(27) Rumah?

33 1 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat sial menurutku, bagaimana tidak aku tertinggal dari kelompok dan guru-guru karena tertidur di dalam bis dan tidak ada satu orang pun yang membangunkanku. Jahat bukan? Dan saat ini aku berjalan sendirian menyusuri jalan setapak masuk kedalam hutan berharap bertemu teman-temanku. Hari semakin sore, tidak ada satupun tanda-tanda ada seseorang didalam hutan dan sejak tadi aku hanya memutari jalan yang baru saja aku lewati, entahlah apa aku yang sudah pusing atau memang semua jalannya terasa sama? Karena lelah, aku akhirnya beristirahat sebentar dibawah pohon beringin yang lumayan besar, cukup untuk membuatku takut. Beberapa detik aku melihat seorang nenek yang memakai tongkat berjalan ringkih ke arah belakang pohon tempat ku berteduh.

Mungkin nenek itu dari desa sebelah. pikirku.

Tanpa berpikir panjang aku berteriak memanggil nenek itu dan bertanya.

"Nek, apa nenek ada melihat anak sekolah yang menggunakan seragam seperti yang saya gunakan ini?" Tanyaku.

Nenek itu hanya diam. Tapi selang beberapa menit aku mendengar lirihan suara nenek itu.

"Hari sudah malam, Mampirlah kerumahku sebentar. Lalu kau lanjutkan lagi besok mencari teman-temanmu"

Aku berpikir sebentar mungkin apa yang dikatakan nenek itu ada benarnya juga. Aku tidak mungkin berkeliaran di hutan ini sendirian dan sepertinya nenek itu terlihat seperti orang yang baik.

Aku pun mengiyakan. Lalu berjalan mengikuti kemana nenek itu pergi pulang kerumahnya.

Tidak sampai beberapa menit ternyata rumahnya ada dibelakang pohon besar tadi.

Aku pun bertanya karena penasaran mengapa dia mendirikan rumah disini yang jauh dari desa.

"Nenek? Boleh saya bertanya? Kenapa nenek mendirikan rumah disini? Di dekat pohon ini? Inikan sangat jauh dari desa!?" Ucapku.

Dia diam tapi lama-kelamaan.

Kretekk, kretekk.

Dia semakin terlihat tinggi dan kuku-kukunya terlihat memanjang rambutnya pun begitu, aku sangat ketakutan melihat itu. Dia perlahan berbalik pelan dengan suara seperti tulang yang patah, badannya tetap menghadap ke depan dan sialnya kepalanya yang ingin berbalik.

Aku membeku dengan semua rasa takut yang aku rasakan.

Dia menyeringai dan sudah terdengar kikikan tawa yang sangat menyeramkan.

"Kau ingin tau? Akulah penunggu pohon ini!!!!"

End? Or~>🙂😱😱😨😨😱😱

Horror Story Time(Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang