05. First Kiss?

492 19 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, akhirnya Naura dan Rendy sudah sampai di tempat tujuan. Yaitu rumahnya Naura. Ya, kini Naura sedang menyeret kopernya menuju ke dalam rumahnya. Naura merasakan badannya yang sangat pegal akibat berjam-jam duduk di motor.

"Aduhhh rungkad sayanggg" Naura merenggangkan otot-otot pinggangnya.

Rendy yang tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Naura barusan, hanya bisa terkekeh kecil karena nada bicaranya sangat lucu menurut Rendy.

"Assalamualaikum" Naura mengetuk pintu utama, namun belum ada jawaban sama sekali.

"Assalamualaikum ya akhi ya ukhti, salam-salam hai sodaraku. Semoga Allah---"

"Gandeng atuh Neng..." Kemudian sosok Ibu-Ibu keluar dari dalam rumah dan membukakan pintu.

Naura pun mencium tangan yang diduga itu adalah Mamanya. Di duga? Apakah Naura anak tiri? Apakah Naura anak kandung?

"Tah si Neng udah pulang--- eh saha ieu?" Tanya Mama Naura dengan menatap Rendy.

"Asa kasep kieu, saha Neng? Ini teh siapa?" Lagi-lagi pertanyaan itu diulang kedua kalinya.

"Udahh ssutt nanti sama Neng ceritain ya, ayo masuk" Naura mengajak Rendy untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Sok atuh duduk dulu, Ujang teh mau minum apa?"

"Hah?" Rendy yang merasa aneh karena dirinya di panggil 'Ujang' padahal jelas-jelas namanya adalah Rendy.

"Ya maksud Mama, kamu mau minum apa?" Sambung Naura.

"Air putih aja" Balas Rendy dengan tersenyum.

"Oalah yaudah kalo gitu teh, Ujang tunggu dulu ya"

"Enggak Ibu, saya lagi gak pengen minum teh. Pengennya air putih aja"

"Iya Ujang teh mau minum air putih kan?"

"Tapi gak pake teh"

"Muhun air putih, sebentar Mama teh mau ke dapur dulu"

"Gak pake teh"

"Iya enggak pake teh"

Naura yang sudah muak dengan perdebatan mereka, hanya bisa pasrah dan terdiam dengan memasang wajah yang tak bereskpresi. Yang satu ngotot tiap ngomong pake kata tambah 'teh', yang satu gak ngerti kalo itu kata tambah dalam bahasa sunda.

"Au ah males" Timpal Naura kemudian berlalu untuk memasukan koper ke dalam kamarnya.

"Ehh eta budak, ngaleos aja" Mama Naura hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Sebentar ya..."

Mama Naura langsung berlalu menuju dapur, membuatkan minum untuk Rendy.

👑

Entah akan berangkat kapan, Naura dan juga Rendy masih santai duduk di depan halaman rumah Naura. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Rendy terlihat begitu menikmati udara di pekarangan rumah Naura.

"Jujur loh adem banget disini padahal, tapi kenapa kamu pengen keluar kota?" Tanya Rendy dengan menatap sekitar.

"Iya sih, adem banget. Apalagi sekalinya hujan, euhh dingin"

"Jadi kapan kita bakalan berangkat?"

"Btw maaf ya sebelumnya, aku ngerepotin kamu. Kasian loh kamu pasti cape banget bulak-balik" Ucap Naura sambil menatap Rendy.

When He Come [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang