8

30 6 0
                                    

Setelah makan siang bersama, Pak Zulfikar, Zefa, Nisa, Yudha dan Dika. Mereka memilih untuk rehat sejenak sekedar mengelilingi pusat perbelanjaan Grand Indonesia. Untungnya papa Zefa nggak ikut kongkow di sini, dia milih balik lagi ke kantor ngurusin kerjaan nya daripada gabung sama muda-mudi setengah sengklek ini. Di Grand Indonesia ini nggak cuma selalu rame tapi disini lebar banget dan kalo ilang, mending lo pulang trus naik gojek ketemuan nya dirumah aja. Bakal capek juga kalo nyariin segini lebar nya.

"Nonton yok" Zefa menarik lengan Nisa.

"Nggak ah, gue suka nya nonton di youtube sambil tiduran, sepi jadi konsen"

"Waduh, kode nih Yud, pesen yang velvet" Yudha menoyor kepala Dika kuat, hingga Dika meringis.

"Sembarangan itu lambe, belom pernah dicocol sambel terasi hah ?" Zefa melotot tajam kearah Dika.

"Mampus lo" cibir Yudha.

"Selow aja selow" balas Dika kikuk.

"Pulang yuk, udah sore" Nisa melirik jam berbentuk strawberry dipergelangan kiri.

"Masih siang" celetuk Yudha.

"Lo mau nonton gak Ka ?" suara Zefa mengintrupsi Dika.

Entah semalem mimpi apa Zefa bisa kenal ketiga mahluk ini dengan sangat singkat dan nggak terduga. Yang dulu cuma bisa stalk di ig tentang Dika sekarang malah bisa ngajak nonton. Dunia kadang bisa jungkir balik gini ya.

"Iya, film apa yang seru ? Ada film horor gak ?" Dika menyedot habis sisa greentea cream juice itu lalu membuang bungkus nya ke tempat sampah kecil didekat eskalator.

"Ada yok lah nonton, Mereka Yang Tak Terlihat aja gimana ?"

"Film kapan itu ? Kok gue tak kenal ya ?"

"Baru, masih anget"

Zefa mengotak-atik ponselnya sambil mengupdate instasory, menyorot Yudha juga Dika tentunya. Meski followersnya baru dua ribu, kebanyakan juga olshop itu yang ngefollow, bodo amat. Yang penting update dan ngemention ig mereka, abis ini pasti followers nya naik. Dan kayak nya nggak cuma itu aja, DM instagram mulai diserang oleh fans-fans Dika yang dijuluki La Dika holic. Great day, jalan sama anak Sky Five, besok tinggal nunggu dicakar atau nggak babak belur aja nih. Kabar terakhir pacarnya Dika yang anak kedokteran sampe pindah Univ, kan horor. Zefa membuyarkan pikiran suram nya itu.

"Oke, Yud, Nis ikut nggak ?"
Dika balik mendekati mereka bertiga sambil batuk-batuk.

Nisa menggeleng, lalu melirik Yudha sekilas. Sejujurnya ia lebih senang pulang, menonton film atau mendengarkan lagu-lagu folk-jazz.

"Gue kayak nya pulang aja, orang tua gue nggak ada dirumah"

Nisa mengecek ponsel yang baru saja dikeluarkan dari slingbag nya. Mengusap layar ponselnya, pukul 3 sore.

"Lo hafal jalan pulang ?" Zefa memandang Yudha.

"Lo sama Yudha aja, biar aman. Lo bawa motor kan tadi ?" sambung Zefa, meski nggak rela cogan icon Sky Five itu pulang. Tapi nggak papa, masih ada Dika yang bisa ngisi ig story nya hari ini.

Yudha mengangguk. Dika dan Zefa hendak kabur untuk mengantri tiket. Nisa berjalan lesu disamping Yudha.

"Ngomong-ngomong ntar follback ig gue ya Yud, Ka"

"Gue jarang main ig" sahut Yudha.

"Gue jug———"

"Apaaa apaan, gue liat lo dua jam yang lalu update instagram story waktu dikampus"

Dika nyengir kuda.

"Iya, sensi amat sih lo, sini gue follback, apa username nya"

"Zefanya01"

True FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang