Sexy Teacher -- 1

182K 993 1
                                    

Hai cerita baru dari saya ya meski yang lain belum selesai. Tiba-tiba ja nongol ide ini.
Happy reading
---------------------------------

"Bibi sudah bilang kamu harus tetap sekolah, kamu tahu sudah berapa banyak biaya yang dikeluarkan Papa kamu?". Aku tidak tahu lagi bagaimana menghadapi keponakanku ini. Ibunya meninggal empat tahun lalu dan yang membuat Papa-nya kewalahan karena Alex terlalu manja dan pemberontak. Papa Alex adalah kakak-ku satu-satunya. Aku turun dari tangga dengan terburu-buru.

Pagi ini adalah hari pertamanya masuk sekolah awalnya ia menolak untuk masuk dan tetap berdiam di rumah.

"Tolong wakili aku ke rapat wali murid pagi ini", ujar Jason sambil merapikan dasinya.

Aku memicingkan mata dan berhenti menata meja makan. "Jason aku juga ada pekerjaan, segeralah menikah!", tukasku.

"Kau tahu aku belum bisa melupakan Amanda", ujarnya tertunduk lesu. Aku menatap dengan perasaan sendu, "Sarapan sudah siap ayo makan". Aku berusaha menceriakan suasana dengan bernyanyi agar rumah Jason tidak sepi.

Kulihat Alex menuruni tangga dengan wajah muram. "Come on boy let's eat!", teriakku girang.

"Bibi, kepalaku pusing kita batalkan saja sekolah hari ini ya?", ujar Alex lemas. Aku terkesiap begitu pula Jason.

"Alex ini hari pertama kamu masuk high school yang semangat ya", Jason mengepalkan tangan ke arah Alex. Alex hanya mendongak dan tersenyum tipis.

"Baiklah aku akan berangkat, dan kau segeralah mencari pendamping", aku memberikan pelukan pada Jason dan sedikit meninju perutnya yang mulai gendut.

"Bibi?", Alex menjepit lenganku erat.

"Ada apa boy?", tanyaku seraya mengelus puncak kepalanya. "Aku takut", ujarnya kalem. "Semuanya akan baik-baik saja Alex", tuturku lembut.

Sampailah kami didepan aula sekolah tampaknya sudah banyak yang berkumpul. Kulihat nyonya Daniels dengan Sarah putrinya sedang bercengkrama. "Hai Sarah, kamu bersekolah disini juga?", sapaku lalu kami saling berpelukan. Ayahnya adalah teman lama Jason. Ibunya tersenyum cantik sekali pakaiannya juga elegan khas wanita pekerja.

Mungkin kalau aku meneruskan kuliahku dengan baik, suatu saat aku bisa seperti dia. Tepukan di bahuku membuyarkan lamunanku.

Alex dengan wajah imutnya memandangku sayu. "Kau ingat Sarah kan, Sayang?", tanyaku pada Alex. Belum sempat ia menjawab suara dari arah podium mengingatkan kami untuk duduk dan mendengarkan penjelasan dari kepala sekolah.

Tidak ada masa orientasi yang ada hanya pengenalan saja saat di kelas. Aku pikir itu bagus jadi tidak akan ada bullying seperti di televisi aku benar-benar takut kalau-kalau di sekolah ini ada.

"Selamat pagi Tuan dan Nyonya, saya perwakilan dari Kepala sekolah Johnson. Maaf beliau tidak bisa hadir karena ada kepentingan keluarga. Perkenalkan saya Adrian Smith, wakil kepala sekolah", aku tertegun mendengar suara itu.

Tidak mungkin ia bekerja di sekolah ini. Jantungku berdegub kencang, kualihkan pandanganku menuju selebaran pamlet yang kuambil di depan aula.

Flashback satu minggu yang lalu...

Peluh mengalir di masing-masing tubuh kami. Ciumannya dalam dan lembut lidahnya menelusup dan mengabsen di sela-sela gigiku. Tanganku meremas bokongnya lembut. Ia menggerang lirih, lalu tangannya memilin putingku dan memijat payudaraku. Dia menggesek kejantanannya pada kewanitaanku. Aku meraih lehernya dan menyusup pundaknya.

Dia menyusuri leher jenjangku dan menghisap membuat tanda ciuman disana. Aku terpekik pelan saat dia menghujam kejantanannya dengan keras. "Apakah aku menyakitimu sayang?", tanyanya lembut. Aku hanya menggeleng dan mendesah menikmati semua sentuhannya.

Sexy Teacher (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang