Hate Speech

7.9K 911 194
                                    



Helowww

Aku kembali hahaha.

Sebelumnya coba temen-temen lihat cuplikan video ini dulu hahhaa.

Gimana setelah lihat dua video itu? Tercerahkan? hahaha

Kali ini mau bahas tentang hatespeech, komentar kebencian atau apalah istilahnya itu. Jadi tadi pagi nggak sengaja buka salah satu platform gitu, bukan di wattpad di tempat lain yang lebih gede, terus baca-baca review novel yang pernah aku baca. Hampir semua kasih review positif, sampai aku nemu review yang buat aku langsung tercengang gitu kan, ini review atau komentar kebencian? Hahaha

Bukan novelku, novel orang lain dan menurut aku pribadi sih, nggak ada masalah sama tulisan si penulis novel, menurutku malah kisahnya sederhana, unik dan nggak neko-neko. Cuma mungkin beda selera aja, orang yang kasih review ini nggak suka bad boy, tapi kisah ini tentang bad boy. Yang aku heran udah tau nggak suka kenapa dibaca? Sama kayak ada cerita udah di tag mature terus masih nekat baca, di tengah jalan ngedumel, ini kok gini banget sih, adegannya. Salah siapa?

Nah dalam contoh ini tadi, Kritikan atau kalau aku bilang hatespeech-nya ditulis, panjang lebar banget, kayak jurnal akuntansi, dari jurnal umum, AJP, Neraca lajur sampai laporan keuangan dan isinya nyakitin hati banget.

I don't know ya, kalau aku pribadi mending nggak usah nulis apapun kalau itu menyakiti orang lain, ya udah pendam sendiri aja. Aku berpegang teguh sama hadis Rasulullah yang hafal mati, "Kama Taddinu Tuddan" Sebagimana apa yang kamu perbuat, begitupula kamu akan dibalas.

Oke, kita coba nggak usah bawa agama deh, dari segi kemanusiaan aja, aku nggak tega bacanya. Aku pribadi dan mungkin banyak penulis di luar sana, terbuka dengan kritik, asal itu membangun dengan bahasa yang sopan pula. Padahal nggak ada salahnya untuk berkomentar dengan bahasa yang lebih halus dan sopan, dalam segala hal sih, menurutku.

Aku punya kenalan salah satu penulis wattpad yang memutuskan untuk berhenti nulis karena banyaknya hatespeech yang dia dapat, mulai dari di kolom komentar sampai dengan di DM. Mungkin memang si penulis ini kurang riset, atau ceritanya agak kurang masuk akal, tapi menurut aku itu semua masih bisa dibicarakan baik-baik. Jujur aku juga banyak dapat kritik dan Alhamdulillah semuanya dengan bahasa yang baik dan bikin aku juga bisa nerima kritikan itu.

Dari Video yang aku share itu, jujur aku sampai netesin air mata nontonnya, bener apa yang dibilang sama Mbak Gita, manusia itu dasarnya baik, karena dia baik makanya dia negur orang lain, tapi output-nya terbagi jadi dua, kritik membangun atau hatespeech.

Pernah nggak sih kita mikir, kalau apa yang kita katakan itu bisa jadi bumerang untuk diri kita dan orang lain. Orang yang kena hatespeech kejiwaannya bisa terguncang dan kayak kenalan aku memutuskan untuk berhenti nulis, padahal dia punya kualitas, hanya karena ucapan dari orang membuat dia down. Ya, nggak semua orang punya mental baja kan?

Kalau aku pribadi ada di posisi si pemberi hatespeech ini, setelah ngelihat video ini jadi mikir sendiri, apa aku udah bunuh mimpi orang lain dengan apa yang aku tuliskan? Atau gimana kalau aku yang dapat komentar semacam ini?

Menurut pengamatan aku, sebenarnya orang yang komen hatespeech itu bukan sedang mempermalukan orang lain, tapi mempermalukan dirinya sendiri. Orang yang hebat itu, orang yang bisa mengendalikan lisannya, jari-jarinya dan juga emosinya. Nggak ada ruginya jadi orang kalem, nggak ada ruginya jadi orang yang ramah sama orang lain.

Tapi ini zaman demokrasi Kak, freedom of speech, bebes berpendapat. Ya tapi nggak dengan menyakiti orang juga kan? Nggak dengan menyinggung orang juga kan? Inget sila kedua dari Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kita dituntut untuk punya adab, itu kenapa di SD ada pelajaran budi pekerti, PPKN, PKN atau apalah sekarang namanya, di Madrasah juga ada Akidah Akhlak untuk mewujudkan generasi beradab tentunya.

Berapa banyak sih, korban bullying di luaran sana, bukan dilukai dengan fisik aja tapi juga dengan ucapan dan itu lebih parah menurut aku.

Kalau kata kakakku dulu, mending dipukul daripada dimarahi. Kalau kata aku mending nggak dua-duanya haha.

Dan dari video di atas memang ada hal-hal yang terjadi di dunia nyata yang keluar dari norma-norma adab dan agama, like di islam tentang bertato atau waria yang memang sangat dilarang, untuk aku pribadi itu bukan pembenaran ya. Tapi bukan berarti kita harus ngata-ngatain mereka apalagi sampai melaknat, karena susuai janji-Nya. Orang yang pernah kita laknat akan mendapatkan haknya nanti dari kita.

Yuk, guys kita mulai dari diri kita sendiri, kebaikan yang kita lakukan pasti akan menghasilkan kebaikan juga.

Di sini aku nggak bermaksud menyinggung siapapun, ini murni unek-unek aku yang  sejak pagi tadi aku pendam, aku pikir ini nggak ada salahnya di share untuk saling mengingatkan satu sama lain. Dan juga mengingatkan diri aku sendiri, tolong ditegur kalau memang ada yang salah, dengan bahasa yang baik tentunya.

Terima kasih udah baca ya hahaha.

Diary AlniraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang