Execution day.
September 1st, 2014Tibalah waktu dimana satu detik menjadi begitu berarti bagi Jungkook. Waktu dimana ia merasa malaikat pencabut nyawa sudah berada di depannya dan melambaikan tangan ke arah pria itu untuk menjemputnya segera.
Mungkin kalian tak bisa membayangkan betapa menegangkannya saat Jungkook berjalan menuju lapangan terbuka dengan beberapa tiang yang sudah berdiri di sana. Oh jangan lupakan 14 orang penembak berpakaian hitam dengan sniper panjang digenggamannya bersiap melepaskan peluru mereka.
Walaupun Jungkook tak memungkiri bahwa dirinya sedikit gemetar, pria itu tetap saja tak menampakkan raut wajah takutnya saat polisi menggiring dirinya ke lapangan terbuka area kantor polisi dengan pagar besi tinggi yang membatasi di setiap sudut lapangan.
Jangan lupakan juga beberapa orang yang sudah berdiri di sana bersiap menonton dirinya dan beberapa orang lain tertembak sampai mati. Jungkook sama sekali tak merubah raut wajah tenangnya saat ia melihat Taehyung yang duduk di luar pagar bersama beberapa polisi dengan baju tahanan yang masih ia pakai. Ya, Jungkook memang 'mengundang' Taehyung untuk menyaksikan kematiannya walaupun pria itu berkali-kali menolak. Tapi tetap saja, Taehyung pikir ini juga hari terakhir mereka bertemu dan mereka tak akan bertemu lagi setelah itu.
Taehyung yang masih duduk di luar pagar besi, kini melihat Jungkook yang berpakaian rapi dengan kemeja putih yang membuatnya terlihat tampan di detik-detik kematiannya.
Taehyung melihat Jungkook sudah diikat ke tiang bersama beberapa orang lainnya didampingi oleh satu orang rohaniawan di sebelahnya. Pada jarak lima meter, para penembak mengatur posisi dan meletakkan 12 senjata api Laras panjang di depan posisi pelaksanaan pidana mati dan komandan disana memerintahkan kepada regu penembak untuk mengisi amunisinya.
Apa kalian tahu? Seharusnya Taehyung tak terlalu gemetar tapi melihat bagaimana detik-detik pelaksanaan itu, Taehyung malah merasa dialah yang akan dihukum mati.
Sebelum benar-benar melaksanakan penembakan, Taehyung melihat Jungkook yang kini berbicara dengan rohaniawan yang mendampinginya. Taehyung tak tahu apa yang mereka bicarakan sampai ia melihat satu komandan yang mendekat ke arahnya membawa kain hitam dan penutup mata untuk Jungkook.
Tapi, saat seharusnya dia melihat Jungkook yang kini sudah tertutup kain, Taehyung malah dibuat terkejut saat komandan itu malah pergi setelah ia ditolak karena Jungkook tak mau menggunakan kain penutup tersebut.
Hey tunggu. Apa?!
Apa dia sudah gila?
Walaupun pada akhirnya Jungkook memang akan mati, tapi setidaknya dia tak akan melihat peluru yang perlahan menembus dadanya kan?
Jungkook sepertinya memang sudah kehilangan akal.
Dan kini, Taehyung melihat beberapa dokter yang memberi tanda hitam pada baju terpidana tepat pada posisi jantung sebagai sasaran penembakan sementara komandan pelaksana mengambil tempat di samping kanan regu penembak.
Setelah itu, komandan memerintahkan semua penembak untuk bersiap dan membuka kunci senjata. Taehyung bersumpah saat itu jantungnya benar-benar berdetak kencang saat semuanya sunyi sepi menunggu para penembak itu melepaskan pelurunya.
Taehyung juga bersumpah sebelum komandan menghentakkan pedang ke bawah sebagai isyarat para penembak untuk melakukan penembakan, pria itu melihat Jungkook yang menatap diam ke arahnya.
Seperti.. berpamitan?
"SIAP!"
Jungkook memejamkan matanya sementara Taehyung memalingkan wajahnya ke arah lain agar dia tak melihat Jungkook tertembak.
"TEMBAK!"
Sampai suara bising itu terdengar.
DOR!
Tolong, siapapun yang bisa mengeluarkan Taehyung dari sini, dia memohon agar segera dikeluarkan. Dia tak mau melihat ke depan. Dia tak mau melihat sahabatnya mati dengan darah yang mengotori kemeja putihnya.
Taehyung tak tahu apa yang terjadi disana yang jelas, dia mendengar beberapa orang yang mengecek keadaan para tahanan setelah eksekusi mati tadi.
Tapi entah keberanian dari mana, Taehyung dengan sedikit ragu mulai mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Jungkook yang seperti bayangannya. Kemeja putih yang sudah terkotori oleh darah di bagian dadanya.
Sungguh, Taehyung bersumpah jika dia kini kembali menundukkan kepalanya karena tak sanggup melihat pemandangan itu. Tapi, selanjutnya dia kembali mendongak saat mendengar ucapan dari seseorang disana.
"Terpidana Jeon Jungkook masih bernafas!"
Taehyung otomatis berdiri menatap Jungkook yang masih menutup matanya.
"Lakukan penembakan pengakhir."
"Jungkook.."
Taehyung kembali memalingkan wajahnya saat salah satu penembak menempelkan ujung senjata ke pelipis Jungkook. Dan setelah itu, Taehyung kembali mendengar suara memekakkan telinga yang membuat dirinya yakin jika Jungkook benar-benar sudah tak bernafas.
Sampai disana, Jungkook dinyatakan meninggal.
Mungkin kalian tak tahu untuk pertama kalinya, Taehyung menangisi Jungkook. Untuk pertama kalinya dia menangisi pria ter-kejam sedunia itu. Saat dulu dia merasa bahwa ia ingin melenyapkan Jungkook, nyatanya dia malah menangis saat ia melihat mayat sahabatnya dibawa oleh beberapa polisi untuk segera dikremasi.
Dan satu hal yang mengganjal di hati Taehyung adalah..
Dia belum sempat mengucapkan selamat ulang tahun pada sahabatnya itu.
🎈🎈
Entahlah kenapa aku bikin ini wkw pengen aja.
Bakal dihapus ko kalo aku pengen hapus hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT XX
FanfictionKesalahan terbesar Jung Chaeyeon adalah mencintai pria berengsek macam Jeon Jungkook si pria ter-kejam sedunia. #141 IN FANFICTION [050817]