Love Pain

93 6 0
                                    

"Bagaimana harimu?" Seorang pria berusia 20-an menyembunyikan badannya didalam selimut hangatnya.

"Apa menyenangkan?"
"Begitulah, aku merindukanmu." Jawab seseorang diseberang panggilannya.

"Aku juga rindu, maka dari itu aku akan pulang. Tunggu aku, aku membawakanmu banyak hadiah."

"Ooooh benarkah?"

"Mmmh. Dan ada satu hadiah yang paling besar."

"Apa itu?"

"Sesuatu yang masih rahasia untukmu."

"Jadi kau tidak ingin memberitahukan padaku?"


"Yah begitulah."

"Ya sudah aku akan kembali bekerja, kau juga!"

"Apa kau jadi kesal sekarang? Maafkan aku."

"..."

"Maaf, ini kan hadiah yang sangat besar jadi aku merahasiakannya."

"Baiklah aku masih kesal, tapi aku tahu alasan dari hadiahmu itu."

"Aku akan segera pulang dan memberimu hadiah itu. Aku janji." Sebenarnya wajahnya terlihat panik sedari tadi.

"Iya Sayang, aku akan kembali bekerja jam makan siang sudah habis."

"Mmmh bye!"

Panggilan ditutup.

Ia segera bangkit dari kamar tidurnya dan lekas mandi. Satu setengah jam kemudian ia berada di ruang rapat bersama dengan Ayah dan pemimpin perusahaan yan lain.

Mereka sedang membicarakan tentang perkembangan soft game yang akan sedang merek luncurkan.

Ia merupakan satu-satunya pewaris perusahaan ini, jadilah ia sering ke luar kota bahkan negeri untuk menghadiri rapat maupun acara-acara yang lain.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi ditengah rapat berlangsung. Dengan cepat ia meminta izin ke belakang untuk menjawab panggilan ponselnya.


Bersambung

Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang