MISS MESSY IN LOVE (Romantic Comedy)

20 3 2
                                    

"Aku suka kamu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku suka kamu!"

Aji menangkupkan kedua tangannya di atas tangan Sandra. Seketika Sandra terbatuk-batuk tersedak minumnya sendiri. Tangan Sandra ditarik perlahan sambil kepalanya menoleh kiri kanan mencari sesuatu yang tidak jelas. Sesekali dia menutup hidung dan mulutnya.

"Kamu serius?" Sandra mengambil botol di depannya tanpa melihat lagi. Di tuang botol itu ke dalam mangkuk mi ayamnya.

"Hmmm Ndra, kamu menuang gula cair dalam mi ayam." Aji menunjuk botol yang dituang Sandra.

"Upps enggak papalah, mi ayam ini memang kurang manis," sahut Sandra sambil memejamkan mata. Mulutnya mengunyah pelan-pelan sambil menyeringai ingin muntah.

****

Sandra, gadis berusia 27 tahun, bekerja sebagai Creative Designer di sebuah perusahaan iklan terbesar di Jakarta. Karirnya terus menanjak karena kelihaiannya menemukan ide-ide baru dalam setiap desainnya. Dia sangat disayang si Bos. Bagi atasannya itu, Sandra adalah asset besar perusahaan.

Kekurangan Sandra hanya satu, dia sangat ceroboh dan beranntakan. Walaupun dia berusaha untuk rapi, tetap saja ada yang berantakan. Saking berantakannya, dia dikenal sebagai 'Miss Messy' oleh teman-teman kantor. Jangan berharap meminjam alat kantor dari ruangan Sandra, kecuali dia yang mengambilkannya. Masuk ruangannya saja seperti masuk hutan belantara. Jangan-jangan ada teman Sandra yang hilang di ruangannya.

Sebenarnya Sandra orang yang baik. Bahkan kebaikannya melebihi 'Princess Cinderella', suka membelikan makan teman-temannya bila dia dapat tambahan uang lelah yang besar. Dia juga orang yang memnpunyai level percaya diri yang tinggi. Jika berjalan selalu tegap dan bersemangat, walaupun sesekali terjatuh tersandung sesuatu yang tidak dilihatnya.

****

Pagi ini, Sandra malas sekali mandi., padahal nanti ada meeting dengan pak Bos di kantor. Matanya terpaku menatap Bulet, nama kura-kura kecilnya. Entah ini sudah kura-kura keberapa yang dimiliki Sandra. Kura-kura terdahulu sudah mati dengan sukses atau hilang. Mungkin mereka stress mendapat perlakuan dari majikan yang 'antik'.

Matanya masih terpaku pada Bulet. Dibaliknya badan kura-kura kecil itu sehingga tangannya menggapai-gapai ke atas. Dibiarkannya kura-kura itu terbalik, kemudian Bulet dikembalikan seperti posisi semula. Si Kura-kura malang itu dibalikan lagi hingga tangannya seperti menggapai-gapai.

"Aku suka kamu." Kata-kata yang lugas tapi mampu menusuk relung hati Sandra yang paling dalam. "Ya Tuhan, aku juga suka sekali sama Aji."

Aji, teman Sandra satu kantor beda divisi itu memang ganteng dan rapi. Ruangan kantornya sangat tertata dan elegant, Baju yang dipakainya memperlihatkan seakan semutpun akan meluncur dari kain yang sangat licin. Satu lagi kelebihan Aji adalah baunya yang segar. Entah itu karena parfum atau memang bau Aji mendapat sambutan dari alam.

Sandra melangkah gontai ke kamar mandi. Seakan ada ganjalan yang harus diselesaikan setelah bertemu Aji. Setelah makan pagi, Sandra berangkat ke kantor yang jaraknya hanya 10 menit dari rumah.

Sandra melangkahkan kaki menuju kantor dengan semangat. Dia memilih jalan, karena bila menggunakan kendaraan bisa 45 menit baru sampai kantornya.

Tampak lirikan dari mbak-mbak penjaga toko 24 jam yang berpapasan dengan Sandra. Mereka tertawa cekikikan melihat Sandra. Biarpun bingung, Sandra tetap melangkah dengan pasti. "Mbak, trend sepatu baru bulan ini seperti itu, ya?"

Sandra menunduk ke arah tangan yang ditunjukkan oleh mbak-mbak tadi. "Oh My God! Kenapa bisa begini?" Mata Sandra membulat dengan bibir nyaris berbentuk O besar. "Mampus aku, sepatunya beda sebelaaah."

