Part 5

47 7 0
                                    

[Nathania POV]

"Sawadee khaa, P" ujar perempuan bernama Peach di depan pintuu. Ia memberi wai dengan elegan dan feminim sekalii. Sampai sampai gua merasa geli membayangkan Nathalia melakukan hal tersebut.

"Wadee" balas P'Kit

P'Kit pun langsung beralih tipe menjadi cowok kalau liat cewek cantik. Dengan sigap, langsung diambilnya koper di samping Peach dan mempersilahkan perempuan itu ke rumah. Gua yang melihat hanya bisa menyipitkan mata dan bersiap siap untuk merencanakan sesuatu. Namun segala sesuatunya pasti butuh waktu untuk berjalan.

"Hehe" senyum gua yang disertai seringai tajam

"Woy woy, lu kenapa senyum senyum sendiri kek kemasukan" ucap P'Beam yang entah sejak kapan dah berada di samping gua

"Ga ada apa apa kok P" balas gua anggun layaknya Peach tadi yang malah membuat P'Beam merinding dan bukannya terpesona

"Inilah bunda, akibat anak terlalu banyak mengonsumsi mecin. Maka dari itu, jauhkanlah atau minimalisir lah asupan mecin pada makanan bahkan minuman anak anda. Sekian dan terima gaji." ucap P'Beam ke arah kamera seakan akan ia sedang syuting film thriller

"Ntar gua sumpel juga lu bang pake cucian kotor" balas gua kesal

"Eh, lu kemasukan. Kok gua yang disumpel? Sanaa sanaa lu, jauh jauh dari gua. Ntar gua ketularan sakit soul kek luu" ujar P'Beam yang membuat gua makin panas

"Ah, abang nyebelin ah. Padahal gua dah berusaha anggun dan mempersona malah dibilang kemasukan atau jangan jangan P'Beam orangnya masokis yak, sukanya disiksa sama dihina dulu baru bahagia" ucap gua asal

"Anggun dalam pengertian lu itu buat gua ngeri ngerii. Dan gua bukan masokis yak. Noh si Kit yang masokis. Gua mah Mr. Normal" balas p'Beam sambil melipat tangannya di depan dada dan bersikap angkuh

Begitu si Peach lewat, dia langsung menahan pergelangan tangan Peach dan mengambil tas yang berada di pundaknya.

"Biar gua aja yang ngangkatnya. Pasti lu capek abis dari perjalanan tadi" ucap P'Beam sambil menatap mata Peach dalam

"Modus detected. Tit tit tit"

Nathalia pun merampas koper dan gua merampas tasnya Peach. Lalu melemparkan keduanya ke arah bang Darvid yang sedang asyik menonton bola.

"Nih bang Darvid angkat. Gua tau abang dah gemes liat nih 2 terong terongan sok cool ngangkatin barang orang padahal biasanya ngangkat badannya ndiri aja malesnya ga ketulungan" ucap kami sambil menyodorkan barang barang Peach yang segunung padahal nginep cuma 2 hari doang

Bang Darvid yang lagi nontonin bola pun cuma bisa menerima barang lemparan 2 adik kembarnya yang tersayang. Dan tak lama kemudian, setelah loading selesai.

"Lah kok gua yang kena" tanya bang Darvid heran

"Gua ngerti apa yang lu rasain kok bang. Nih ambil" kata gua sambil menepuk nepuk bahu bang Darvid

Nathalia yang sadar bahwa bang Darvid akan mengeluh langsung menyumpel kacang ke dalam mulut bang Darvid.

"GOLL"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stepbrother(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang