Apakah hidup kalian akan tenang jika kalian merasa kalian sedang diintai? Jelas saja tidak kan?
Sama seperti hidup Rendra merasa tidak tenang lagi sekarang. Rasanya dia sudah diintai. Setelah bertanya pada salah satu teman sekelasnya, Bima. Fathia memang terkenal sebagai seorang stalker dan bahkan beberapa di antara mereka menganggap Fathia sebagai gadis gila. Padahal, Fathia sangat cantik. Sangat amat cantik. Tapi predikatnya sebagai stalker membuat dirinya tak berteman; bahkan cenderung menyendiri.
Fathia akan lebih senang jika dia menikmati setiap detiknya sendirian dengan dunianya. Ini bukan berarti dia tidak ingin bersosialisasi, hanya saja dia bosan dengan sifat manusia di luar sana. Semua manusia hanya di penuhi dengan kebohongan. Mereka akan pura-pura sedih saat kau menangis tapi belum tentu mereka benar-benar sedih. Mereka akan terlihat bahagia saat kau bahagia, tapi bagaimana dengan hatinya? Apakah dia benar-benar tulus bahagia karenamu? Mungkin saja tidak.
Tetapi bukan kerana dia sedang meringkuk dalam kegelapan. Sudah cukup orang-orang mengatai bahwa dia aneh. Dia hanya ingin bahagia tanpa di ketahui oleh yang lainnya bahwa dia seorang psycho-sessive.
Dan hanya satu emosi yang Fathia tahu dan terus dia pelajari, yaitu senyum. Walaupun itu penderitaan, kesedihan, kebahagiaan, tangis, haru, dan pilu emosi itulah yang ia pakai. Abaikan saja cibiran mereka terhadapnya, kerena Fathia juga tidak akan bisa membaca pikiran mereka dan opininya terhadap Fathia.
Denting waktu semakin berlalu, sinar mentari kini mulai terbenam di ufuk barat. Mengangkat naik bulan yang masih terlihat samar. Awan putih yang mengumpal di langit berubah menjadi kehitaman seiring menghilangnya pancaran sinar mentari.
Fathia berjalan di antara deretan toko. Dia duduk di halte bus, ia membawa cup eskrim di tangannya seperti yang biasa ia lakukan di malam-malam sebelumnya. Rasa strowbery dan cokelat kini tumpah di mulutnya. Menikmati dinginnya malam sembari menghibur diri. Entah dari mana datangnya, seseorang berjalan mendekat dan duduk di sebelah Fathia.
"Kau menikmati eskrim mu?" kali ini seseorang itu bertanya kepada Fathia.
Fathia menoleh, kemudian ia berucap "Kau belum mendapatkan korban untuk di bunuh, Rendra?"
Ketika mereka bertemu, Fathia selalu bersikap tenang layaknya tidak berhadapan dengan seorang pembunuh berdarah dingin seperti Rendra. Ah, selama hidupnya, baru kali ini Rendra merasa gugup. Sejujurnya dia tidak pernah suka diikuti. Apalagi dengan rahasia yang ada di tangan gadis itu. Entah dia punya trauma tersendiri dengan seseorang yang mengikuti dan mengintai. Padahal secara tidak langsung Rendra sendiri juga melakukan itu.
"Apa kau kehilangan seleramu untuk membunuh karena aku mengetahui rahasiamu?"
"Kali ini kaulah calon korbanku." ucap Rendra menatap Fathia horor.
"Ha Ha Ha" tawa Fathia yang terkesan di buat-buat.
Rendra mengerutkan alisnya. "Dia benar-benar gadis gila" pikirnya.
Fathia berdiri dari tempat duduknya dan dengan sigap menarik tangan Rendra. Mereka berhenti di sebuah lorong gang yang gelap dan kosong, dimana tidak orang yang lalu lalang di sana.
"Bunuh aku seperti yang kau lakukan kepada mereka" ucap Fathia dengan santainya. Tetapi Rendra hanya terdiam melihat aksi nekad gadis itu.
"Kenapa? Kenapa kau hanya diam saja? Apakah kau takut, Rendra?"
Rendra menghela napasnya frustrasi ketika mendapati gadis itu tertawa dengan lepasnya.
"Sebenarnya apa maumu?"
“Jadi begini saja,” gadis itu menarik kerah baju Rendra dan mendekatkan badannya, “Anggap saja aku menyukaimu. Menyukai bagaimana kau membunuh orang-orang itu, aku terobsesi dengan dirimu. Dengan kehidupanmu”
Rendra mengerutkan alisnya, “Jadi itu alasanmu?”
Fathia mengangguk, “Aku seorang psychosessive. Dan setelah aku tahu siapa dirimu—“ dia mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan, “Aku menyukaimu. Sangat menyukaimu.”
Rendra menyingkirkan tangan Fathia dari kerah bajunya. Dan malangkah mundur menjauhi gadis itu.
"Kau gadis gila." ucap Rendra dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Ternyata nyalimu tidak sebesar yang aku kira, Rendra" ucap Fathia dan tertawa lepas.
To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho-holic
Mystère / ThrillerApa kalian pernah mendengar istilah Psycho-sessive? Psycho-sessive adalah penyakit jiwa dimana pengidapnya sangat terobsesi dengan kehidupan seorang psikopat. Walaupun tidak memiliki hasrat membunuh, tetapi pengidap penyakit ini sangat menyukai ca...