"Jadi kenapa muka lu kayak gitu Del?"
"Be-berisik, lagi kenapa dan kapan lu pindah kesini?" Della mendekati pembatas balkon dan menggenggamnya dengan keua tangannya.
Cowok dengan rambut bergelombang itu melepas kucingnya "kan gue udah pernah cerita, gue itu kabur dari Inggris, terus sekarang gue tinggal di sini sendirian," jelasnya seraya melipat kedua tangannya di atas pembatas balkon dengan posisi sedikit membungkukkan badannya.
Della mengebelakangkan kepalanya "Gak masuk akal!, emang kenapa lu kabur dari Inggris?"
Cowok yang awalnya memasang lesung pipinya langsung menurunkan senyumannya "gapapa, gue Cuma mau nikmatin kehidupan gue, "ucapnya seraya mengembangkan senyuman samar "Itupun kalo masih sempet."
"Hah?"
"Oh iya tadi kenapa lu bisa di kerumunin berandal gitu?" tanya Zeldan mengalihkan topik pembicaraan.
"Gue tadi bingung Zel, gue gak tau harus pulang naik apa, terus tiba – tiba mereka ngerumunin gue," ucap Della dengan nada manja.
"Tuh kan, itu lu bisa ngomong," Zeldan sedikit terkekeh setelah bercakap.
"Be-berisik."wajah cewek itu sedikit merona "lagi kalo gue ngomong di sekolahan mau ngomong sama siapa lagi?"
"Nah itu bodohnya elu!, lu emang belum nyadarin kenapa banyak kaum hawa yang ngejauhin lu?"
"Tapi, Vena sama Fany gak jauhin gue kok."
"Del, bertemen itu sama siapa aja, lagi emang kenapa sih lu Cuma punya dua temen di sekolahan?" Zeldan sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Dia temen gue dari SD terus-"
"Ahhh, emang lu gak pernah mau berbaur apa?" Zeldan memotong penjelasan Della.
"Bukan gitu, gue gak pernah keluar rumah, gue takut kalo keluar rumah, nanti cowok yang kayak di halte ngisengin gue." Della ikut memasang posisi seperti Zeldan dan menatap ke bawah.
"Oke kalo lu mau besok gue ajak lu keluar rumah." Zeldan mengangkat tubuhnya dan sedikit membusungkan dadanya.
"Hah?, kemana?" Della menaikkan sebelah alisnya.
"Mau gak?, mumpung besok hari sabtu."
"Lu berani ijin sama ayah gue?" Della menantang cowok yang ada di hadapannya dengan ekspresi santai.
"Oke, tapi besok yaa."
"Hmm."
"Oh iya Del."
"Apa?"
"Lu kenapa sih beda banget kalo di rumah?" Zeldan menelengkan kepalanya kearah kanandan menatap lurus Della.
Della yang tidak kuat dengan tatapan Zeldan langsung membuang muka "Cuma di rumah gue bisa merasa aman dan ngebuka topng gue."
"Hooh, jadi semua tingkah imut yang lu tunjukin di depan semua orang Cuma topeng?" Zeldan membalik tubuhnya dan membelakangi Della, ia juga menyilangkan kedua tangannya di depan perutnya dan sedikit merunduk.
"Bukan itu, gue jadi pendiem di sekolah karena takut, kan gue udah ngomong tadi, kalo gue gak pernah keluar rumah." Della mengangkat kepalanya dan menatap kearah tengkuk cowok yang ada di hadapannya.
"Hmmm, yaudah laah, gue udah ngantuk oyasumi." Cowok itu melangkah membelakangi Della dan melambaikan tangan kanannya eakan semuanya sudah selesai di bicarakan, dan ia langsung memasuki kamarnya.
YOU ARE READING
Lie
Teen FictionSemuanya berawal saat Adella saputri yang memiliki kecantikan yang melebihi bidadari kayangan dan sepolos sutra sebangku dengan Zeldan Handoko, si anak baru misterius yang mengaku jika dirinya kabur dari Inggris. Della berpikir jika cowok yang ada d...