Tanya

24 0 0
                                    

Pada suatu masa, Tuhan berkunjung ke alam janin, tempat semua cikal bakal manusia berkumpul dan melayang di ruang gelap tanpa batas. Di sana, ia telah menunjuk satu janin. Jarinya begitu mantap terarah pada segumpal daging yang lelap tertidur menantikan takdir. 

Sayang, hanya satu yang Tuhan pilih. Satu dari sekian banyak.

Kemudian, Tuhan berbisik di telinga janin tersebut: "Kelak kau akan menjadi cantik, sedang kebanyakan dari mereka akan terlahir jelek".

Ruh-ruh bersorak riuh dengan perasaan kalut. Mereka berharap, raga yang mereka hinggapi kelak adalah janin yang telah ditunjuk Tuhan. Karena siapa yang tidak mau hidup dalam kecantikan?

"Kenapa begitu, Tuhan? Kenapa hanya sebagian janin yang berhak untuk cantik, sedang yang lain tidak?" tanya suara gaib dari kegelapan yang diam-diam menguping perbincangan Tuhan. Suara itu bergema. Memantul pada dinding-dinding tak kasat mata dan mendengung di telinga Tuhan yang peka. Jawaban dari pertanyaan itu adalah hening yang sangat lama. Barangkali, Tuhan tengah mempersiapkan jawaban bijak yang akan dituliskannya di dalam kitab. Tetapi hening yang tak berkesudahan membuat para ruh resah. 

Apakah Tuhan benar-benar punya jawaban dari segala tanya?

Tangis ruh perempuan yang sedih meronta-ronta kemudian diinterupsi oleh suara yang sangat megah dan indah. Kala itu, Tuhan sedang tertawa. Katanya, "Aku telah menunjuk siapa-siapa yang akan aku jadikan cantik dan siapa-siapa yang akan kujadikan jelek, semata-mata karena aku memang suka berbuat demikian."

jakarta, 28/11/2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang