[ CHAPTER - 2 ] A Minute Of Hope

151 30 6
                                    

Desa Hwanghe,

Jiyeon masih terduduk lemah diatas aspal, sekujur tubuhnya begitu lemas dengan jantung yang berdegup kencang. Hampir saja ia dan Jeo Min mati konyol jika pengendara itu tidak berhasil membanting setirnya .

Jiyeon menoleh ketika mendengar suara seseorang sedang menahan isak tangisnya, didapati Jeo Min nampak ketakutan karena pria yang jatuh ke pematang sawah bernama Kim Myungsoo berteriak kencang memarahinya. Gadis berperawakan kurus itupun merangkak dan mendekap erat adiknya.

" Kau tidak apa-apa ? gwenchana, semua baik-baik saja eoh " Ucap Jiyeon menciumi puncak kepala Jeo Min yang masih menahan isak tangisnya, terlihat ia begitu khawatir karena wajah Jeo Min benar-benar sangat ketakutan.

Dengan tubuh yang kotor dan penuh lumpur Myungsoo naik dari pematang sawah dan mendekat kearah Jiyeon dan Jeo Min, tangannya meraih kasar bahu Jiyeon, membuat dekapan Jiyeon pada Jeo Min terlepas paksa " Lihat apa yang telah kau lakukan padaku ?? " Ucap Myungsoo marah.

Jiyeon mengamati sekujur tubuh Myungsoo dari ujung rambut hingga kakinya penuh dengan lumpur " Aku tidak sengaja melakukannya " Ucap Jiyeon datar, merasa itu bukan salah ia sepenuhnya. Jiyeon kemudian berdiri, membersihkan kedua lutut dari pasir-pasir yang menempel dengan tangannya, setelahnya ia meraih kursi roda Jeo Min kemudian mendorongnya meninggalkan Myungsoo.

Mata Myungsoo membelalak dengan mulut terbuka lebar tak percaya, gadis ini mengabaikannya " Hey !! kau tidak sopan sekali, mintalah maaf padaku, kau sudah membuat hariku sial !! " Teriak Myungsoo geram.

Jiyeon yang sudah berjalan mejauh menghentikan sejenak langkahnya, dirasakannya tangan Jeo Min menahannya untuk kembali menghampiri namja yang berwajah menyeramkan itu, namun dengan sorot mata teduhnya Jiyeon seolah berkata bahwa ia akan baik-baik saja.

Myungsoo tersenyum sinis menatap Jiyeon yang kembali mendekat ke arahnya, dengan sombong ia berkacak pinggang dan melempar pandangannya kearah lain, ia tidak akan mudah memberikan maafnya pada yeoja berwajah tengil yang membuat dirinya tercebur konyol ke pematang sawah.

Sreekkk

" Mwo ? "

Myungsoo terbengong sempurna, ia pikir yeoja itu akan meminta maaf padanya, ternyata hanya mengambil bungkusan yang tertinggal didekat kakinya, setelahnya yeoja itu kembali berjalan lurus tanpa menoleh lagi kearahnya, dan yang membuatnya semakin takjub adalah wajah tanpa ekspresi yeoja itu. Benar-benar tidak ada perasaan bersalah sedikitpun.

" Aisshh dasar tidak sopan !!! aku berharap kesialan menimpamu setiap hari !!! " Teriak Myungsoo penuh emosi, ia lalu menatap jijik tubuhnya yang begitu kotor " Sial sekali, bagaimana aku pergi dengan keadaan seperti ini ? " Myungsoo mengibaskan tangan didepan hidungnya.

Dengan susah payah, Myungsoo menarik motornya naik dari pematang sawah sendirian, sepanjang usahanya itu, mulutnya tidak berhenti bersumpah serapah untuk yeoja yang membuatnya seperti ini, ketika hampir saja motornya berhasil ia selamatkan, sebuah cahaya menyorot tepat kearah wajahnya.

" Yya!!! sedang apa kau disana eoh ? apa kau seorang pencuri ? " Teriak seorang pria dengan senter yang diarahkannya pada wajah Myungsoo.

" Aisshh jeongmal, sial sekali " Kesal Myungsoo dengan cepat ia menstater motornya.

" Hei, mau kemana kau ? kau ini pencuri ya ? tolong !!! tolong !!! ada pencuriiiii " Teriak orang itu tidak disangka Myungsoo.

Myungsoo panik, ia kembali berusaha untuk menyalakan motornya, namun sial motornya tidak berpihak padanya, pria itu semakin berteriak kencang untuk mengumpulkan massa. Tidak berapa lama beberapa warga datang dan mengepung Myungsoo yang dikira pencuri.

A Minute Of Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang