Awal perkenalan

100 8 1
                                    

Aku biasa melewati lorong itu, lorong yang jarang di lewati orang kebanyakan di sekolah, tapi aku suka melewatinya.

Lorong itu tidak sejalur dengan arah kelasku, kalo di liat-liat jauh sekali, tapi tetap saja aku lewati.

Setiap kali aku melewati lorong itu, aku bahagia sekali.

Menurutku ini benar-benar gila..

Sampai aku di ledek oleh teman-teman dekatku di kelas, aku tidak peduli

Namaku Zuha Mardiah Sabira, biasa di panggil "Zuha" atau "Zu"

Kata Orangtuaku Zuha artinya Pertengahan Pagi (Sekitaran Subuh), Mardiah artinya Yang di Ridho'i, Sabira artinya Sabar.

Intinya kata orangtuaku, aku ini yang lahir di pertengahan Pagi yang InsyAllah jadi anak yang selalu di Ridho'i nya bakal jadi anak yang tetap Sabar.

Sesuai dengan namaku aku itu orangnya sabar banget.

Iya sabar sampai-sampai Pertama kali aku suka orang aku tetap sabar nunggu,

Meski belum tau namanya sampai saat ini,

Iya aku sedang menyukai seseorang untuk Pertama kali nya,

Aku pikir ini hal yang wajar,

Tapi aku menyukai nya sudah sejak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) , sampai sekarang menginjak di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tapi aku belum tau namanya sama sekali,

Benar-benar Parah kalo kata teman dekatku,

Sebenarnya pernah sekali teman dekatku di Sekolah Pertama (SMP) dulu, ingin memberi tahuku namanya, hanya saja aku tidak ingin di beritahu, karena aku ingin mengetahui nya sendiri, tapi tetap saja sampai sekarang aku tidak tau.

Kalo di pikir-pikir, ini menyebalkan, aku terlalu jual mahal.

Tapi aku memang tidak mau maju duluan, tapi aku menyukai nya,

Tapi apa boleh buat, kalo kata pepatah "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" , bener gak sih hehe, iya kalo dia Buahnya aku pohonnya hehe

Ini gila, benar-benar gila,

Aku seperti stalker tapi aku bukan stalker, aku tak tau namanya, dimana rumahnya, semua tentang dia aku tidak tau, aku hanya tau titik dimana dia berdiri, biasa berjalan, itu saja.

Sebenarnya bisa saja aku tau semua tentang dia lewat teman-temanku, tapi aku tidak ingin, karena aku hanya ingin mengetahui itu langsung darinya, meskipun menunggu berapa abad aku tidak peduli.

Pernah pada suatu ketika aku melewati lorong dan dia seperti melihatku, tapi aku pura-pura tidak melihatnya.

Wah tapi itu benar-benar membuatku bahagia sebahagia-bahagianya.

Hal simpel seperti itu saja, menjadi hal bahagia bagiku.

Singkat cerita,
Di kelas..

"Zu, gimana ada perkembangan" ungkap Daniya

"Gak, masih sama hehe" Ungkapku cekikikan sambil melihat Daniya

Daily love for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang