06. Move

463 16 0
                                    

Di lain suasana, nampak Kevin dengan Devi tengah berdebat karena Devi melihat log panggilan keluar untuk Naura. Kevin berusaha menjelaskan semuanya, tetapi Devi tetap tidak mau mengerti. Kevin pun berusaha untuk membujuk Devi agar tidak marah lagi, namun usahanya gagal, Devi tetap marah kepada Kevin.

"Kalo kamu masih gagal move on dari Naura bilang aja!"

"Hei, kamu pikir gampang apa move on dari Naura? Aku kayak gini juga terpaksa, kamu tahu?"

"Hah? Terpaksa? Gila ya? Terus kalo gitu kenapa kamu pacarin aku?"

"Ya karena semua nya ini khilaf"

"Dasar ya kamu gak ngertiin perasaan aku, aku ini cinta sama kamu! Aku sayang sama kamu!"

"Lah? Kan kamu juga udah ada pacar? Malah kalian berdua mau tunangan kan? Kalo gitu, ngapain aku cape-cape jagain jodoh orang?"

"Aku mau batalin semuanya, demi kamuuuu dan aku bakalan kenalin kamu ke Orangtua aku"

"Cari mati ya kamu?"

"Enggak, aku kaya gini... Karena aku sayang sama kamu"

"Udah lah cukup"

"Aku juga tau kamu deket kan sama Rendy?" Tanya Kevin kepada Devi dengan nada menuduh.

👑

Naura nampak tengah terduduk di balkon hotel sambil memandang gedung-gedung kota yang menjulang tinggi. Sebenarnya udara disini sangatlah panas, namun Naura ingin mencari suasana baru, toh lama kelamaan pun Naura akan terbiasa dengan udara disini. Sebenarnya Naura masih bisa dikatakan larut dalam kesedihan, namun bukan karena dirinya ingin kembali kepada Laki-Laki yang sudah menyakitinya itu, tetapi Naura masih ingat dan benar-benar masih merasakan sakitnya. Mulai sekarang, Naura tidak perduli. Entah itu akan ada yang mendekatinya atau tidak, Naura benar-benar tidak perduli sama sekali.

"Gue bodo amat sama semuanya sekarang, terserah apa kata dunia. Karna gue emang bener-bener cape sama semuanya hufttt" Naura menghembuskan nafasnya kasar.

"Naura" Panggil Rendy, yang membuat Naura terkaget.

"Eh? Iya Ren?"

"Kenapa sih? Kok keliatannya kayak lagi marah-marah?" Rendy pun terduduk di samping Naura.

"Gak papa kok"

"Hmm"

"Aku gak tau harus jawab apa" Timpal Naura tiba-tiba, yang membuat Rendy mengernyitkan dahinya.

"Maksud kamu?"

"Ya soal pernyataan kamu waktu itu"

"Yang mana?" Tanya Rendy dengan ekspresi bingung.

"Yang kamu suka sama aku"

"Oalah... Gak usah di pikirin Na, aku gak mau nambah beban pikiran kamu. Kalau kamu gak mau bales sampai kapanpun, aku gak masalah Na, yang terpenting... Aku udah ungkapin sama kamu tentang rasaku, jadi aku udah ngerasa lega sekarang"

"Emm mending kamu cari Cewek lain aja Ren"

"Loh kok jadi bahas Cewek lain?"

"Iya karna aku bener-bener bingung Ren, gatau harus jawab apa"

"Naura... Simak kata-kata aku tadi"

"Naura, jadi pengagum rahasia kamu itu gak sebentar. Susah payah aku sekarang bisa deket sama kamu, aku bener-bener gak masalah Na ketika kamu gak bisa bales sampe kapanpun. Atau bahkan--- ketika kamu mau balik lagi sama Kevin, tapi inget... Aku bakalan gak terima kalo kamu di sakitin lagi sama Kevin. Terus kalo kamu sedih karna Kevin, kamu bisa butuhin aku, aku bakalan jadi tempat sandaran kamu sampai kapanpun dan aku bukan tipe Cowok yang kalo aku gak bisa dapetin Cewek yang aku suka terus Cewek itu gak bales perasaan aku, terus aku cari yang lain. Enggak Na, aku gak kaya gitu... Sekalipun aku gak bisa dapetin kamu, aku bakalan tetep ada di samping kamu Na, mungkin sampe rasa ini bener-bener ilang buat kamu"

When He Come [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang