Ulangan harian

1K 41 1
                                    

Andai waktu mengizinkan,
Aku ingin selalu bersamanya
Tapi, aku tak ingin bersamanya dalam ikatan tak halal
Menatap indah matanya,
Lebih indah jika aku bisa memilikinya

Ketika ulangan harian itu berlangsung dengan semangat aku membaca kalimat demi kalimat dalam soal cerita itu. Dimana aku harus menyelesaikan semua soal dalam jangka waktu yang tak begitu lama, hanya 45 menit aku dapat menyelesaikan semua soal soal itu lalu aku diizinkan untuk meninggalkan kelas terlebih dahulu.

"Buset dah.... Abi makin hari makin jago amet yah. 7 soal cerita Matematika dia kerjakan dalam waktu sesingkat itu" ucap Faisal sambil menggeleng gelengkan kepalanya seraya tak percaya

"Emang lo Sal, baca soalnya aja udah nyerah duluan" balas Rio

" kalo gua mah kan emang kaga suka banget matematika pake soal cerita"

" Rio, Faisal ayo kerjakan soal kalian jangan gosip terus.. ini ulangan bukan waktunya ngerumpi" tegus ibu aminah selaku guru mapel

Diluar kelas Abi memutuskan untuk pergi keperpus untuk membaca buku. Tetapi, sesampainya disana dia bertemu dengan Aya yang tak sengaja dia lihat sedang membaca sebuah buku religi, Abi tersenyum melihatnya. Lalu Abipun melangkah masuk dan mencari sebuah buku untuk dibacanya.

***

Abi POV

Aku tak menyangka dibalik sikapnya yang sangat cuek, ternyata gadis itu merupakan gadis pecinta agama subhanallah aku sangat beruntung telah mengenalnya. Alangkah lebih beruntungnya jika aku benar-benar memilikinya.

Aku berjalan menuju tempat dimana gadis itu duduk membaca bukunya. Tapi, hanya satu langkah yang ku selesaikan. Tiba-tiba ada seorang laki-laki datang dan duduk disamping gadis itu. Sepertinya mereka tampak sangat akrab. Tapi siapa dia? Apakah dia teman dekatnya?

Ku duduk kembali dimana tempat yang ku duduki tadi. Dari jauh, kulihat mereka tampak asyik mengobrol. Seketika itu pula mengapa hati ini terasa teriris tajamnya pisau yang baru diasah. Entah, aku semakin tidak mengerti dengan perasaan ini. Istigfar Bi, istihfar. Jangan membakar apa yang tak perlu kau bakar. Batinku

Tak lama kemuadia, kedua sahabatku datang menghampiriku.
"Eh bro, lu yaa.. gua cari cariin kesana kesini. Ternyata enak enakan ngadem disini"

"Kebiasaan lu ya sal, datang ga salam ga apa. Ini malah ngomel2"

"Wkwkwk... kan biasa Bi. Faisal kan salah satu personilnya ibu ibu rumpi" ejek Rio

"Yieehh... anak aja tu mulut ngomongnya"

"Sudahlah.. aian itu datang kesi i cuma bikin ribut aja ya"

"Eh Bi, kantin yukk gua laper nih" ajak Rio dengan tampang melasnya

" ngga ah gua lagi males"

"Kenapa? Habis liatin doi bareng cowok lain?" Tanya Rio tiba-tiba membuat Abi bingung dan sulit untuk berbicara. Namun, Abi lebih memilih untuk diam pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu.

"Bi, lo denger ngga sih gua lagi ngomong"

"Ah.. apa.. lu laper yasudah duluan aja. Gua lagi sibuk baca ni buku" Abi berusaha mengeles

"Ah lu bi, ngga usah bohong gitu. Katanya bohong itu ga boleh"

"Siapa yang bohong?"

"Lu lah, orang lagi merhatiin cewek malah bila g sibuk baca buku"

Dipertengahan perbincangan antara Aku dan Rio. Tiba-tiba Faisal mengagetkan kami.

"Eh. Eh.. lihat deh, itukan Aya. Sama siapa tuh. Baru kali ini gua ngeliat dia akrab ama jantan"

"Ah elah lu Sal, dari tadi juga kita ngebicarain tu anak. Lu nya aja sibum ama tu hape"

" sudahlah.. mari jika kita mau kekantin para rajul" ajak ku pada para sahabatku dengan panggilan Rajul *rajul itu seorang laki-laki















Izinkan Aku Mengenalnya Hingga KesurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang