|Day - 11|

45 1 0
                                    

Setelah mendapat info penting tersebut, Ah Young melompat dari kasur dan berjalan cepat ke arah kamar mandi untuk merapikan penampilannya.

Dan ketika ia melihat kearah cermin, wajahnya sangat berantakan, dan juga rambutnya yang seperti singa.

Ah Young berteriak tertahan, betapa malunya ia. Gimana ga malu, bayangin aja di depan gebetan penampilan kalian mirip sama orang gila nyasar. Pasti rasanya ingin menenggelamkan diri ke samudra luas.

Dan itu juga yang dirasakan Ah Young, dengan berat hati dan penuh rasa malu ia keluar dari kamar mandi.

"Ka Mino! Kok ga bilang sih penampilan gue gak banget, kenapa ga ngasih tau? Ini juga kaka-kaka yang lain, kenapa ga ada yang ngasih tau? Jangan- jangan kalian ngefoto diem-diem ya?" Semprot Ah Young kepada 4 laki-laki yang sedang bercanda itu.

"Tenang aja apa dek, kamu tetep cantik kok. Mau gimana aja penampilan kamu, tetep cantik buat kakak." Mino mencubit pelan pipi Ah Young.

"Jangan gombal deh ka." Ucap Ah Young kesel sambil memutar bola matanya.

Sok-sok an kesel nih Ah Young padahal dalam hatinya mah berdangdut ria.

"Tenang aja dek, lo keren kok difoto" Sahut Seunghoon jahil.

"Ka, ga lucu ah" Ah Young mendadak lemes.

" Jangan percaya sama kata-kata dia dek, kang boong dia." Timpal Jinwoo

" Yee gitu lo ya sama gue sekarang. Awas aja nanti lu numpang makan dirumah gue." Ancam Seunghoon

"Jangan buka kartu juga kampret. Yah kan lo tau hoon, Gua sendirian mulu dirumah kagak ada yang masakin, lagian sama tetangga berbagi dikit lah"

"Hahaha anjir, gue baru tau Jinwoo numpang makan dirumah lo hoon, ngakak gila gua." Kata Seungyoon sambil ngakak, untung ga sampe guling-gulingan tuh.

Tiba-tiba ruangan menjadi hening ketika mendengar knop pintu di putar.

Ceklek

"Gimana keadaannya no? Udah enakan?"

Pandangan semua orang yang ada diruangan itu tertuju pada sumber suara tersebut. Tak terkecuali Ah Young, ia menatap dua orang paruh baya dengan setelan formal di hadapannya dengan was-was.

Dan satu hal lagi, ia belum mandi hari ini. Dan dia lupa akan fakta itu.

"Wah rame banget nih, makasih ya kalian udah mau nemenin Mino selama tante sama om ga ada" ujar perempuan paruh baya itu sambil tersenyum manis, bahkan kelewat manis.

"Gapapa kok tante, kita kan udah temenan lama banget. Jadi Mino udah kita anggep kayak saudara sendiri." Seungyoon menanggapinya dengan sopan.

"Oh iya, itu yang disebelah kamu siapa no? Kok ga dikenalin ke Ayah sama Bunda? Pacar baru kamu ya?" Kali ini Ayahnya yang buka suara.

"Hah? Apaan si yah? Kenalin Yah, Bun ini Ah Young. Dia adek kelas Mino, belom jadi pacar kok yah, masih dalam proses." Jawabnya dengan diakhir cengiran yang bisa bikin Ah Young lupa nafas.

"Oh baru proses toh, semangat ya no! Tenyata anak bunda udah gede ya Yah." kata Bunda-nya Mino sambil menepuk punggung anaknya.

"Oh iya, jangan panggil tante. Panggil aja Bunda ya, sayang" lanjut Bunda kepada Ah Young.

"Eh iya tante--- eh maksud saya Bunda." Jawab Ah Young kikuk.

"Tante, kita juga bisa manggil Bunda kan?" Celetukan Seunghoon membuat Bunda tertawa kecil.

"Boleh kok, panggil Bunda aja ya sekarang jangan tante"

Ah Young tiba-tiba teringat sesuatu, bahwa ia belum mandi. Ia menatap melas ke Mino, dan untungnya dia sadar.

"Bun, yah. Ah Young harus pulang sekarang, ada yang perlu diurus dulu katanya" Suara Mino mengintrupsi Bunda yang sedang tertawa.

"Yah kenapa? Sayang banget kita kan baru ketemu." Tanya Bunda

"Maaf Bunda, ada sesuatu yang mendesak. Nanti aku balik lagi deh kalo udah selesai urusannya." Kata Ah Young merasa agak gak enak sama Bunda.

"Bener ya sayang? Yah, gimana nanti malam kan Mino udah bisa keluar rumah sakit, iya kan no?"

Mino mengangguk

"Nah, nanti kita dinner bareng, mau kan kamu?"

Ah Young bergeming, ia sedang bermimpi kan? Hoki banget dia bisa dinner bareng sama keluarga gebetan.

"Ah bisa kok Bun, jam berapa? Biar aku bisa siap-siap dulu hehe"

"Jam 7 ya, nanti biar Mino jemput kamu oke?"

Wah double hoki inimah, rejeki anak sholehah.

Ah Young mengangguk senang, kapan lagi bisa dinner bareng. Ya gak? Apalagi keliatannya orangtua Mino itu sibuk banget. Jadi kesempatan emas ini ga boleh di lewatkan.

"Ah Young pamit dulu ya Bunda, Om, Ka Mino, sama Kaka-kaka yang lain. Permisi." Pamit Ah Young, setelah menyalami tangan mereka berdua.

"Iya hati-hati ya.."

"Dek, bawa motornya pelan-pelan ya jangan ngebut!" Pesan Mino sebelum Ah Young benar-benar keluar.

"Oke ka."
....

Gimana nih ceritanya kali ini? Sorry kalo masih banyak kekurangan, masih butuh banyak belajar lagi. Hehe thanks udah baca ya. Vomment jangan lupa 😁
See you next chapter~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LINE 》Smh [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang