Sutayami Octaviana, seorgang gadis yang sifatnya sulit untuk ditebak. Dia lahir dikeluarga yang sederhana yang selalu membuat dirinya dapat mengenal bagaimana cara mensyukuri nikmat dari Al-Khaliq. Dia selalu memdapat dukungan dari orang tuanya baik dalam ilmu pendidikan dan agama. Dia memiliki tiga sahabat sejak kecil. Sahabat yang selalu ada disetiap suka dukanya.
Disuatau hari, saru minggu setelah pelaksanaan Tryout. Dia mendapatkan suatu masalah hingga membuatnya menangis dibelakang gedung sekolahnya.
"Ay, kamu yang sabar ya. Lupakan apa yang dikatakan kepala sekolah tadi."Ani berusaha menenangkan Aya.
*Aya adalah nama panggilan dari Sutayami Octaviana
"Hiks...hiks.. a..ku tidak mengerti. Ta..tapi bagaimana dengan keadaan ayahku..." Aya tak sanggup melanjutkan ucapannya.
"Sudahlah ya, jangan kau pikirkan itu. Pak Ahmad pasti membantumu." Tegas Ella
Dibelakang gedung sekolah mereka duduk sambil membujuk Aya yang sedang menangis, agar mau kembali ke kelas. Mereka merasa sangat kasihan dengan apa yang dikatakan kepala sekolah kepada sahabat karibnya itu. Namun, mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk membantunya. Sedangkan mereka juga harus menyimpan uang sakunya untuk biayavpemberangkatan tiga hari yang akan datang.
^*^ ^*^ ^*^
"Arif, tolong panggilkan Aya kemari untuk menemui saya"
"Baik Pak"
Dikelas yang ramai bagaikan pasar. Aku duduk diteras depan kelas bersama teman-teman dan juga para sahabatku. Aku melihat mereka yang asyik bermain bola bekel dengan tangan yang gemulai. Disela-sela keasyikanku menonton teman-teman bermain bola bekel, Arif datang menghampiri kami.
"Ay, kamu dipanggil Pak Ahmad depan TU"
"Ngapain Rif" Tanya Ella dengan rasa penasarannya
"Tau, emang gua harus tanya dulu apa! Buat apa Bapak panggil si Aya. Gua mah orangnya ga sekepo elo kali" ejek Arif
"Eh, elu ngejek gua. Gua tampol baru tahu rasa lo"
Tanpa sepengetahuan Ella, Aya dan kedua sahabat lainnya sudah pergi meninggalkan Ella yang sibuk berdebat hal yang tidak penting dengan Arif. Sedangkan teman-teman yang lain memertawai Ella yang kebingungan.
Tahap pembelajaran sih...😊
maaf ya para Readers😍 kalo cerita ga seru.
Cukup ambil hikmahnya aja deh 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Mengenalnya Hingga Kesurga
Ficção Adolescente... sebuah pertemanan tidak hanya harus mengajarkan bagaimana cara mengikuti zaman. Tapi harus saling mengingatkan bahwa masih ada kehidupan selanjutnya...😶
