Kedualima

542 74 31
                                    

Beberapa Bulan telah berlalu. Perut Jiyeon yang semakin membesar membuat Myungsoo semakin sigap dalam mengatasi istrinya.

Jiyeon masih mengikuti kelasnya meskipun dalam keadaan hamil besar.

Pagi ini keluarga Kim sedang sarapan bersama.

"Wortelnya dimakan sayang. "Ibu Kim melihat Jiyeon memisahkan wortel dalam capcay nya.

"Hehe.  Iya. "

"Udah periksa lagi? " tanya Ayah Kim.

"Udah yah.  Lahirannya gak lama lagi. " kata Myungsoo.  Dia baru gabung untuk makan.

Kehamilan Jiyeon sudah menginjak usia sembilan bulan. Tapi Jiyeon masih keukeuh untuk kuliah. Dia tidak mau melewatkan ujian akhir di semester ini.

Hal itu membuat keluarga Kim dan Keluarga Park was-was.

Myungsoo selalu dihubungi oleh kedua pihak keluarganya perihal keadaan Jiyeon selama ada di Kampus.

Setelah sarapan. Myungsoo dan Jiyeon berangkat ke kampus bersama.

Setibanya di kampus. Myungsoo membopong Jiyeon menaiki setiap anak tangga. Mereka menuju ruang dosen. Jiyeon mengikuti ujian disana. Tidak di kelas bersama yang lainnya.

Myungsoo meminta bantuan pihak kampus agar Jiyeon mengikuti ujian di ruang dosen saja. Karena kondisinya yang akan membuat khawatir jika harus bepergian pindah kelas.

"Aku tinggal ya. Hati-hati.  Kalo ada apa-apa. Hubungin aku. "

"Oke. "

Myungsoo mengecup Puncak kepala Jiyeon sebelum pergi ke kelasnya.  Ia juga sedang ujian.

"Selamat pagi. "

"Pagi.  Pak dosen Jeon. "

"Gimana kondisi kamu? "

"Baik. "

"Kapan lahiran? "

"Hmm. Kata dokter sih gak lama lagi. "

"Oh. Bagus lah.  Semangat ya. "

"Haha.  Tengs. "

"Oke. Kita mulai ujiannya ya. "

"Oke. "

Jiyeon menerima satu berkas soal ujian pertama nya hari ini.
Dia mengerjakannya dengan serius.

"Santai aja Ji. Gue khawatir liat kondisi lo kayak gini. "

"Gapapa kali. Santai aja. "

"Ya gimana gak khawatir gue Ji. Perut gede gitu. Diem aja meningan dirumah. "

Jiyeon natap dosen gantengnya.

"Kok lo gue? "

"Haha.  Santai aja kali Ji. Cuma berdua kita disini. Gak usah panggil bapak. Geli gua dipanggil bapak. Sumpah. "

"Dih. "

Satu jam telah berlalu. Jiyeon masih berkutat dengan soal soalnya.

Jungkook memperhatikan Jiyeon dengan baik.

"ADUH! " Jiyeon memegang perutnya.

"Eh eh!  Lo kenapa? "

"Perut gue sakit Kook. Aaa sakit sakit. Huh. Huh. "

"Ya ampun!  Gue harus gimana? "

"Aaaaa.  Sakit Kook.  Myung. Myung mana. "

"Lo mau lahiran Ji. "

Aturan !!! [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang