TWO STAR SEPARATED

Arca....."Sedihh"

Sepanjang malam arca terus mengurung diri di kamar, dia gak berani keluar dia takut sama kakaknya harva karena kejadian kemarin, sampai-sampai arca gak makan sepanjang hari, dia bolos sekolah, dia gak berani keluar kamar, Arca hanya bisa menangis dan berdo'a supaya kakaknya berubah.
Tapiii...tiba-tiba ada yang mendobrak pintu kamar arca dialah harva, Arca kaget melihatnya dia langsung menundukkan kepalanya ke bawah.

"Hehh.. napa lo ngurung diri di kamar, bolos sekolah lagi".

Arca gak berani jawab dia terus saja terdiam, sampai-sampai harva melempar arca dengan bantal.

( melemparkan bantal ke arah arca) "diam mulu, di tanya itu di jawab jangan diam".

Hanya terdengar suara isak tangis arca.

"Pake' nangis segala, hehhh.. ( menjambak rambut arca ), emang hati gue akan luluh denger lo nangis".

" Kak lepasin kak sakit", suara rintihan dari arca.

" apa lo bilang sakit.., sakit mana sama di pilih kasihin".

"Kak arca kan udah bilang, arca gak pernah pilih-pilih, Arca menganggap semuanya sama".

"Arca...sebenarnya gue juga gak ingin seperti ini, tapi lo yang membuat semua ini terjadi".

Arca hanya menangis dan terus menangis.
Tapi...lama kelamaan hati harva luluh juga, akhirnya harva menyuruh arca untuk makan.

"Huhh....sudahlah, Arca pasti lo laper, cepetan sana makan".

Arca kaget, dia seperti mimpi, kakaknya menyuruhnya untuk makan, suatu yang tidak terduga.

( tercengang) "kakak nyuruh arca makan".

"Iya...Udah cepetan sana, kebanyakan bawel".

"Tapi kak, Arca gak bisa bangun".

"Hahhh...manja banget sih, yaudah ayo..( memapah arca)".

Arca hanya bisa menatap mata harva dengan penuh pertanyaan, tapii...saat mereka baru saja sampai pintu, tiba-tiba arca pingsan, harva pun kebingungan.

"Arcaaa...!!, lo kenapa, bangun arca, Arca bangun!!".  

Kemudian harva mengangkat tubuh arca dan menidurkannya di tempat tidur, kemudian harva menelvon dokter, dan di wajah harva menggambarkan bahwa dia sangat panik akan keadaan arca.