ini karena kami sedang berkelahi sewaktu di sekolah tadi. Semua gara-gara si tukang gosip dan si tukang adu domba. Kalau Rachel percaya padaku, dia pasti tak seperti ini. Ahh sudahlah. Aku tak peduli padanya!
Aku mematikan lampu kamarku dan membiarkan pintunya terbuka untuk mendapat cahaya dari luar. Aku sengaja tak memematikan semua lampu di rumah ini. Aku merasa takut jika semua dalam keadaan gelap.
Aku merebahkan tubuhku di atas kasur dan menyelimuti diriku. Baru saja aku memejamkan mata, sesuatu yang aku tak tahu itu apa melintas di depan kamarku. Aku tertegun. Mungkin itu pantulan cahaya atau memang mataku yang salah. Aku kembali memejamkan mataku. Tapi.. Aku ada merasakan sesuatu juga di kamarku. Tepatnya di atas lemari pakaianku. Aku spontan membuka mata. Tak ada apa-apa. Aku menyinari sekitar kamarku dengan senter di ponselku. Ternyata memang tak ada apa-apa.
Aku menghela nafas. Aku rasa aku yang terlalu berfikiran yang tidak-tidak. Aku mulai mengantuk.Ting.. ting.. ting..
Suara seperti botol yang dibunyikan begitu jelas kudengar. Aku mengecek ke luar kamar dan berjalan menuju dapur. Tak ada apa pun. Hm.. Mungkin kali ini telingaku yang bermasalah. Aku tersenyum untuk menstabilkan suasana.Saat aku baru merebahkan tubuhku di tempat tidur, aku mendengarkan suara tangisan bayi. Ya, itu pasti suara Angel. Bayi dari tetanggaku. Dia selalu menangis saat malam hari bahkan sampai larut malam.
Kali ini aku tak bisa tidur. Aku memutar lagu kesukaanku. Aku mendengarkannya melalui headset milikku. Setidaknya ini bisa membuatku mudah untuk tertidur. Ketika aku sibuk melihat daftar laguku, aku merasakan ada yang lewat lagi di depan kamarku. Dia itu apa? Jalannya biasa saja, tapi mataku tak mendapati bentuknya. tapi yang aku lihat dia seperti bayangan manusia. Terlihat dari balik gorden kamarku.
Aku beranjak dan segera melihat ke luar. Seketika itu bulu kuduku naik. Udara dingin ini tiba-tiba masuk dalam tubuhku. Ketika Aku berbalik badan, aku merasakan ada yang sedang menungguku. Dia berdiri di pojok kanan ruang keluarga. Aku menoleh. Ternyata tak ada apapun.
Aku merinding.Tangisan Angel tak berhenti juga. kali ini aku mendengar suara anjing yang sedang menggonggong. Suaranya terkadang mengaung seperti serigala dan kadang seperti menangis. Kata orang, jika kita mendengar suara anjing yang sedang mengonggong, dia sedang melihat orang asing. Mungkin juga hantu.
Aku mulai takut. Aku berdoa dalam hati.Aku menutup pintu kamarku dan menyalakan lampunya. Malam ini aku terpaksa tidur tanpa mematikan lampunya.
Aku mengeraskan volume laguku. Nah sekarang, Aku hanya mendengar suara musik ini. Tak berapa lama, aku dapat merasakan ada yang menggedor pintuku. Aku langsung mematikan musiknya, mencoba untuk mendengarkan suara itu lagi. Tak ada. Aku tak mendengar apapun. Aku kembali menyalakan musiknya. Aku harus memejamkan mataku. Apapun yang terjadi aku tak akan pedulikan itu. Akhirnya aku mulai merasakan kantuk yang sangat berat.Tak mungkin ini terjadi. Aku tak bisa membuka mataku. Aku juga tak bisa menggerakkan tubuhku. Setelah aku berusaha sekuat tenagaku, aku akhirnya dapat membuka mataku walaupun hanya sedikit. Aku ada melihat sesuatu. Dia sekarang berdiri di depanku. Dia hitam dan sangat besar. Tapi aku tak tahu dia siapa.
Dan lagi aku berdoa dalam hati.
Akhirnya Aku dapat lepas dari kesusahan itu. Aku bangkit dari tidurku. Nafasku terengah-engah. Aku mulai mengeluarkan keringat padahal malam ini sangat dingin.Aku tak tahan berada sendirian di rumah. Aku langsung mengambil ponselku dan pergi dari rumahku. Aku mengunci semuanya. Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Ya, mungkin aku akan ke rumah Rachel. Dia pasti memaafkanku dan mau menerima kehadiranku.
Setelah aku sampai di rumah Rachel, perlahan aku mengetuk pintu rumahnya. Aku berharap keluarganya belum sepenuhnya tertidur. Ternyata benar. Syukurlah papa Rachel membukakan pintunya untukku. Aku tersenyum lega. Tapi tetap terlihat ketakutan. Aku menceritakan semua kejadian ini pada orangtua Rachel. Akhirnya mereka mengizinkanku untuk menginap di sini sampai kakaku pulang.
Aku mengetuk kamar Rachel. Dia langsung membukakan pintunya. Dia belum tidur ya? Biasanya gadis yang kukenal ceria itu mudah sekali untuk tertidur.
Rachel terkejut mendapati aku di sini.
Awalnya dia sangat tajam menatapku, tapi tak berapa lama dia langsung memelukku. Aku juga sempat melihat matanya memerah seperti habis menangis.
“Dasar penakut!” katanya kemudian. Rachel melepaskan pelukanku.
“Thanks. kamu udah maafin aku” gumamku.
Dia hanya tersenyum miring. “Nggak. Aku belum maafin kamu!!” katanya dengan nada cetus. Aku terkejut mendengarkan ucapannya.
“Sebelum kamu ceritain kehorroran di rumah kamu waktu kamu sendirian di rumah tadi” lanjutnya sambil memasang wajah melasnya. Astaga.. Aku tak percaya ini.
Aku langsung memeluk Rachel dengan erat. Aku bahagia sekarang. Dia memaafkanku.“aku pikir kamu nggak maafin aku, Chel”
“hahaha.. dasar bolot! Mana ada sahabat yang betah bermusuhan” katanya sembari menarik tanganku untuk masuk ke kamarnya.
Aku tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Story
Horror"Oh tidak! entah apa lagi yang akan terjadi setelah ini." "Ada apa?" Lantas, gadis itu hanya terpaku dan tidak bisa berkata-kata sambil memegang secarik kertas. ××× Sinopsis🎭; Sheerina Agatha Megantara. Seorang gadis berambut sebahu itu sebenarnya...