1. Who?

619 36 3
                                    


Terdengar suara murid perempuan sedang tertawa terbahak-bahak, suara itu berasal dari ketiga siswi yang berada di meja pojok belakang, entah apa yang mereka tertawakan. Di dalam kelas ini banyak yang tidak menyukai mereka. Bahkan bukan hanya di kelas ini saja, namun di seluruh sekolah ini. Di mata murid-murid mereka dipandang gadis yang angkuh, sombong, dan menyebalkan. Yap mereka sangat berkuasa di sekolah ini. (namakamu), Fio, dan Salsha.

(namakamu)! Cewek cantik, imut, dan bermata indah ini adalah anak dari Ketua Yayasan SMA 101 sekaligus cucu direktur sekolah ini, yap kakeknya adalah pemilik sekolah, ia juga dikenal sebagai cewek paling populer di sekolah. Next!

Salsha! Cewek cantik, berambut pirang, anak dari donatur terbesar di Yayasan SMA 101 dan juga cewe terpopuler urutan kedua setelah (namakamu). Jangan coba-coba berurusan sama Salsha, kalau ibunya datang habis riwayatmu! Next!

Fio! Cewek cantik blasteran, berambut pirang, sama hal nya dengan Salsha yaitu anak dari Donatur terbesar Yayasan SMA 101 sekaligus cewe terpopuler urutan ketiga setelah (namakamu) dan Salsha.

Karena posisi mereka yang sangat berpengaruh di sekolah, membuat mereka ditakuti seluruh murid, tidak ada yang berani melawan mereka. Bahkan guru-guru pun sudah sangat hafal akan tingkah mereka bertiga.

"Udah ah! Capek gue," setelah tertawa akibat cerita konyol Salsha, (namakamu) langsung memasangkan head set ke telinganya. Ia membalikkan tubuhnya karena sedari tadi ia menghadap belakang yaitu tempay duduk Salsha dan Fio.

"Kantin yuk?" ajak Salsha pada (namakamu) dan Fio. Pipinya ia kembungkan karena lelah tertawa.

Fio langsung mengacungkan jempol tangannya pada Salsha, pertanda bahwa ia setuju akan ajakan Salsha.

Tak mendapat respon dari (namakamu), Salsha beranjak dari duduknya dan menghampiri (namakamu) lalubduduk di sebelah (namakamu), "(namakamu)!! Yuk kantin," ajak Salsha, kini dengan suara lumayan keras.

Tak ada jawaban...

"(namakamu)!!" teriak Salsha.

(namakamu) yang sedang mendengar lagu tentunya tidak mendengar Salsha yang sedari tadi meneriakinya. Bahkan mendengar, mengetahui keberadaan Salsha yang kini berada di sampingnya pun tidak.

Salsha semakin geram, ia dengan cepat melepas headset yang terpasang di telinga kiri (namakamu), "(namakamu)! Please deh kalo lagi sama kita jangan dengerin lagu dulu, cape gue teriak-teriak!"

(namakamu) melepaskan headset yang terpasang di telinga kanan nya, "Yang nyuruh lo teriak-teriak siapa?"

"Terserah lo deh!"

Fio menepuk keningnya, "Udah deh yuk ke kantin! Laper nih!" ucap Fio seraya memegangi perutnya.

"Kalian mau ninggalin pelajarannya Pak Haris?" (namakamu) mencoba mengingatkan bahwa pelajaran yang akan mereka lewati adalah pelajaran yang diampu oleh guru yang terkenal killer nya itu.

Salsha memutar bola matanya, "Ck! Kayak biasanya lo ikut pelajaran dia? Biasanya juga enggak kan?"

(namakamu) menggaruk tengkuknya yang tak gatal,

"Emm, iya juga sih? Yaudah deh," (namakamu) hanya mengikuti langkah sahabatnya itu.

Mereka berjalan menelusuri koridor kelas, Salsha dan Fio ribut bercerita tentang pasangannya masing-masing. Sementara (namakamu) hanya mengekor di belakangnya sembari memainkan iPhone miliknya.

**

Mereka menuju meja yang biasa mereka tempati, dan betapa kagetnya ada sekelompok anak yang menempati meja mereka. Sepertinya anak-anak itu sama hal nya dengan (namakamu), Salsha, dan Fio.

REALLY? [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang