Ini hari pertama mereka di Tokyo setelah sekian lama Daniel melembur dikantor.Ya walaupun tujuan utamanya buat meeting dengan suatu perusahaan.
Rencananya, Daniel mau ngajak Chan- anaknya yang baru berusia 4 tahun buat ke Disneyland.
"Bunaaaaa! Chan pake baju apa?"
"Itu yang ditempat tidur. Ayah cepet gantiin baju Chan. Udahan dulu mainnya"
Daniel yang daritadi main sama Chan pun segera berhenti dan bersiap untuk pergi.
"Poppo ayah dulu dong"
Setelah berapa lama, akhirnya mereka berangkat ke Disneyland.Sesampainya disana, Daniel pergi buat beli tiket. Chan sama [y/n] nunggu dekat pintu masuk.
"Buna nanti Chan mau ketemu Minion ya"
"Iya nanti bunda fotoin"
Setelah masuk, mereka langsung pergi mengantri beberapa wahana. Chan juga ga lupa buat foto sama Minion. Dan beli waffle minnie mouse.
"Ayah kesana yukk, aku mau foto sama Goffy" ucap Chan sambil narik tangan ayah nya.
"Bentar ya sayang, ayah cape. Daritadi kamu lari-lari terus." Daniel udah cape ngejar Chan yang suka kabur tiba-tiba, takut hilang susah bikinnya-
Tapi Chan ga mau nunggu, yaudah akhirnya dengan buru-buru Daniel, Chan dan [y/n] pergi buat nyari goofy.
"Ayah ayo foto dulu"
"Iya bentar ya sayang"
Daniel berniat buat ngangkat telpon dulu, dan ternyata itu telpon dari perusahaan. Sayang nya Daniel harus pergi karena ada meeting mendadak.
"[y/n] kayanya aku harus pergi deh, maaf ya. Chan ayah pergi dulu ya, jangan nakal sama bunda." Daniel berpamitan, dan dengan terburu-buru meninggalkan mereka berdua.
"AYAH PULANGNYA BAWA BUZZ YAAAA" suara cempreng Chan ditengah kerumunan bisa didengar oleh Daniel yang sudah cukup jauh.
Selama di Disneyland dengan [y/n], Chan pergi-pergi sambil lari. Well ya itu melelahkan, tapi mau gimana lagi-
Mereka pulang sekitar jam 8 malam dengan kereta. Dan sampai ke apartment sekitar jam 8.30 malam.
Karena kelelahan, Chan langsung tidur. Sementara [y/n] masih harus membereskan barang yang tadi mereka bawa. Belum lagi Chan beli merchandise Disneyland.
10.20 pm
"Chaniiiiii ayah pulang bawa Buzz Light Years"
"Shhhttt, Chan udah tidur. Simpen aja dikamarnya."
Daniel langsung simpen barang bawaannya, dan rebahan di sofa.
"Tadi tuh aku cape banget ngejar Chan, dia suka lari-lari sendiri. Udah aku bilang suruh jalan aja, ga denger" Daniel dengerin curhatan istrinya dengan sabar, wajar lah anak pertama gitu nyebelin-
"Itu tuh artinya dia butuh temen main" Daniel kemudian menghadapkan badannya ke arah [y/n] sambil senyum-senyum ga jelas.
"Apa kita titipin aja dirumah nya Minhyun? Kan Hyunjin juga kayanya ga ada temen" Hyunjin itu seumuran sama Chan, jadi mungkin mereka bisa main bareng.
"Bukannnnn, maksud aku tuh- apa kita kasih Chan adik aja?" ucap Daniel sambil mendekatkan wajahnya ke arah istrinya.
"Ya kamu enak! Aku yang cape hamil sama ngurusnya" [y/n] kalo lagi marah tuh lucu, bibirnya suka pout gitu bikin Daniel gemes ingin..............
"BUNNNNNAAAAA!"
Baru aja Daniel mau qtime sama [y/n] tiba-tiba Chan lari menghampiri mereka di living room sambil lari membawa boneka ongnabble kesayangnya.
"Kenapa sayang? Kok nangis?" [y/n] khawatir dengan anak semata wayang nya yang datang dengan mata merah sembab.
"Masa tadi aku mimpi punya adek baruuu bunn" ucap Chan sambil memasang ekspresi sedih.
"Loh bagus dong, kan Chan jadi punya temen main" Daniel menenangkan Chan sambil mengelus kepalanya.
"Ga mau! Nanti kalo punya adek, ayah sama buna ga sayang Chan lagiiiii huuuuu" Chan yang mengingat "mimpi buruk" nya kembali menangis dipelukan Daniel.
Well ya mungkin memang belum waktunya untuk "memperjuangkan" cinta yang lain, yang ini aja belum sepenuhnya diperjuangkan-batin Daniel 2k18
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Signal; Kang Daniel✔️
Nouvelles✖️Karena cinta butuh perjuangan✖️ -Kang Daniel, 2k17 Cerita ini terinspirasi dari foto karya fansite masternim nya Kang Daniel 💧Tears Sign💧