Sandra merasa tubuhnya mengecil bak kurcaci. Tubuhnya seperti ingin menghilang bersama kerumunan orang di jalan. Jika dia memakai sepatu yang berbeda tapi dengan warna dan model yang hampir sama, maka dia masih merasa aman. Sandra memakai sepatu fantovel di kaki kanan dan sandal selop rumah di kaki kiri. Begitu memalukan.

Sandra segera mengambil sandal dan sepatunya. Dia lebih baik berjalan tanpa menggunakan alas kaki sampai ke kantor. "Hei Ndra, kenapa sepatumu?"

"Rusak nih," jawab Sandra singkat sambil menenteng sepatu dan sandalnya.

****

Aji sedang menunggu di depan pintu ruangan Sandra, ketika Miss.Messy muncul.

"Pagi Sandra." Bagi Sandra, suara Aji seperti suara penyiar radio kesayangannya. "Kenapa dengan sepatumu?"

"Pagi Ji, iya nih sepatunya rusak." Mulut Sandra bergetar sama seperti bergetar hatinya bagai dituusuk alat penjebol aspal.

"Nih ada undangan dari Sinta, berangkat bareng ya. Aku jemput jam 6.30," kata Aji tanpa memberi kesempatan buat Sandra untuk berbicara,

"O-oke" Sandra masih mematung saat Aji menghilang memasuki ruangannya.

****

"Kenapa kamu suka aku?" Sandra memberanikan diri mengeluarkan apa yang masih mengganjal di pikirannya. Dia duduk manis di mobil Aji tepat jam 6.30. Kali ini Sandra tidak salah memakai sepatu karena dia sudah mempersiapkan segala perlengkapan baju yang akan dipakainya. Ini adalah peristiwa yang langka ketika Sandra bisa rapi dan cantik.

"Hmm enggak tahu. Kamu itu berantakan banget, tapi aku melihat ada sesuatu yang kuat dalam diri kamu. Aku benar enggak tahu apa itu. Yang pasti kuat banget bikin 'nyesek' di dada." Aji menjawab dengan kebiasaannya, lugas.

"Mau ya jalan sama aku?" Aji bertanya lagi.

"Kamu mau terima aku apa adanya? Aku akan berusaha memperbaiki kekuranganku sebisa mungkin." Sandra menatap Aji dengan serius.

"Kamu juga mau terima aku apa adanya kan? Nanti bila ada sifat aku yang kamu enggak suka, bicarakan saja. Aku senang orang yang terbuka." Aji membalikkan pertanyaan kepada Sandra.

Mereka tampak seperti berikrar dalam mobil.

Sandra memejamkan mata dengan bibir merekah. Malam itu, hati Sandra seperti dihujani bunga-bunga, bahagia.

***

Sandra keluar dari mobil setelah Aji membukakan pintu untuknya. "Ihii, aku seperti putri." Pikir Sandra senang. Malu-malu Sandra menyambut tangan Aji dan melangkah masuk ke pesta pernikahan Santi.

Ada rona merah terbesit di muka Sandra, ketika teman-teman mulai mengolok-oloknya. Dia lebih banyak diam dengan senyum yang masih merekah.

"Woow, when Miss. Messy meet neat person," beberapa teman kantor memandang iri kepada mereka.

"Aji sini kamu!" Teriakan Pak Bos seperti perintah yang menantang. Aji dan Sandra berjalan menuju Pak Bos berada. "Ada yang bisa dibantu, Pak." Aji berbasa-basi.

"Aji kuperingatkan ya, biar kamu bisa membuat Sandra takluk, bukan berarti kamu bebas berdua dengan Sandra di kantor. Jika sudah memasuki kantor, maka Sandra adalah milikku, deal!" Penjelasan Pak Bos setengah perintah buat Aji. "Oke, deal."

Sandra setengah 'manyun' ketika tahu dirinya 'diperebutkan dua lelaki penting'. "Aji kenapa aku jadi grogi begini ya." Sandra berkata kepada Aji sambil mempermainkan tangannya.

"Oke kita pulang saja," kata Aji menenangkan. Seakan dia tahu apa yang dirasakan Sandra. Ini memang pengalaman baru bagi Sandra.

Sandra menggapai tangan Aji menjauh dari tempat pesta.

"Sandraaa! Kamu sama siapa?" Teriak Aji masih di ruang pesta.

1012  Kata

Late Night StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang